♥'penguntit dari alam lain'

Mulai dari awal
                                    

"ee..eeggggrr...rrkkk....". terdengar bunyi yang mengerikan dari tenggorokan haris.

" udah turuti kata ellen.. duwhh Ya Allah... gmn nihh!!". teriak temenku sambil setengah menjerit. beberapa orang yg td memegangi nia memakai apapun disekitar untuk membungkus tangan mereka. salah satu melepas baju atasnya dan digunakan membungkus tangannya.

" baringkan!!". pintaku yakin kali ini.

" susah len.. ". kata mereka.

" tarik nafas.. tahan diperut.. baca Surat Al fatikah !!". kataku cepat. mereka terlihat bingung. beberapa melakukannya.

" Allah hu Akbarrr !!". teriak mereka. nia terbaring dilantai. leher haris koyak dan darah merembes. salah satu temenku yg ga kuat liat langsung lemes dan mau pingsan.

" afahasibtum annamaa khalaqnaakum 'abatsan wa annakum ilaynaa laa turja'uuna..". ucapku sambil kuusapkan ketelapak tangan dan kuusap seluruh tubuh nia. terlihat perutnya bergetar hebat.

"Ya Allah...". ucap beberapa temenku agak takut.

" Qaaf walqur anil majid..nun wal qalami wama yasturun..". kataku sambil meluruskan tangan dan kutarik sampai ujung jarinya. perutnya terlihat masih bergetar. aku naik diatas tubuh nia kutekan perutnya sedikit lebih kuat.

" Khudzuuhu faghulluuh, tsummal jahiima shalluuh...". ucapku dengan rahang membuka sangat berat rasanya. seperti terikat tali atau dikatupkan seseorang dengan kuat. nia dengan tiba tiba perlahan terduduk.

" baringkan.. ayo baringkannn!!!". teriak dua orang temen didepanku berusaha membaringkan lagi dengan mengucap Asma Allah SWT dengan berbagai fersi. kutekan lagi perutnya.

" tsumma fii silsilatin dzar'uhaa sab'uuna dziraa'an faaslukuuh". kataku sambil lebih menekan ke perutnya. nia tiba tiba kejang dan matanya mendelik keatas.

" mulutnya ... cepett!! bantu...". kata seorang temenku yg lain sambil menyelipkan kain yg digulung kecil biar lidahnya ga tergigit. kejangnya berhenti.
" alhamdulilah... lindungi kami Ya allah...". kata dosenku.

" diaa temanku... dia memberiku makan... hahahaha". kata nia tiba tiba dengan kain masih tersumpal dimulutnya.

" aaagghhhh!!". teriak semua orang.

"falaisa lahul yauma haa hunaa hamiimun". ucapku sambil menekan ujung ibu jariku ke dahinya dan menurun kehidung dan mulutnya.

" Walaa tha'aamun ilaa min ghisliinin". ucapku membungkam mulutnya. aku merasa sangat lelah. seperti habis lari maraton. keringat membuat badanku basah.

" sesat itu menyenangkan!!". kata nia dengan tubuh melemas. aku tiba tiba teringat elga.

" Wa likulli wijhatin huwa muwalliihaa fastabiqul khoirooti aenamaa takuunuu ya ti bikumul laahu jamii'an innal looha 'alaa kulli syai in qodir". ucapku perlahan karena tenagaku bener bener terkuras. kuturunkan telapak tanganku kedada dan berhenti diperut.

" kaf ha ya 'ain sod...". ucapku dengan sedikit menarik perutnya. aku terhuyung kebelakang dan akhirnya roboh. samar samar seisi kelas histeris dan beberapa saat aku seperti melihat elga dan sarah. terasa tubuhku seperti digendong dan aku sangat mengantug.

" elen... ". bisik seseorang. kukerutkan keningku. terlihat jelas sekali wajah kembaranku melongok diatasku.

" perrggiiiii... gamauu!!". teriakku tiba tiba histeris.

" heii... sudah..". kata elga menenangkanku. kulihat aku sudah dimobil sarah. disampingku juga ada retno. jantungku berdetak cepat. rasanya dadaku berdebar. kaget ga karuan.

" kamu gpp??". tanya retno. tapi aku malah menangis. gatau kenapa saat kayak gini pengen ada arga. aku capek kalo melakukan sendirian kayak td.

" lupain dia...". kata elga tiba tiba.

Para Penghuni Kampus (Chapter 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang