Part 8

1.9K 183 32
                                    

Seoul Hospital__

Dua bocah kecil itu masih menangis didepan ruang oprasi Jiyeon, Leo memeluk Lauren erat mencoba menenangkan adiknya walau dirinya sendiri juga sangat sedih.

Ny. Kim yang melihat hal itu sangat penasaran siapa dua anak ini dan apa hubungan mereka dengan gadis yang mirip Jiyeon itu.

"Lauren jangan menangis, aku mohon" Leo mengelus kepala Lauren berharap adiknya akan berhenti menangis.

"Eomma.. Hiks.. Hiks, eommaa!! Oppa eomma akan baik-baik saja bukan? Katakan padaku Oppa" Lauren sangat sedih.

Dari kejauhan seorang pria berlari menghampiri Ny. Kim. "Eomma" Panggil pria itu syarat akan kekhawatiran pada ibunya ini.

"Myungsoo" Kaget Ny. Kim mengetahui putranya datang kemari.

"Eomma, kau baik-baik saja... Tidak ada yang terluka bukan?" Bagaimana pun Myungsoo membenci ibunya tapi seorang anak tetaplah anak yang menghawatirkan ibunya jika terjadi sesuatu pada orang yang telah melahirkannya.

"Aku... Aku baik-baik saja" ny. Kim sangat terharu dengan sikap peduli putranya ini dia merasa jika putranya telah kembali.

Tak sengaja mata Myungsoo mengkap sosok bocah yang menangis tak jauh dari tempatnya duduk. Myungsoo mengenal dua anak itu, yah mereka yang di taman itu.

Tanpa di komando kaki Myungsoo berjalan mengarah kepada dua anak itu, ny. Kim menatap anaknya yang berjalan menjauh menghamiri dua bocah yang menangisi gadis yang mirip Jiyeon.

"Lauren" Panggil Myungsoo lembut, dua bocah itu mendongak keatas melihat siapa yang memanggil.

"Ahjusi" Gumam Lauren. "Ahjusii!!" Pekik Lauren dan lari kedalam pelukan Myungsoo.

Myungsoo balas memeluk Lauren, rasa pelukan itu begitu nyaman hingga membuat Lauren berhenti menangis. Leo sedikit lega karena akhirnya adiknya bisa bethenti menangis.

"Ada apa? Kenapa kalian ada disini?" Myungsoo melepaskan pelukan Lauren lalu menatap gadis kecil itu lembut.

"Eomma, eomma kami kecelakaan"
Myungsoo menyeka air mata Lauren. "Tenanglah, eommamu pasti baik-baik saja"

Ny. Kim mendekati Myungsoo menyentuh bahu lelaki itu pelan membuat Myungsoo menoleh kearahnya. "Eomma mereka yang telah menyelamatkanku"

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan Jiyeon, segera Myungsoo menghampiri dokter itu untuk memastikan keadaan eomma dia bocah kecil itu. "Dokter, bagaimana keadaannya?"

"Kalau saya boleh tahu anda siapa? Apakah anda suaminya atau keluarganya?" Tanya Dokter itu memastikan latar belakang orang yang menayakan tetang pasiennya.

"Aku suaminya" Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut Myungsoo, ny. Kim sedikit terkejut mendengar ucapan putranya itu.

"Baiklah, keadaan pasien sedang kritis saat ini... Kami sudah berusaha semaksimal mungin hanya tuhan yang tahu apa yang akan terjadi kepada istri anda nanti" Jelas dokter itu.

"Eomma, aku ingin melihat eomma" Rengek lauren sambil terisak pelan.

"Bolehkah kami melihatnya?"

"Tunggu sampai pasien di pindahkan ke ruang rawat"

Myungsoo mengangguk memgerti, Dokter itu pergi meninggalkan keluarga itu.

Myungsoo berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Lauren dan Leo. "Dimana appa kalian?"

Lauren menatap Leo sedih begitu juga sebaliknya lalu keduanya menatap Myungsoo dan menggeleng pertanda mereka tidak tahu dimana appa mereka.

Ny.kim menggigit bibir bawahnya, haruskah dia mengatakan jika yang menyelamatkannya adalah Jiyeon? Atau dia diam saja membiarkan Myungsoo mengetahuinya sendiri? Tidak. Itu akan semakin membuat Myungsoo membenci dirinya jika tidak mengatakan hal yang sebenarnya. "Myungsoo" Ny. Kim menyentuh bahu Myungsoo pelan, Myungsoo berdiri dan menatap ibunya dengan tatapan bertanya.

Because Of You, Jiyeon-ah ✓️ Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora