Sebuah Akhir atau Awal?

29 2 0
                                    


Malam semakin larut, sayup-sayup terdengar suara gerimis hujan di luar, aku membuka jendela kamarku dan membiarkan udara dingin dan basah masuk melalui jendela kamar. Sehari lagi, dan liburan musim panas akan segera berakhir. Aku menghirup udara dingin itu sekuat-kuatnya hingga memenuhi semua rongga paru-paruku. Mengapa tiba-tiba ada perasaan sedih yang muncul? Apakah aku terlalu menikmati liburan musim panas yang melelahkan ini hingga aku sedih ini akan segera berakhir? atau lebih karena mungkin aku tidak akan pernah lagi bertemu wajah-wajah kusut member BTS di pagi hari saat aku datang ke dorm mereka?

Aku meraih ponselku di atas meja belajar, galeri ku masih penuh dengan foto-foto selfieku, taehyung dan adik-adik di panti. Aku masih belum menghapusnya, kenyataan bahwa beberapa hari ini aku sering membuka foto-foto itu lagi terkadang menjadi pertanyaan sendiri bagiku. Apa aku merindukannya? Ya.. Jadwal mereka sangat penuh beberapa hari ini, aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya lagi sejak cerita nostalgia memalukan di toko kue. Tapi, bukankah dia begitu keterlaluan?? ia bahkan tidak pernah menelponku atau sekedar mengirim pesan untuk menanyakan kabar. Apanya yang teman masa kecil?? Tentu saja,, aku paham aku memang bukan siapa-siapa, tae seorang idol yang punya banyak teman keren dan terkenal sedangkan aku? aku tidak lebih dari seorang yang membantu mereka membersihkan dorm. Apalagi banyak idol girlgroup yang cantik-cantik dan sering ia temui di acara musik. Sungguh tragis... Jika dibandingkan dengan mereka aku hanya sekarung kentang??

Aku segera menutup jendela, pikiran ini cukup mengesalkanku, aku rasa aku harus segera tidur dan bermimpi indah untuk melupakannya. Aku memejamkan mata dan menarik selimutku.

'Sial' Mengapa wajah Tae selalu muncul?? Mengapa orang yang pertama kali muncul saat aku memejamkan mata selalu dia?? Tidak mungkin aku ....

*****


Aku berjalan sempoyongan menuju dapur, tenggorokanku tercekat dan aku butuh air minum. Rumah terasa sangat sepi, eomma masih berda di daegu untuk bisnis toko kue nya bersama Ny. Kim, Hoon sudah mulai masa trainee dan aku masih terjebak sebagai asisten dorm BTS. Aku yakin mataku berkantung pagi ini, semalam aku tidak bisa tidur karena khayalan-khayalan bodoh tentang tae. Aku memandang jam di dapur,

'Aku harus segera bersiap-siap ke dorm'


****

Jalanan Masih basah karena hujan, seharusnya aku tidur dengan nyenyak semalam.. aku menyesal malah melewati malam tadi dengan berkhayal hal-hal aneh dan sekarang aku tidak henti-hentinya menguap.

Aku menekan bel di depan pintu dorm.

"Annyeong noona" sapa jungkook saat membuka pintu.

"Annyeong" jawabku.

"Apa noona baik-baik saja?"

"Aku ... hanya kurang tidur semalam, kalian belum pergi?" tanyaku lagi.

"Kami baru saja akan pergi"

"Baiklah, sebaiknya aku segera membersihkan dorm, dan pulang ke rumah untuk tidur" kataku sambil mencoba menahan untuk tidak menguap.

Satu-persatu member menyapaku dan bersiap-siap untuk pergi. Tapi taehyung tampak santai dan belum mengganti bajunya.

Aku mendengar J-hope berbisik kepadanya "Semoga sukses"

"Taehyung-ah, berjuanglah" teriak jimin dari depan pintu.

Taehyung tersenyum lebar, "ohhh.. gomawo" katanya sambil melambaikan tangannya.

Aku rasa taehyung hari ini ada jadwal syuting, jadi ia tidak pergi bersama member yang lain. Saat semua member pergi, taehyung datang mendekatiku yang sedang menyedot debu di ruang tengah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Most Beautiful Moment In Life (BTS Fan Fiction)Where stories live. Discover now