"Mam, Chloe gimana? Apa dia baik baik aja?" Tanyaku panik. Aku takut sekali. Aku sayang adikku.

"Ya, dia baik-baik saja, tapi tadi Kepalanya mengeluarkan darah yang banyak, karna ia terbentur oleh trotoar yang rusak dan itu sangat lancip. Jadi dia sampai sekarang belum sadar. Dan dia masih di rumah sakit sayang"

What? Aku terduduk di kasur. Hanya jatuh dari sepedah bisa mengakibatkannya masuk rumah sakit? No. Ini gak boleh.

"Mam, aku mau ketemu chlo.." ucapku lemah.

"Tidak sayang, kata dokter kamu harus tetap istirahat dirumah." Ucap mamaku sambil membaringkanku lagi. "Kamu mau makan gak? Mama masakin sup kesukaan kamu, mama ambilin ya." Ucap mamaku lalu berjalan keluar kamar.

"Mam," panggil ku, dan mamaku berhenti lalu menengok kearahku seakan mengatakan 'ada apa?'

" Aku minta maaf ya mam, aku bukan kakak yang baik. Aku gak bisa jagain adikku sendiri" ucapku menitihkan air mata. Entahlah, aku rapuh sekali jika itu menyangkut adikku sendiri.

Mama menghampiriku sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya perlahan "tidak sayang, ini bukan salah kamu. Chloe akan baik baik saja. Kepalanya sudah dijahit. Mungkin dia hanya lemas karna kehilangan darah yang cukup banyak. But she is stronger. Okay?" Ucap mamaku menenangkan ku dan mencium keningku lalu keluar kamarku.

Dekat denganku membuatnya terluka. Seandainya tadi aku fokus saja belajar. Pasti tidak akan terjadi seperti ini!!!!!

••••

Hari ini Chloe boleh pulang, karna semalam ia sudah sadarkan diri. Ya adikku sangat kuat. Aku hanya tetap berada dikamar. Aku tidak mau menemuinya, melihatnya dari jendela dikamarku saja rasa bersalahku muncul.

'Krekk'

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, aku melihat kearah pintu dan

'Brukkk'

Chloe. Dia memelukku sangat erat.

"Kakak! Kakak tidak apakan? Apa kakak baik-baik saja?" Ah tidak. Bahkan aku yang mencelakakan dia saja dia masih perduli terhadapku.

Tapi, rasa bersalahku lebih besar. "Menjauhlah. Gua gak papa. Mending lu balik ke kamar dan istirahat. Gak usah perduli sama gua" ucapku kasar padanya sambil membawanya keluar dari kamarku dan aku segera mengunci kamarku.

"Kakak jahaaat!!!" Teriak Chloe. Dan hening. Tidak ada suara....
•••••

Keesokan harinya aku berangkat sekolah dengan supir. Aku benci sepedah. Aku berangkat lebih pagi agar aku tidak bertemu Chloe dan Tommy.

Ketika istirahat, Tommy kekelasku dan bilang bahwa pulang sekolah ia ingin menemuiku di taman sekolah.

Ketika pulang sekolah tiba,aku langsung menuju taman sekolah dengan santai.

"Kenapa lu tinggalin Chloe?! Padahal dia udah baik banget gak marah sama lo karna apa yang lu lakuin, tapi lu malah mengabaikannya! Kakak macam apalu bro?" Ucapnya keras dan terlihat jelas amarah yang menguasainya.

"Apa perduli lu? Dia adik gua. Terserah gua mau apa" ucapku lalu pergi.

Semenjak saat itu, aku dan Tommy tidak pernah bicara, kecuali terpaksa karna keluargaku.

°°°°°

Ah! Kenapa kenangan itu yang selalu aku inget ketika melihat Chloe tertawa? Apalagi, sama Tommy.

Monster BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang