"Apa di sana saya juga bisa melakukan aborsi?" Kata Nagisa keji.

Dokter menatap Nagisa dalam diam. Kemudian berkata dengan sangat halus dan berhati-hati.

"Setiap nyawa yang sudah diturunkan tuhan di dunia wajib di jaga. Dengan melakukan aborsi, berarti anda telah membunuh satu nyawa. Dan satu nyawa tersebut adalah anak kandung anda sendiri." Sang dokter mencoba menasehati.

"Saya, saya tidak bermaksut melakukanya dokter. Saya bukan seorang Ibu yang mengandung dan melahirkan. Saya seorang laki-laki yang ingin menjadi seorang ayah, bukan menjadi seorang ibu." Kehilangan hargadirinya sebagai seorang pria. Itulah yang saat ini Nagisa rasakan. Ia ingin mengakhiri ini secepatnya.

"Kalau memang keiginan anda sudah bulat, saya akan memberikan surat rujukan pada anda. Tapi dari kasus IS yang anda alami, aborsi yang akan anda lakukan mungkin akan berbeda dari wanita. Letak rahim Saudara Nagisa yang lebih dalam dibanding wanita normal akan menyulitkan para Dokter untuk melakukan aborsi. Temasuk mengonsumsi obat penggugur akan menyebabkan pendarahan hebat yang membahayakan nyawa. Hal tersebut juga akan membuat biaya yang lebih besar."

"Saya akan membayar berapapun itu Dok, asal benda ini keluar dari tubuh saya." Nagisa memandang Sang Dokter dengan tajam. Mengisyaratkan akan kemantapan niatnya.

Dilarang copy fic ini

Cup Chocochip

PYAR........ PYAR.......PYAR

Tiga celengan milik Nagisa telah berceceran di lantai. Campuran antara uang kertas dan receh yang banyak. Menatap dengan sedih. si Hiu, lintah Kyusu, dan ular Manda yang telah ia korbankan. Air matanya telah kering. Hatinya telah hancur. Hingga membunuh para peliharaanya pun menjadi hal biasa baginya.

Satu persatu ia hitung dan kumpulkan, dan masih belum cukup untuk oprasinya. Lalu ia mencoba menambahi dari uang dalam lebah dadakan. Tapi masih belum cukup juga. Nagisa kemudian memasukan semua uang tersebut kedalam celengan ayam gorengnya yang kini beralih fungsi menjadi celengan biaya aborsi, yang juga telah jelas tertulis di dada celengan itu.

Dan yang tersias adalah celengan Kodok Opra. Kodok Opra adalah celengan yang memiliki isi paling banyak dari yang lain. Ia mungkin akan mendapatkan uang yang diperlukan dari situ.

Nagisa menarik nafas dalam sebelum mengambilnya dan siap memecahnya, tapi kemudian ia teringat kata-kata ibunya.

"Isilah celengan ini sampai penuh. Maka apa yang kau inginkan akan menjadi kenyataan"

.

~Nagisa PoV~

.

. "Isilah celengan ini sampai penuh. Maka apa yang kau inginkan akan menjadi kenyataan"

Ibu, aku sangat ingin sekali untuk memenuhi janjiku padamu. Untuk mewujudkan mimpiku. Tapi sayangnya hal itu sama sekali tidak akan terjadi bila benda ini tetap ada di dalam tubuhku. Maka ijinkan aku mengorbankan celengan pemberianmu ini. Maaf aku tidak dapat menepati janjiku. Maafkan aku yang telah membuatmu kecewa. Maafkan aku, membuatmu harus mengadung seorang cacat sepertiku. Diriku yang gagal sebagai seorang manusia. Aku yang tidak dapat menjadi laki-laki yang sempurna, bahkan tidak dapat menjadi wanita yang baik.

Karena Aku akan membunuh anakku. Aku akan membunuh darah dagingku. Demi impianku, aku akan mengorbankannya.

Tuhan sangat senang mempermainkanku Ibu. Dimulai dari membuatku cacat, membuatmu dan ayah pergi dari sisiku. Lalu dia mengubahku menjadi seorang wanita. Dan sekarang, dia membuatku hamil.

Aku Pria, dan aku hamil. Bahkan aku tidak mengetahui siapa ayahnya. Dosa apa yang telah aku lakukan hingga dia memberi cobaan seberat ini bu? Apa dia berfikir aku mampu melaluinya sendiri. Apa ia berpendapat seseorang yang bahkan tidak dapat menikah ini layak menjadi orang tua?

Apa yang sebenarnya ingin Tuhan sampaikan padaku Ibu?

Apa Dia ingin aku bertahan dengan segala cobaanya.

Atau Dia sedang mengatakan padaku, 'ini adalah saatnya aku menyerah pada hidupku dan menyusulmu?'

Maka...

Aku memilih yang kedua.

.

~End Nagisa Pov~

.

Nagisa berjalan menuju dapur dan mengambil benda perak dan tajam dari lemari atas. Mengenggam dengan mantap sebuah pisau tajam yang akan ia gunakan untuk menggores pergelangan tangannya. Dia telah membayangkan ini berkali-kali. Dirinya tidak memiliki siapapun dalam hidup. Mati sendiri dalam kamarnya saat ini, juga sudah pernah terbersit di pikiranya. 'Ini akan mudah' Pikirnya. Nagisa bersiap-siap melakukanya dengan sekali gores. Dia akan meakhiri semuanya di sini.

Hentikan pikiran konyol dan anehmu Nagisa!

Nagisa mendengar sebuah suara dari kepalanya. Suara laki-laki yang selalu ada untuknya.

Aku tidak akan lama Nagisa. Tunggulah aku. Jangan melakukan hal-hal konyol yang mencelakakan dirimu.

Lagi-lagi suara pria itu terdengar jelas di kepalanya. Sekarang ia teringat tatapan laki-laki itu, dan pelukkannya. Merasakan kehangatan, dan wangi yang menguar dari tubuhnya. Ia merinduk semua itu. Ia ingin bertemu dengannya. Dia tidak ingin mati, dan tak dapat melihatnya lagi.

Pegangan terhadap pisau yang tadi akan ia pakai untuk menyakiti dirinya telah mengendur, dan membuat pisau tersebut tejatuh ke lantai. Nagisa tidak dapat lagi membendung airmatanya. Membuatnya mengalair tanpa henti melalui pipi, terduduk dalam posisi, dan menangis tanpa suara.

"Nobi-chan.... Nobi-chan.... Satoru... Satoru.... hu~ SATORUUUUUUU..."

Bersambung....

oooo000oooo

Ucapan terimakasih pada pemenang saembara AD SasuNaru version:

*Deer luu: Juara Satu saembara dialog Apapun Dirimu di fanfiction.

*Fuyutsuki Hikari : Juara kedua saembara dialog Apapun Dirimu di fanfiction.

*Sobi Hikari : Juara ketiga dialog Apapun Dirimu di fanfiction.

Dialog asli Sobi sebelum revisi :

"Aura pantat ayam* itu tak cocok dengan aura si kepala pink* itu," kata Sobi.

Saembara tersebut diikuti oleh para reader yang berpartisipasi lewat Review. Saya sangat senang, karena Fuyutsuki Hikari (The legend) pun ikut andil di dalamnya dan menjadi juara dua. Semoga di wattpad ini saya juga bisa mengadakan saemabara seperti ini.

Tapi sepertinya tidak dapat diadakan dalam waktu terdekat, oleh minimnya pembaca dan respon kalian terhadap tulisanku. Sedih  :-(  ......

Ya semoga terjadi di masa depan....

O iya...  aq maunulis drabbel di bio ku. Klu mau silahkan baca di bagian percakapan. Khususnya untuk para follower tercinta..

Akhir kata.... terimakasih..

Vote n Follow please....

Apapun Dirimu (TAMAT)Where stories live. Discover now