Apapun Dirimu 5

Mulai dari awal
                                        

'Mungkin akan ada pesta nanti malam.' Pikirnya.

Dilarang copy fic ini

Cup Chocochip

Mainkan lagu sedih...dan Aku akan membawa kalian masuk dalam duniaku

PLAY

Nagisa sedang dalam perjalanan pulang ketika ia melihat sebuah rumah sakit atau klinik di sebrang jalan. Teringat kata kata Satoru kepadanya.

'Kalau kau sakit, langsung minum obat atau ke rumah sakit'. Maka Nagisa memutuskan untuk menuruti saran Satoru untuk memeriksakan dirinya.

Di dalam sebuah ruangan pemeriksaan, Nagisa disuruh berbaring dan seorang dokter laki-laki memeriksa perutnya dengan stetoskop. Sebuah kerutan diantara alis dokter yang masih seusia 26-27 tahun itu jelas terlihat. Menandakan ia tengah berfikir keras. Menekan-nekan perut Nagisa, yang pastinya membuat Nagisa merasa kesakitan karena kondisi perut yang sangat kaku dan keras. Lalu dokter tersebut memberikan sebuah benda yang dia sebut tespack. Nagisa yang ternyata tidak tahu kegunaan dari benda tersebut, hanya menurut ketika dokter menyuruh mencelupkan ujung alat pada air seninya.

"Saya tidak tahu harus memulai dari mana. Dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan, dan setelah melihat riwayat hidup dan kelainan IS yang anda alami. Saya nyatakan anda positif hamil Hanazawa-san. Hal tersebut sama sekali tidak mustahil dengan anda sebagai seorang interseksual yang juga memiliki rahim. Selamat atas kehamilan anda yang memasuki bulan ke empat."

Dilarang copy fic ini

Cup Chocochip

"Ha-a-hamil? Dokter bercanda? Saya pria dokter. Dan saya masih Perja— Perawan..." Nagisa membela diri.

"Kalau memang seperti itu, memang ada beberapa kasus seseorang hamil karena terdapat saudara kembar di rahimnya. Tapi saya yakin bahwa kehamilan anda termasuk kehamilan yang normal. Untuk memastikanya, apakah saudara Nagisa bersedia melakukan cek sekali lagi?"

Nagisa langsung mengagukan kepalanya berkali-kali. Ia ingin apa yang dikatakan dokter adalah kesalahan diagnosa. Dia laki-laki, dia tidak mungkin hamil, dan tidak mungkin dihamili. Berhubungan dengan wanita saja tidak pernah, apa lagi dengan pria.

Nagisa disuruh menuju rungan lain. Seorang suster dan Dokter datang dan langsung memeriksa Nagisa, tapi bukan pemeriksaan seperti tadi. Kali ini ia menyuruh Nagisa berbaring, dan dokter memeriksa organ reproduksinya dengan lebih seksama. Tapi hal tersebut tidak masalah lagi, yang paling penting untuknya adalah, sang Dokter meminta maaf padanya untuk kesalahan diagnosis yang baru saja ia terima.

"Maaf Nagisa-san, dari apa yang saya cek tadi, selaput darah pada vagina saudara sudah tidak utuh dan rusak. Yang menandaakan anda sudah tidak perawan. Apakah anda tidak mengingat kapan anda melakukan hal tersebut dengan kekasih anda?"

Sejenak Nagisa terdiam, tidak percaya.

"Saya bahkan tidak tahu bagaimana cara melakukanya Dok. Saya tidak ingat pernah melakukanya dengan seseorang. Bahkan dengan seorang pria. Saya bukan Gay Dokter. Saya tidak mungkin berhubungan dengan sesama jenis."

Menangis, itulah yang dilakukan Nagisa sebagai penolakan terhadap apa yang dikatakan Dokter di hadapanya.

"Kalau memang seperti itu, anda boleh pergi ke rumah sakit yang lebih besar. Disana akan ada dokter spesialis dan peralatan medis lebih lengkap yang akan menunjang pemeriksaan yang lebih baik dan menyeluruh."

Apapun Dirimu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang