11. Hatinya milik Agatha?

8.9K 697 34
                                    

Rabu pagi, tak berbeda sebenarnya dengan hari-hari sebelumnya namun hati Prilly yang berbeda, kosong, hampa, perih.

Baru jam 7 pagi dan Prilly sudah duduk di kubikalnya. Ya! prilly tetap masuk kantor meskipun hatinya sedang tak baik, dia justru berangkat pagi sekali karna jika dirumah dia akan terus memikirkan Ali.

Namun ternyata salah, sudah di kantorpun pikirannya tak enyah dari Ali, dia merasa...kehilangan.

Prilly terus melamun, pikirannya kosong tak bisa konsentrasi pada satu titik, hingga tak terasa kantor sudah dipenuhi banyak orang.

"wuuuuuu" seruan itu dari Sally yang heran sudah melihat Prilly duduk di balik komputernya, "lo udah dari tadi shay?"

Prilly menoleh kemudian mengangguk.

"kenapa lo? lemes banget?" tanya Sally.

"gpp"

"cewek" dengus Sally, "gpp, gpp, padahal ada apa-apa" dia terus mengoceh sambil berbalik menuju kubikalnya, dia tak mau mengganggu Prilly, "padahal apa susahnya tinggal cerita, pake bilang gpp, padahal kalau dicuekin nantinya marah-marah" Sally yang sudah duduk tetap mengomel.

Prilly memegang kepalanya pusing kemudian beranjak dari duduknya untuk menyeduh kopi, mungkin caffein bisa sedikit merilekskan pikirannya.

Selama bekerja Prilly benar-benar menjadi pendiam, Sally yang melihat ikutan diam tak mau ambil pusing, dia hafal Prilly, dia selalu tak mau di paksa untuk bercerita, jika sudah saatnya dia sendiri yang akan datang padanya dan bercerita.

Waktu jam istirahat sudah tiba, melihat Prilly yang tak brtanjak dari kursinya akhirnya Sally menghampiri Prilly dan mengajaknya makan.

"Gue nggak laper, lo duluan aja"

Sally mengernyit curiga, " shay, lo kenapa sih? jangan gini lah, kalau ada masalah jangan terlalu dipikirin, tubuh lo butuh tenaga"

"gue beneran nggak laper"

"yaudah serah lo deh, gue duluan ya, lo mau nitip nggak?"

"nggak Sally, udah sono"

"biasa aja kali shay, bhayy"

Sally pergi menuju kantin, menyisakan Prilly yang entah harus melakukan apalagi, semua deadline nya sudah dia kerjakan pekerjaan yang kemaren tertunda juga sudah selesai, dia juga baru saja di ceramahi oleh atasannya karna lagi-lagi tidak masuk kerja.

Saat Prilly ingin beranjak dari duduknya menuju toilet tiba-tiba hpnya mengintrupsi. Nama "my Aliandra" tertera disana, bahkan Prilly lupa mengganti nama kontak Ali.

My Aliandra : kenapa nggak makan. makan! 😣

Prilly mendengus melihat isi pesan Ali, dia langsung berpikir dari mana Ali mendapat kabar bahwa dia tidak makan. dan lagian ini bukan urusannya lagi kan?

My Aliandra : jangan siksa tubuh kamu, dia nggak salah. makan nggak, kalau nggak aku kesana 😤

Prilly yang gregetan akhirnya membalas pesan Ali.

Me : Apa urusan lo?! ini bukan urusan lo lagi, terserah gue. lo nggak usah ikut campur.

Cinta Kita [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang