"Aku berharap semua baik-baik saja Nobi-can. Aku akan menunggumu di bandara. Jam berapa kau berangakat?" Nagisa mencoba memberikan kekuatan pada sahabatnya.
("Satoru-Sama.") Suara lain yang terdengar dari telfon.
("Aku akan menghubungimu lagi nanti Nagisa.") Lalu Satoru langsunng mematikan poselnya.
Nagisa menatap smartphonenya dengan sedih. Ia belum pernah meiliki kekasih selama hidupnya. Tapi Nagisa dapat mengerti perasaan yang dirasakan Satoru. Tentu saja ia sama sekali tidak percaya bahwa Haruka berselingkuh dengan sahabat mereka sendiri. Tapi ia dapat merasakan adanya kepedihan dari nada bicara yang baru saja Satoru sampaikan pada dirinya. Cinta memang rumit. Tapi yang membuat Nagisa heran adalah dia dapat merasakan perasaan itu saat ini. Tapi ia sendiri tidak tahu untuk siapa.
Dilarang copy fic ini
~Nagisa PoV~
Hari ini aku datang lebih pagi ke bandara. Jam 7 pagi aku sudah sampai di tempat tunggu. Di depanku ada sebuah televisi besar yang pastinya menyiarkan acara persiapan konferensi pres yang akan dilakukan oleh Hasegawa Nobi-can Satoru. Sepertinya semua orang dalam ruang tunggu juga penasaran dengan apa yang dikatakan Hasegawa muda itu untuk membela tunangannya.
"Betapa tidak tahu di untung si Yamamoto itu. Sudah dikasih pasangan setampan dan sesempurna Hasegawa-sama, masih saja cari yang lain." Kata salah seseorang yang duduk di sebelahku. Dasar Nobi-can Playboy sialan.
Jam 08.00 konferensi pers pun dimulai. Seluruh kursi di ruang tunggu yang tadinya sepi. Kini sudah di penuhi oleh orang-orang yang ingin menyaksikan acara tersebut, baik yang duduk ataupun berdiri. Ini masih merupakan salah satu ruang tunggu di bandara, padahal ada banyak ruang tunggu yang lebih besar di dalam Narita Airport. Sepertinya pidato seorang Hasegawa dianggap lebih seru dibanding pidato perdana mentri sekalipun.
"Hari ini kita akan menyaksikan Konferensi pers Hasegawa Satoru mengenai kelanjutan hubunganya dengan Yamamoto Haruka, yang diketahui sedang bersama pria lain di Hawai saat ini. Apa tanggapan Hasegawa Satoru mengenai pemberitaan ini. Maka berikut kami akan tayangkan live kepada pemirsa, konferensi pers secara langsung dengan Hasegawa Satoru. Silakan menyaksikan."
Kata salah satu repoter yang berada di tempat konferensi. Kemudian terlihat rombongan Satoru, Tori, tiga pengacara pribadi Satoru mengikutinya di belakang. Kerlap-kerlip jepetan kamera mengarah pada mereka. Satoru berdiri di depan semua audiens masih dengan ekspresi datarnya. Sekarang aku sadar, kau sangat pelit senyum Nobi-can.
Satoru menundukan kepala sebentar untuk memberi penghormatan pada semua orang yang datang. Kemudian duduk dan dikuti oleh seluruh jajaran dan peserta konferensi.
"KYA.. Hasegawa-sama Kakkoi..." Kata salah satu orang wanita yang sedang menyaksikan konferensi dari layar televisi bersamaku. Selanjutnya diikuti sautan-sautan suara jeritan pemuja fanatik Satoru yang lain. Aku menutup telingaku sebentar ketika teriakan-teriakan histeris para fangrils Satoru menggema di seluruh ruangan. Sampai hanya tersisa tatapan-tatapan bernafsu mereka.
Kembali pada situasi konferensi.
Setelah memperkenalkan diri dan para pengacaranya. Akhirnya pidato Satoru pun dimulai.
"Langsung saja. Silahkan seluruh hadirin melihat foto yang ada di layar proyektor." Satoru menampilkan gambar empat orang yang sangat familiar dimataku.
"Mereka adalah sahabat saya. Foto itu diambil saat kami SMA kelas 3. Tepatnya ketika kami berlibur di pantai. Sebelah kanan sendiri adalah Takashi Natsume, selanjutnya adalah Haruka, saya sendiri, dan... sahabat saya yang lain."Kata Satoru.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 4
Start from the beginning
