Part 4

2.1K 167 22
                                    

Seorang yeoja tengah duduk diatas ranjang sambil memeluk kakinya yang ia lipat, matanya menatap kosong di luar jendela.

Setelah kejadian itu, Jiyeon masih terlihat terpukul bahkan dia tak menyentuh makannyan sama sekali. Dia terus saja menyalahkan dirinya atas kematian bayinya, Jiyeon berharap waktu dapat di putar kembali di mana dia akan lebih berhati-hati lagi waktu itu.

Seandainya Jiyeon tidak ceroboh pasti anak mereka masih ada sampai sekarang. Saat itu Jiyeon hendak menyebrang jalan namun sayangnya dia tak melihat jalan dan al hasil sebuah mobil menyrempet tubuh Jiyeon dan membuat yeoja itu jatuh dan lebih parah lagi perut Jiyeon lah yang lebih dulu mencium aspal. Jiyeon benar-benar menyesali semuanya.

Myungsoo menatap Jiyeon prihatin, istrinya itu sangat kacau dan sangat tertekan Myungsoo bisa merasakan itu karena dirinya pun juga merasakan itu. Jiyeon tidak ingin bicara pada siapapun bahkan pada dirinya.

Myungsoo mendekati tempat tidur Jiyeon. "Jiyeon" Panggil Myungsoo pelan namun masih sanggup di dengar oleh Jiyeon. Myungsoo mengusap pelan rambut pirang Jiyeon yang terlihat kusut dan berantakan. "Sampai kapan kau akan seperti ini? Aku tahu jika kau sangat sedih dan terluka aku pun juga Jiyeon... Tapi lihatlah, aku bisa bertahan melewati ini dan aku yakin kau juga pasti bisa bangit Jiyeon" Kata Myungsoo, matanya mulai berkaca-kaca.

"Aku tidak menyalahkanmu atas semua hal yang sudah terjadi karena kau tidak bersalah, sayang... Ini semua adalah cobaan yang harus kita jalani" Myungsoo masih mengusap rambut Jiyeon.

Jiyeon menitikan air matanya lagi. Ucapan Myungsoo bukan membuatnya tenang malah semakin membuat Jiyeon merasa bersalah pada lelaki itu.

Seorang perawat masuk kedalam ruangan itu. "Maaf, Tn. Kim dokter ingin bicara pada anda di ruangannya" Kata perawat itu.

"Ne, saya akan segera kesana" Kata Myungsoo. "Jiyeon, aku pergi dulu... Aku akan segera kembali" Ucap Myungsoo pada Jiyeon lalu mengecup pelan pucuk kepala Jiyeon penuh kasih sayang.

Jiyeon tak menjawab, lidahnya terlaku kelu untuk mengucapkan sesuatu walau hanya sepatah kata saja.

Myungsoo pergi meninggalkan yeoja itu sendirian, dia terus menatap yeoja itu masih dengan pandangan nanarnya.

****

Myungsoo kini sudah duduk didepan seorang dokter wanita yang menagani Jiyeon.

"Tn. Kim, ada hal yang ingin saya bicarakan mengenai istri anda" Dokter itu memulai pembicaraan mereka.

"Apa itu dokter? Aku harap itu bukan hal buruk?" Kata Myungsoo sedikit gugup.

Dokter itu menghela nafas resah. "Maafkan saya, mungkin hal ini tidak seperti yang anda harpkan tapi hal ini sangat penting"

"Apa itu?"

"Sebenarnya, akibat benturan keras yang di alami Ny. kim paska kecelakan membuat kandunganya sedikit bermasalah"

"Apa maksudmu dokter? Apa kau mau bilang jika Jiyeon tidak bisa hamil lagi begitu?" Myungsoo sedikit meninggikan nada suaranya.

Dokter itu menghela nafas lagi. "Kemungkinan untuk Ny. Kim hamil lagi sangatlah kecil, tapi bukan berarti dia tidak bisa hamil lagi"

Myungsoo bersandar pada punggung kursi yang ia duduki sambil menutup matanya. Entah bagaimana reaksi Jiyeon jika mengetahui ini semua.

"Ny. Kim" Dokter itu terkejut mendapati Jiyeon sudah berdiri di depan pintunya dengan mata memerah. Yah, yeoja itu sudah mendengar semuanya.

Because Of You, Jiyeon-ah ✓️ Where stories live. Discover now