Please,don't go...

15.3K 117 44
                                    

author Note:

Hai chingudeul...hari ini aku bikin rekor baru hehehe bisa upload 2 chapter sekaligus dalam waktu

kurang dari 24 jam..#lompat2 kegirangan..\(^0^)/

chapter ini kubuat sebagai permintaan maafku karena kemarin udah bikin kalian nunggu terlalu

lama,mudah-mudahan kalian suka dengan chapter ini. 

happy reading..dan jangan lupa komen n vote kalian sangat membantuku melanjutkan cerita

ini..thank u.. ^___^

******

#17

Saat Yurin membuka matanya ia merasakan sakit yang teramat sangat di kepalanya. Mimpinya

tentang Kyuhyun yang marah besar dan mobil yang berdecit keras hingga akhirnya menabrak

pagar pembatas jalan kembali berputar di kepalanya. Yurin tersentak kaget. Ia mengedarkan

pandangannya ke sekeliling ruangan putih yang terlihat asing baginya.

"Ah, dimana aku?"

Ia mencoba bangkit dari tempat tidurnya sambil berpegangan pada ujung meja yang ada

disamping tempat tidurnya. Tanpa sengaja tangannya menyenggol sebuah gelas yang terletak

diatas meja itu. Dan...

Praaang....

Gelas itu terjatuh dan pecah berkeping-keping. Tak sampai semenit pintu kamar Yurinpun terbuka,

masuklah Kim Yoona dengan wajah cemas. Dengan agak tergesa ia berjalan menghampiri

kakaknya,lalu membantunya untuk duduk di kasurnya lagi.

"Eonnie! kau tidak apa-apa?" tanya Yoona cemas, lingkaran hitam di matanya menunjukkan kalau

yeoja ini tidak mendapatkan tidur yang cukup.

"Aniyo..Gwenchana. Dimana Kyuhyun?" Yurin balik bertanya dengan wajah cemas. Seketika itu

juga wajah Yoona  berubah pias, keringat dingin mengucur di wajahnya.

"ng..sebaiknya eonnie istirahat dulu,kata dokter eonnie masih belum boleh terlalu banyak

bergerak." Sahut Yoona berusaha mengalihkan perhatian. Yoona memencet tombol perawat. Tak

lama kemudian seorang perawat muda masuk ke kamar Yurin dan terlihat sedikit terkejut melihat

pecahan gelas yang berserakan dilantai kamar.

"Ew..sepertinya nona Yurin terlalu banyak bergerak ya,sampai menjatuhkan gelas ini." Ucap

perawat itu sambil tersenyum lembut.

"Mianhae...aku tidak sengaja menjatuhkannya." sesal Yurin.

"Ah, gwenchanayo...aku akan membereskannya dulu,setelah itu aku akan datang lagi untuk

memeriksa nona." Ucap perawat muda itu sambil membersihkan pecahan gelas tadi dengan

sapu.

"Khamsahamida..suster,maaf merepotkan.." ucap Yoona sambil sedikit membungkukkan

badannya. Perawat itu tersenyum singkat lalu keluar dari kamar Yurin yang terlihat sudah bersih

seperti semula. 

"Yoona...kau belum menjawb pertanyaanku tadi!" Ucap Yurin sambil menatap tajam ke arah

adiknya. Yoona makin gelisah,ia terlihat lebih gugup daripada tadi. Ia menundukkan

3 days MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang