Chapter 1

59.5K 1.6K 12
                                    

Tatiana keluar dari bar yang penuh sesak dengan kerumunan orang orang yang datang untuk merayakan pergantian tahun.

Sorak sorai di jam sepuluh malam sudah begitu luar biasa, jalan dipenuhi begitu banyak pasangan pasangan yang bergandengan tangan.

Tatiana memasang syal cokelatnya keleher berusaha menghalau udara bulan Desember yang dingin menusuk hingga ke tulang.

Tatiana memutar matanya setiap pasangan lewat didepannya, dia tidak ingin matanya menjadi sakit melihat pemandangan yang menusuk hatinya lebih dari udara dingin.

Telepon genggam Tatiana yang berada di saku mantelnya bergetar dan mulai mengalunkan lagu rihana - we found love
Dengan nada maksimal.

Tatiana buru buru merogoh saku mantelnya. nama Regina terpampang di layar handphonenya.

"Urg."

Tatiana tidak ingin mengangkatnya tapi suara rihana terus mengalun menjadikan Tatiana bahan tontonan pejalan kaki. Mau tak mau dia mengangkatnya.

"Kembali ke bar Tatiana!"

Tatiana menjauhkan handphonenya dari telinga.

"God, kau bisa menghancurkan gendang telingaku Regina."

"Aku sangat mengharapkannya." ketus Regina.

"aku benar benar berharap gendang telinga mu robek karna tidak pernah mau mendengarkan perkataanku!"

"Ayolah Regina jangan mendramatisir keadaan." Tatiana bisa mendengar geraman Regina.

"Aku minta maaf. Oke"

"Ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan kata maaf, Tatiana! Setiap kali aku mengajakmu keluar kau pasti selalu kabur ditengah tengah acara! Berhentilah bersikap seperti anti sosialis Tatiana!" keluh Regina panjang lebar.

"Aku tidak anti sosialis Regina"

Tatiana menjauh dari jalan mencari tempat sepi untuk leluasa menjawab telepon Regina.

"Oh ya? Jawab aku kapan terakhir kali kau berkumpul dengan teman teman kampusmu atau teman mu yang lain selain aku atau Profesor George?"

"Hmmm...."

Tatiana duduk di sebuah taman kecil dibelakang pertokoan. Dahinya berkerut mencoba mengingat ingat.

Sepanjang harinya dia habiskan di laboratorium kampus membantu Penelitian Profesor George, malam pun dia habiskan untuk menyelesaikan esai esainya digelar master.

"Dan kapan kau terakhir kali berhubungan dengan laki laki? Selain Profesor George dan collega laboratoriummu?"

"Kira kira dua Minggu yang lalu. Urg! Aku menjadi mengingat hal buruk" Tatiana mengeryit, dia teringat akan laki laki yang ditemuinya di sebuah bar.

Tatiana yang sedang mengalami frustrasi berat selalu melampiaskannya dengan sex.

Laki laki yang ditemuinya benar benar tidak gentleman, dia hanya memuaskan dirinya sendiri dan sama sekali tidak memuaskan Tatiana yang membuat Tatiana bosan setengah mati saat mereka melakukan sex.

"Tatiana cobalah membangun sebuah hubungan. Jangan terus melakukan one night stand saja. Aku mencemaskanmu." suara lirih Regina membuat Tatiana Memutar matanya.

"Aku belum menemukannya Regi"

"Menemukan apa? Pangeran berkuda putih? Urg! Tatiana kau adalah perempuan paling pintar sekaligus paling idiot yang pernah ku kenal. Kau hidup di dunia nyata Tatiana laki laki yang sempurna seperti itu hanya ada di dunia dongeng!"

Sang Nouveau [Dawson Tales]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang