43

12.1K 329 43
                                    

"Bang?"

"Hmm?" Balas Yudha

"Gua mau minta maaf, masalah tadi"

"Bukan sama gua Lo harus minta maaf, tapi sana Nida" Singkat Yudha. "Inget karma do" lanjut Yudha.

"Nida gak mau maafin gua bang. Semua akun gua di blokir sama dia"

"Ya Lo tolol" singkat Yudha "itu urusan Lo sama Nida, gua gamau ikut campur" lanjut Yudha

Seketika Ridho terdiam dan terus mencoba menghubungi Nida namun tak ada jawaban.

Skip

"Nida pergi kemana ya?" Pipit bingung tak tahu kemana Nida pergi. "Aku coba telpon" pikirnya dalam hati.

*Nada sambung*

"Kamu dimana?" -pipit
"Di cafe kakak" jawab Nida singkat.
"Kakak kesana" sahut Pipit ligat.

Satu jam kemudian...
Karyawan Pipit tersenyum melihat atasannya datang. Dan Pipit pun membalas senyuman mereka.

"Nidaa?" Tegur Pipit
"Kak?" Sahut Nida sambil mengarahkan tangannya ke kursi di sampingnya
"Maaf kakak datangnya lama, dijalan macet. Kakak kira.."
"Husstt. Kak, udah deh. Nida gak mau diganggu" balas Nida
"Tapi nid?"

-kringggg kringggg-
"Ridho?" Ucap Pipit pelan.
"Pit, tolong kalau lagi sama Nida tolong kasih ponselnya ke Nida, gua mau ngomong penting" Suara Ridho memelas.
Dengan diam Pipit memberikan ponselnya kepada Nida
"Ridho?" Liriknya pada layar ponsel tersebut.
"Iya" singkat Pipit
"Matiin aja" Nida mengambil ponsel tersebut dan ditekan tombol merah.
"Kok dimatiin sih nid, kalian itu butuh waktu untuk ngobrol, jangan kayak gini ah. Kakak ga suka" Balas Pipit
"Tapi Nida terlanjur sakit hati kak!" Suara Nida seketika mengeras.
"Kakak mohon kalian ngobrol" Pipit menghubungi kembali Ridho

"Hallo, pit? Nida mana?" Suara Ridho menggebu gebu.
"Hallo" singkat Nida
"Nida sayanggg, maafin aku ya. Aku tau aku salah. Aku khilaf.." -Ridho
"Mana ada selingkuh khilaf?! Cuman orang bego kayak kamu yang bilang selingkuh itu khilaf." Nida meluapkan kekesalannya.
"Maafin aku, kamu boleh marahin aku semau kamu. Tapi tolong maafin aku." Ridho memelas.
"Gak! Hati aku udah terlanjur sakit. Silakan kamu hidup dengan selingkuhanmu itu. Dan tolong jangan hubungi aku selamanya!" Nida langsung mematikan ponsel tersebut.

"Lho kok malah gitu sih nid?" Tanya Pipit.
"Nida gak mau ketemu orang itu lagi" balas Nida.
"Gak baik Nida, sama aja kamu mutus tali silaturahmi" sahut Pipit
"Biarin ah kak" Nida beralih ke ponselnya.
"Yaudah kakak ke office dulu" Pipit beranjak dari tempat duduk

Krinngggg
"Haloo yanggg?" Suara suaminya yang terdengar
"Iyaa sayang" balas Pipit.
"Gimana Nida?" Tanya Yudha
"Ya gitu lah, susah Nida mah. Udah ah, aku lagi di cafe. Kamu udah sampe mana?" Tanya Pipit pada suaminya.
"Aku masih di dijalan arah markas." -Yudha
"Hati-hati ya sayang" suara lembut Pipit membuat Yudha seketika rindu.
"Yangg" -yudha
"Apa?" -pipit
"Aku kangen" -yudha
"Yaelahh, baru berangkat udah kangen aja kamu ini" -balas Pipit
"Ya gak apa apa lah, wajar suami kangen isteri. Yaudah sana lanjut kerjanya." -Yudha
"Iyaa sayang, jangan lupa makan kamu" -Pipit.
"Iyaa iyaaa sirine ambulance" -canda Yudha sambil tertawa
"Ehh diem u kentongan pos ronda" balas Pipit.
"Yaudah yaudah.. Love you sayang" -Yudha
Pipit hanya terdiam
"Sayang? Yangggg?" Yudha panik
"Pipit? Sayangggg?"
"Yanggg? Kamu ga kesurupan kan?"
"Sayang?"
"Hik hik hik hik" (ceritanya suara kuntilanak)
"Heh? Udah deh gak usah becanda" balas Yudha.
"Iiisshhh, akutuh mau ngeprank loh" gerutu Pipit
"Otak kamu itu udh di dengkul aku" Balas Yudha sambil tertawa.
"Jahat!" Singkat Pipit
"Yaudah udah dulu ya sayang, kasian mereka yang jomblo disini dengerin obrolan kita" -Yudha.
"Yaudah yaudah.. Babayyy" -Pipit
"Babayy" -yudha

Sebagai seorang pemilik cafe Pipit termasuk orang yang perhatian dengan karyawannya, ramah dengan customer. Dan Pipit sering jadi barista di cafe nya sendiri. Vanilla latte atau frappuccino kesukaan Pipit. Dengan kadar kopi yang sedikit, dengan campuran susu.

"Hai?" Suara lembut pria yang mendatangi Pipit tepat dihadapannya.

"Eehhh.. hai" Pipit bengong melihat pria tersebut.

"Pipit ya?" Tanya pria tersebut.

"Iya? Btw kamu siapa?" Tanya Pipit kembali.

"Mau nganterin titipan dari seseorang" jawab pria tersebut.

"Ohh. Iyaa makasih. Tapi ini dari siapa?"

"Bentar lagi orangnya nelpon kok, saya permisi" jawab pria tersebut.

Pipit panik, ia segera menelpon suaminya.
Tuttt... Tuttt...
"Halo sayang?" Suara Pipit panik
"Iyaa, ada apa?" Tanya Yudha.
"Masa ada orang yang nganterin paket buat aku. Tapi aku gatau orang itu siapa"
"Coba buka paketnya?" Perintah Yudha.
"Kalo isinya bom gimana?"
"Coba buka dulu lohh sayangg" kembali Yudha menyuruh Pipit.
Dalam hati yudha ia ingin tertawa ngakak.
"Gimana sayang isinya?" Tanya Yudha
"Yangg, masa isinya lingerie satin gitu sama ada kimono gitu sih yangg" Pipit membuka paket tersebut didalam office nya.
"Dari siapa itu sayang? Hihihi" Tanya Yudha kembali.
"Aku juga gatau, kamu ketawa ya?" Tanya Pipit curiga.
"Engga, siapa yang ketawa?"
"Isshh nyebelin lohh, jadi ini dari siapa? Baju seksi begitu ih" Pipit kesal.
"Dari aku loh itu, cuman paketnya datengnya telat sayang, keburu aku pergi dinas lagi. Sebenernya aku kepengen liat kamu pake baju itu" suara Yudha bahagia.
"Ihh kamu ini lohh, ngomong kalo mau ada paket begituan. Bikin jantungan aku kira itu bom" ocehan pipit
"Iyaa sayang, maaf ya. Nanti kalo aku pulang kamu pake ya? Harus! Ini perintah. Oiya sayang, ini terakhir kita telponan ya. Soalnya untuk berapa hari kedepannya aku ga pegang hp. Maaf ya sayang. Aku sayang kamu."
"Tapi say.." belum kelar Pipit bicara telepon sudah dimatikan.

"Kebiasaan, orang belum kelar ngomong udah dimatiin" gerutu kesal Pipit.

"Resiko punya suami tentara ya gitu. Harus sabar nunggu pulang, pas pulang cuman sebentar. Gimana mau kangen kangenan. Ishh kesel!" Ucap Pipit dalam hati.

Assalamu'alaikum guyss..
Akhirnya update
Maaf ya lama banget ga update.
Siapa yang rindu Pipit dan Yudha??

Semoga terobati yaa

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang