BAB 5

15.6K 648 0
                                    

"Tolong aku, antar aku pulang" pinta anak kecil itu.

"Hei, tenanglah.. siapa namamu?" Tanya Yudha halus kepada anak kecil itu.

"Ak.. aku Sani" jawab terbata anak kecil itu.

"Kamu sudah makan?" Tanya yudha penuh perhatian

"Be..belum. tolong antar aku pulang kak" pinta anak kecil itu sekali lagi.

"Pasti nanti kakak antar, rumah kamu dimana?"

"Rumahku di perbatasan daerah terlarang dekat stasiun" perjelas dari sani

"Oh.."

Perbatasan daerah terlarang dekat stasiun? Bukannya disitu dihuni berandalan yang bertato dan sok berkuasa. Kenapa anak ini bisa main sampai ke dekat objek ranjau darat tersebut ya? Jelas sekali jarak nya begitu jauh. Sekitar 3km. Atau jangan-jangan dia disuruh. Pikiranku jadi buyar.

"Sani? Kakak mau tanya. Kenapa kamu bisa sampai terperosok kedalam lubang itu?" Tanya yudha penuh penasaran.

"Aku, dikejar oleh salah satu penguasa daerah terlarang karena aku tidak mengikuti apa kata mereka."

"Kamu disuruh apa?" Tanya yudha lebih mendetail

"Kakak janji sama aku, tolong jangan beri tau siapa siapa."

"Iya, kakak berjanji"

"Aku disuruh mengantarkan paket shabu dan ganja kepada orang-orang yang membelinya" jawab anak kecil itu ketakutan.

Yudha hanya terdiam dan mencari akal agar dapat menangkap orang tersebut yang telah memperkerjakan anak kecil sebagai kurir.

"Kakak keluar sebentar ya?" Pintanya terhadap sani.

[Sambungan telepon]
Yudha : lapor bigboss.
Bigboss : laporan diterima.
Yudha : anak kecil yang terperosok dalam lubanh dekat objek kita ternyata seorang kurir dsri daerah terlarang. Kronologis ceritanya dia dikejar oleh atasannya karena menghindar dari tugasnya sebagai kurir. Apa kita perlu melalukan tindakan?
Bigboss: serahkan kasus itu kepada pihak kepolisian, mereka lebih berhak.
Yudha : tapi anak kecil ini meminta aku untuk mengantarnya pulang.
Bigboss: aku akan mengirim satuan kopasus yang menjagamu. Antarkan anak itu pulang.
Yudha : siap laksanakan!

Yudha pergi ke kantor polisi untuk menemui kawan nya dsn melaporkan kasus anak kecil sebagai kurir tersebut, ternyata polisi setuju dan mengikuti jalan yudha menuju rumah sakit, dan dirumah sakit, satuan khusus yang datangkan atasannya sudah menunggu.

"Lapor kapt! Situasi aman, jumlah personel lengkap. Siap laksanakan tugas!" Lapor lantang  yang keluar dari mulut Adipati.

"Jaga belakang saya, dan serahkan pistol itu pada saya." Pinta seorang kapten.

"Eh!! Disini tidak ada yang boleh membawa senjata tajam!" Teriakan besar dari mulut seorang security.

"Apa kalian tidak izin sama orang itu masuk kesini?" Tanya Yudha heran.

"Mohon izin kapt. Tadi dipos depan tidak ada siapa-siapa" jawab jujur dari salah satu personel.

"Atasi security itu." jawaban singkat dari mulut yudha.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang