Hatinya tidak terima. Kenapa Nagisa berubah seperti ini? Apa yang terjadi selama dirinya pergi? Kemana perginya Nagisa yang hangat dan ceria. Yang tertinggal hanya Nagisa yang dingin dan tidak berperasaan. Apa yang harus ia lakukan untuk mengembalikan Nagisa lamanya?
'Kembalikan Nagisaku! kumohon.... Kembalilah...' Pinta Satoru dalam keputusasaan. Satoru masih enggan melepas pelukannya, walaupun Nagisa kini meronta dalam dekapan pria itu.
'Tidak Nagisa, sampai kau kembali padaku, tidak ada kata lepas untukmu.'
Cup. Chocochip
Don't copy paste my story
Dalam perjalan menuju rumah sakit.
Satoru tidak membawa Nagisa ke RS. Saitama, melainakan menuju rumah sakit elit keluarga Hasegawa, RS. Yamaita. Nagisa sempat protes dengan apa yang dilakukan Satoru. Tapi Satoru saat ini bukan Satoru beberapa saat yang lalu. Ia berpendapat, menuruti keinginan Nagisanya saat ini malah akan membuat perkara menjadi lebih berat.
Sesampainya disana, Satoru langsung menemui resepsionis untuk menyatakan tujuan kunjungannya. Tanpa surat, tanpa antri, Satoru dan Nagisa langsung diantar menuju sebuah ruangan pemeriksaan yang canggih dan berkelas.
Ini ya, pengaruh orang kaya? Pikir Nagisa.
Lalu datanglah seorang laki-laki berusia 29-31 tahun di depan mereka. Memakai jas putih khas dokter, berambut hitam, berkacamata kotak, dan berperawakan tinggi.
"Selamat siang Hasegawa-sama" katanya sopan.
"Selamat siang, Ito-sensei," balas Satoru.
Setelah perkenalan singkat bersama Dokter Ito, Nagisa menceritakan mengenai diagnosa dokter klinik yang menyatakan dirinya hamil. Ito terlihat sangat terkejut dengan kondisi yang dialami Nagisa. Ini adalah sebuah kasus langka baginya. Menangani kehamilan pada seorang Interseksual akan membuat pamornya sebagai dokter naik. Tetapi ia lebih terkejut lagi ketika Nagisa menjelaskan mengenai keinginannya untuk menggugurkan kandunganya.
Demi mempertahankan pasien langka di hadapanya, Ito menyuruh Nagisa untuk berbaring di atas ranjang pemeriksaan, untuk mencoba membujuk Nagisa tidak menggugurkan kandugannya. Seorang suster membawakan sebuah alat yang seperti sebuah monitor dengan penyangga tiang tinggi seperuh badan, menuju sebelah kanan ranjang pemeriksaan.
"Dari detak jantunganya, bayimu cukup sehat Nagisa. Apa kau mau mendengarnya?" Nagisa tidak berekasi dengan apa yang dikatakan Ito. Pikiranya hanya menerawang tentang berapa lama lagi sebelum benda yang ada dalam perutnya dikeluarkan.
Melihat reaksi pasiennya yang datar dan terkesan acuh, Ito memutuskan langsung memperkeras suara dari alat yang ia gunakan untuk memeriksa detak jantung bayi hingga seluruh ruangan mampu mendengarnya.
Dug, dug, dug, dug
Nagisa terbelak oleh suara yang berasal dari perutnya.
'Suara apa itu? apa itu detak jantung miliknya? Tidak mungkin! Alat itu tengah meraba bagian bawah perutnya, bukan dada kirinya. Bagaimana bisa timbul ritme itu? Suara kehidupan itu? Kenapa itu bisa disana?'
Nagisa akhirnya sadar bahwa sesuatu yang selama ini Ia sebut benda, kini telah memiliki nyawanya sendiri.
Rupanya bukan hanya Nagisa, Satoru pun terkejut oleh detak jantung kehidupan baru ada dalam diri Nagisanya. Ia nyaris berlari dan ingin memeluk Nagisa yang kini ada di atas ranjang pemeriksaan. Tapi ia urungkan mengingat kondisi mental sahabatnya itu.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 6
Start from the beginning
