Part 2

74 10 0
                                    

Rintik hujan mulai membasahi bumi yang sudah menua ini. Tak ada lagi canda tawa di bawah hujan.

Sepi.

Seperti hati ini.

Tak ada lagi penyemangat untuk setiap hari nya. Hot chocolate yang sudah dingin pun tak ingin ku seruput lagi.

Pikiran ku hanya tertuju pada perempuan itu.

Perempuan yang belakangan ini menjadi mood booster ku. Tapi tidak lagi untuk sekarang. Semenjak seminggu yang lalu, dia mengutarakan semua nya padaku. Dia menyuruhku untuk melupakannya, menghilangkan rasa cinta ini padanya.

Aku memang gila.

Bagaimana bisa aku mencintai seseorang hanya melalui foto dan chattingan saja?

Sedangkan untuk bertemu saja itu tidak mungkin.

Ini memang gila untukku, tapi tidak dengan perempuan itu.

°°°°°

"Papa mau kemana sih kok buru-buru?" Tanya Killa sambil turun dari tangga.

"Iya tadi papa ditelpon suruh cepet-cepet kerumah sakit. Mau ada meeting sesama dokter. Soalnya ada pasien yang segera di operasi. Kalo bisa malam ini juga operasinya." Jawab Redo- papanya panjang lebar.

"Tapi papa barusan aja pulang masa mau pergi lagi, terus nanti malam kan tahun baru pa" tukas Killa kesal.

Bagaimana bisa malam pergantian tahun seperti ini papa nya masih harus kerja hingga larut malam.

"Maafin papa ya sayang. Tapi mau gimana lagi, ini udah resiko dan tanggung jawab dari seorang dokter. Papa harap Killa mengerti ya. Hmm gimana kalo Killa undang temen-temen datang ke rumah? Nanti kalian bisa bakar-bakar di halaman belakang" jelasnya lagi.

"Yaudah deh pa. Papa hati-hati ya, semoga operasi nya lancar"

"Makasih ya sayang. Kamu juga hati-hati dirumah. Papa pergi dulu ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Killa sambil melihat papa-nya yang melangkah keluar rumah.

Gimana bisa ngundang temen-temen datang kerumah. Mereka aja lagi liburan keluar kota sama keluarganya.

Apa dayaku yang sendiri dirumah. Batinnya sedih.

Oh iya kan ada kak Rey. Killa segera pergi ke kamar dan menelpon kak Rey.

"Hallo, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Tumben lo nelpon? Ganggu kuliah gue aja lo dasar" Terdengar suara terkekeh dari seberang sana.

"Ih kak rey kok gitu sih" jawab Killa sambil memanyunkan bibirnya. Tentu saja kakak nya itu tidak dapat melihat mulut manyun nya.

"Haha iya deh iya. Kenapa nih kok kayak nya lagi bete gitu?"

"Kakak bisa gak pulang ke Jakarta? Kalo kakak masih ada kuliah, gak kesini juga gapapa kok kak" ucap Killa dengan berharap kakak nya itu dapat menemani nya malam ini.

Yah, seperti biasanya. Mama sama papa selalu sibuk di hari libur seperti ini. Sampai gak ada waktu untuk Killa. Kasian kancut ku ini. Batin Reynand.

"Yaudah nanti sore gue pulang. Eh tapi gak janji, eh gimana ya. Yaudalah pokoknya lo tunggu aja dirumah. oke?" Jawabnya bingung.

"Oke kak. Makasih ya love you" jawab Killa girang. Setidaknya, dia tidak benar-benar sendirian.

"Love you too, Kancut."

°°°°°

Akhirnya hari ini masuk sekolah juga, setelah sekian singkat libur yang diberikan.

Cold WaterWhere stories live. Discover now