Satoru bergegas menuju hotel tempatnya menginap. Ia mengeluarkan ponsel yang baru ia beli untuk menelfon Tori dan menyuruhnya menyiapkan pesawat untuk besok. Tidak tanggung-tanggung, ia menyuruhnya menyiapkan pesawat itu pukul 05.00 pagi. Bukan karena macet pastinya. Alasanya tidak lain adalah karena ia ingin segera bertemu Nagisa.
Terakhir ia meinggalkan Nagisa dalam kondisi yang tidak baik. Ia takut terjadi apa-apa. Dan firasat buruk yang selalu menyertainya di Hawai, langsung memperlihatkan wajah Nagisa.
Ia sudah tidak tahan lagi. Ia ingin melihat Nagisa berada di sisinya, dan tersenyum untuknya. Ia ingin mendengar suara lembutnya, tingkah konyolnya, memeluknya dan mengatakan,
'Aku merindukanmu'.
Dilarang copy fic ini
Cup Chocochip
Satoru menginjakan kaki di kantornya sekitar pukul 12.00 di Jepang. Hal pertama yang ingin ia lakukan adalah mencari Nagisa.
Sesampainya dalam ruangan miliknya di kantor Hasegawa Corp, Nohara langsung berdiri dan menyambut kedatanganya. Dia ingin sebuah penyambutan tapi bukan dari Nohara. Sekali lagi ia melihat dan menelusuri seluruh ruangan, tapi tetap tidak ada.
"Dimana Nagisa?" Kata Satoru pada Nohara ketika ia menyerah dalam pencarian.
"Hasegawa-sama, Saya menemukan surat ini beberapa hari yang lalu di meja anda." Nohara memberikan sebah surat beramplop coklat, dan langsung dibuka Satoru di tempat. Tidak butuh waktu lama untuk Satoru mengetahui isi surat tersebut.
"Berengsek!" Umpatnya.
Segera saja Satoru berlari keluar rungan tanpa mempedulikan setiap karyawanya yang menghormat untuknya. Dengan langakah setengah berlari ia menuju parkiran. Masuk dalam mobil Sport milknya, kemudian melesat bersamanya.
Dilarang copy fic ini
Cup Chocochip
Cklek....
Suara pintu terbuka
"Nagisa?" kata Satoru masuk dalam ruangan tanpa permisi. Ia memiliki kunci duplikat aparetemen yang biasa ia gunakan saat Nagisanya mengalami siklusnya. Berbeda dengan kondisi normal, saat ini apartemen itu sangat berantakan dengan berbagai macam bungkus roti, makanan pesan antar, minuman, cup ramen, dan masih banyak lagi. Selain itu bau makanan basi kini mendominasi udara dalam ruangan, menandakan Nagisa yang sama sekali tidak membersihkan kamarnya.
"Nobi-chan? Apa kau di sana?" Terdengar suara lirih dari tempat tidur yang gelap hingga Satoru belum bisa melihat siapa pemilik suara halus itu. Walau dia telah menebaknya dengan sangat benar.
"Kau sudah pulang? Mana Haruka. Apa kau sudah makan? Aku hanya punya roti manis. Apa kau mau?" Kata Nagisa mencoba berdiri, dan lansung limbung karenanya.
Satoru langsung berlari untuk menangkapnya.
Berat tapi dingin, adalah dua kata yang Ia rasakan saat Nagisa dalam pelukan.
"Nagisa? Ada apa denganmu?" Nagisa memberontak dan mencoba melepaskan diri dari cengkraman Satoru.
"Tidak ada apa-apa. Lepaskan aku! Aku akan membuatkanmu teh....!" Tapi percuma, tenaga Nagisa tetap tidak dapat menyaingi kekuatan Satoru yang mencengkramnya. Satoru tidak sengaja menyentuh perut Nagisa yang tertutup oleh pakaian yang terlalu besar. Dan itu membuat Satoru terkejut hingga melepaskan pelukan.
"Nagisa, perutmu sangat keras dan-" Satoru mencoba memilih kata yang tepat. " -membuncit?"
"Buakan apa-apa Nobi-chan."Nagisa melangkahkan kakinya menuju dapur meninggalkan Satoru yang kini mengawasi tingkah Nagisa. Satoru melihat Celengan Ayam milik Nagisa tergeletak di atas kasur, mengabilnya dan langsung terbelak ketika membaca kata-kata yang tertulis pada dada ayam tersebut.
ESTÁS LEYENDO
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 6
Comenzar desde el principio
