Bismillah, Ku pinang kau dengan segenap cinta dariNya

8.3K 301 0
                                    

"Aku menikahimu karena Allah mau, telah lama ku menanti kehadiranmu dihati. Aku menikahimu karena cinta sejati, ada dalam pernikahan impianku bersanding denganmu. Kita kan saling menguatkan, bersama-sama membangun cinta meniti jalan ridhoNya"

Ahad, 8 November 2015

Lelaki tersebut bersama keluarganya menuju rumah Elja. Mas Zal dan kak Gita sudah di rumah Elja dari pagi membantu membereskan keperluan untuk pertemuan yang penting. Abi dan Ummi sudah siap menerima teman lamanya untuk bersilaturrahmi, mereka semua sudah berkumpul di ruang tamu. Ummi dan Abi Elja tidak mengetahui bahwa hari ini anaknya akan di lamar oleh anaknya teman lamanya.

"El, masih ingat Ammil teman lama mu itu kan?"

"Ammil?" Elja berusaha mengingatnya. Tapi, Elja belum bisa mengingatnya. Elja menggelengkan kepala.

"Ammil anaknya ustadz Yahya dan ummi Zaenab, nak. Teman mainmu waktu kecil. Dulu kau sering dibuat menangis olehnya. Ingat waktu kau main dengannya di kolam renang? Kau di dorong ke kolam renang dan tenggelam sampai pingsan? Waktu kamu lagi main ke rumahnya, dulu kalian sering main dirumah pohon buatan abi Yahya. Setiap kamu mau turun selalu di jahilin sama dia sampai kamu nangis karena ga bisa turun. Kamu inget?"

Eljaheedah tersenyum mendengar cerita abinya. Mengenang masa kecil yang indah bersamanya. Ah Ammil, apa kabarnya kamu?. "Iya bi, Elja ingat Ammil. Apa kabarnya ya, bi? Gimana rupanya sekarang? Lama tak berjumpa dan tak ada kabar darinya semenjak ia dan keluarga pindah ke Aceh"

"Sebentar lagi juga kamu akan bertemu teman kecilmu, nak. Sabar ya, hehe"

"Ammil? Ammil siapa, Ja?" kak Gita yang memperhatikan sedari tadi rupanya penasaran dengan ikhwan yang di sebut-sebut oleh Abinya Elja.

"Loh kak? Kamu ga tau? Anaknya ustadz Yahya yang hari ini mau kerumah kak. Kamu bukannya kenal dengan keluarganya ustadz Yahya?"

Gita mengerutkan dahi. Ammil? Anaknya ustadz Yahya bukannya hanya Ramadhan? Dia dipanggilnya Rama. Ammil siapa dong?

Melihat ibu hamil yang sedang kebingungan seperti itu, Elja hanya bisa tersenyum. "Udah nanti juga tau orangnya yang mana kak"

Tak lama, keluarga ustadz Yahya tiba dirumah Elja. Abi menyambut hangat kedatangan mereka. Saat Elja dan Ammil berpapasan, "Jaheed?" "Ammil?"

"Ammil???" mas Zul dan kak Gita serempak kaget.

"I—i—iyaa, ini Ammil teman kecilku."

"Itu Rama namanya, Ja. Bukan Ammil" celetuk mas Zal.

Elja menatap sahabat kecilnya itu, "Sejak kapan kamu ganti nama jadi Rama?"

Ammil gelagapan menanggapi pertanyaan Elja, "Hem—anu—gini loh, Ja. Mereka itu mengenalku Ramadhan. Aku memang tidak pernah memakai nama depan dan tengahku"

"Jadi nama ente yang sebenarnya siapa, Ram?" tanya kak Gita.

"Muzzammil Azmi Ramadhan. Itu nama ane yang sebenarnya, kak" Ammil tersenyum kecut.

Mulut mereka serempak membentuk huruf O seakan mengerti.

Para orangtua hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak-anak muda tersebut.

"Sudah sudah, ayo semuanya duduk" ajak ummi Raudhoh.

Bi inah, yang membantu ummi di rumah akhir-akhir ini membawakan minuman untuk mereka semua. Para orangtua sedang bernostalgia tentang masa lalu yang indah. Sementara itu, Ammil tak henti menatap Elja yang ada dihadapannya. Astaghfirullah, zina mata. Ammil segera menundukkan pandangan.

DALAM PENANTIAN HALALKU (TAMAT)Where stories live. Discover now