Pregnant?

3K 346 10
                                    

Udah seminggu keluarga Mark ninggalin Korea. Seminggu juga Yeri selalu kangen sama Mark. Padahal tiap hari mereka video call. Bukan tiap hari sih. Tiap jam kayaknya. Mingyu sampai sampai bosen liat Yeri yang sumringah pas liat Mark dan murung lagi pas gak ada Mark. Itu kan gak baik buat kesehatan janinnya. Meskipun belum pasti kalau Yeri hamil sih. Mingyu kan belum nanyain ke Yeri.

"Bang Gyu, aku gendutan gak sih? Masa aku mau pake celana jeans yang baru beli bulan lalu gak muat." Keluh Yeri waktu Mingyu lagi duduk di sofa kamarnya. Mingyu memperhatikan adiknya dari atas ke bawah.

"Emang keliatan gendut sih dek."

"Gara gara Mark ini. Nyebelin banget sih tu anak." Mingyu mengolah kata kata Yeri. Gara gara Mark? Apa benar adiknya ini hamil?

Mingyu melihat kalender bulanan Yeri. Karena Yeri pelupa ia dulu pernah bilang padanya. Kalau waktu bulanannya datang ia akan menyilang tanggal dengan tinta merah. Jika dengan tinta hitam itu artinya ia terlambat. Dan bulan ini tintanya hitam. Satu minggu. Mingyu cengo. Yeri benar benar hamil? Anak Mark? Oh  ya ampun apa dirinya benar benar akan jadi om secepat ini?

"Dek, kamu telat seminggu." Yeri yang sedang merapikan bajunya menoleh pada Mingyu.

"Iya bang. Tapi malah aku seneng telat seminggu. Oh iya bang. Besok anterin aku ke dokter ya. Aku mau periksa kayaknya ada yang gak beres sama pencernaanku. Tiap hari aku mual terus." Mingyu ngangguk aja. Dia masih gak percaya Yeri beneran hamil.

Besoknya Mingyu beneran nganter Yeri ke dokter. Disana Mingyu disuruh tunggu di bangku deket resepsionis. Tapi pas dia liat Yeri masuk ke ruang periksa kandungan. Mingyu makin tercegang. Jadi beneran nih?

Mingyu langsung pergi ke parkiran dan ngirim sms ke Yeri kalau dia nunggu di mobil.

"Mark awas aja lu, gua susul besok kesana."

Tuk tuk

Seseorang mengetuk kaca mobilnya. Itu Yeri. Mingyu segera membuka pintu mobil sebelahnya dan mempersilahkan Yeri masuk.

"Bagaimana hasilnya?."

"Aku baik baik saja."

"Perutmu?."

"Ah itu hal biasa yang dialami wanita bang. Kau tidak usah khawatir soal itu. Ayo pulang. Sekalian mampir ke supermarket ya aku ingin membeli susu ibu hamil." Dia benar kan? Yeri hamil?
.
.
Seharian Mingyu berfikir bagaimana caranya memberi tahu seluruh keluarganya kalau Yeri hamil. Ia terus mondar mandir di kamarnya. Ia memikirkan cara yang membuatnya tidak merasa jadi kakak yang tidak becus menjaga adiknya.

"Kak, waktunya makan malam. Kak Jongin dan tunangnnya juga ada disini." Teriak Yeri dari luar kamarnya. Mungkin ini saatnya.

Mingyu keluar dari kamarnya. Dan mendapati Yeri berdiri di depannya.

"Ayo." Ajak Mingyu. Mereka berjalan bersama menuju ruang makan.

"Kak, kau tahu. Aku akan memberitahukan seluruh keluarga ini tentang berita bahagia."

"Apakah tentang calon cucu ayah dan ibu ?"

"Kau benar? Dari mana kau tahu?"

"Errr... itu terlihat jelas."

"Ini akan menjadi berita yang sangat membahagiakan kan kak? Lihat." Yeri menunjukan test pack dengan dua garis merah. Itu artinya positif. Positif Mingyu akan menjadi paman 9 bulan lagi.

Mereka sampai di meja makan. Semua anggota keluarganya sudah berkumpul disana. Yeri tersenyum lalu menghampiri Krystal tunangan Kak Jongin. Kakak pertamanya. Sementara Mingyu duduk di sebelah ibunya. Tersedia satu kursi kosong di dekat mingyu. Biasanya Mark yang mengisi tempat itu.

"Karena Yeri dan Mingyu sudah datang. Ayo kita mulai makan malamnya." Kata papa Yeri cepat.

"Tunggu! Aku ingin mengumumkan sesuatu." Mingyu merasa tubuhnya panas dingin. Ia tak sanggup mendengarnyan.

"Bilang dek, kamu mau umumin apa?."

"Tada..... kak Krystal hamill" Yeri menunjukan test pack. Tapi Mingyu secara tiba tiba bersujud pada ibunya.

"Ibu, sungguh maafkan aku. Aku kakak yang tidak becus menjaga adiknya. Ibu, ayah sungguh maafkan aku. Karena aku Yeri jadi begini."

"Mingyu kau kenapa?." Mama menyingkirkan tangan Mingyu dari kakinya. Beliau lalu mengahapus air mata Mingyu. Semua yang ada di meja makan menatap Mingyu aneh.

"Apa maksud abang tidak bisa menjagaku dengan baik?."

"Karena aku Yeri hamil. Huaaaa." Mingyu menangis keras. Dan semua orang malah tertawa.
"Kenapa kalian tertawa mendengar anak kecil kita hamil?."

"Hey bodoh. Yang hamil itu Krystalku. Bukan adik kecil kita."

"Kenapa kakak pikir Yeri hamil hm?." Tanya mama lembut.

"Karena saat Mark akan berangkat ke Kanada ia berbisik di perut Yeri tentang bayi. Lalu Yeri bilang ia gendutan. Lalu Yeri telat seminggu. Lalu Yeri bilang setiap hari ia meras mual. Dan katanya itu gara gara Mark. Lalu tadi aku mengantarnya ke dokter karena Yeri merasa pencernaannya kurang baik. Dan ia masuk ke ruang periksa dokter kandungan. Lalu tadi Yeri menunjukan tast pack padaku dan mengajakkun membeli susu ibu hamil. Itu bukti yang kuat kan?." Mingyu nyolot gitu ngomongnya.

"Apaan sih abang ini. Maksud Mark itu di dalam perutku ini penuh lemak gara gara semalem pulang pesta Mark menyekokin aku sama berbagai macam ayam dan makanan lainnya. Dan masalah mual itu aku masuk angin karena sering tidur tanpa menutup jendela. Penceraanku kurang baik karena aku sering makan pedas. Abang amnesia? Aku kan ngobrol sama kak Krystal di ruang kerjanya. Lagian susu ibu hamil itu punya kak krystal nitip. Katanya dia gak sempet ke supermarket. Tanya dulu bang. Jangan dulu nethink." Yeri menyudahi pidatonya. Jadi selama ini mingyu salah sangka.

.
.
.
.

.
.
.
.
Kurasa ini makin gajeee 😭

Maafkeun dede. Bentar lagi tamat kok. Kalian gak akan liat tulisan gaje dan unfaedah ini 😂😂

VOMMENT PLEASEEE

Temen rasa Cinta +markyeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang