tujuh

4.1K 169 3
                                    

maafkan saya udah ilang beberapa bulan guys:(

banyak ini-itu yang harus diselesain huhu

so here's part 7

enjoy!


Harry mematikan mesin mobilnya tepat di depan rumahku, setelah kurang lebih lima belas menit kami berkutik di jalan karena macet.

"Harry," Panggilku sebelum turun dari mobil ini.

Ia menoleh. "Ada apa?"

"Maukah kau menemaniku sebentar di dalam? Aku— aku um, butuh teman." Ujarku gugup.

Ia tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya yang sesekali membuatku tak karuan.

"Sure."

Aku menyuruh Harry untuk duduk di sofa dan menonton beberapa acara TV ataupun film selagi aku mengganti baju.

Setelah selesai dengan kaos dan celana tidurku, aku memutuskan untuk pergi ke dapur dan mengambil beberapa cemilan untukku dan tentu saja, Harry.

"Kau suka film action atau romance?" Tanya Harry yang sedang sibuk mengutak - atik remot TV.

"Um, entahlah. Mungkin aku suka keduanya. Bagaimana denganmu?" Tanyaku balik seraya menaruh beberapa makanan ringan di depannya.

"Aku suka action. Tapi, kurasa kita akan menonton sedikit film romantis dulu." Ujarnya tersenyum tipis.

God, mengapa Ia begitu manis.

Beberapa menit berlalu setelah Harry memutuskan untuk menonton Me Before You. Aku meliriknya sesekali, dan mendapati dirinya yang tengah fokus dengan film bergenre romance tersebut. Sangat lucu. Jarang sekali ada lelaki yang menyukai film seperti ini.

Tiba-tiba Ia menoleh. "Hey, mengapa kau memperhatikanku?" Tanyanya.

Aku tersentak dan mencoba membuang padanganku. Percuma saja, Harry sudah melihatnya.

"Eh— no, aku tidak memperhatikanmu. Aku hanya melihat pintu, berjaga - jaga jika Calum sudah pulang." Jawabku berbohong.

Ia hanya terkekeh dan mengalihkan pandangannya lagi ke arah film tersebut.

Beberapa menit berlalu, dan jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.
Film yang tadi kami tonton sudah selesai setengah jam yang lalu. Dan kini kami hanya mengobrol sambil meminum diet coke, dan tentu saja, aku masih menunggu Calum.

Seharusnya Ia sudah pulang pada pukul sepuluh, karena sekitar empat jam yang lalu Harry menjemputku kesini.

"Kemana kakakmu? Ia tak kunjung pulang?" Tanya Harry yang kelihatannya sudah mulai mengantuk.

Aku menggeleng. "Entahlah, harusnya Ia sudah ada di rumah dua jam yang la-"

"Clem?"

Suara besar beserta decitan pintu itu tiba - tiba memotong perkataanku. Orang yang kutunggu akhirnya datang. Dengan rambutnya yang berantakan, entah apa yang sebelumnya Ia lakukan.

Ia menghampiriku di sofa.

"Sedang apa Ia disini?" Tanya Calum ketus yang kuyakin menjurus kepada Harry.

Aku memutar bola mataku kearahnya. "Kami hanya menonton film barusan."

"Kurasa aku harus pulang." Ujar Harry mengambil ponselnya dan memasukkannya ke saku celana seraya berdiri dari kursi.

brother complex // calumHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin