-9- Meet An Angel?

1.4K 178 5
                                    

Don't forget to tap the star ⭐️ and leave some comment☺️❤️

👉🏻👈🏻

Author POV

Hari ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, sudah hampir sebulan sejak kejadian Irene yang melihat Suho sedang bermesraan dengan Suzy.

Seakan sudah basi, hal yang seharusnya tidak baik-baik saja untuk Irene menjadi hal yang biasa saja. Bukan, Irene tidak sekuat itu, hanya saja wanita yang di klaim sebagai kekasih Suho itu mencoba seolah tak peduli.

Irene POV

Layaknya peran seorang kekasih pada umumnya, malam ini aku menemani Suho menghadiri ulang tahun rekan bisnisnya, Kim Jongin.

Singkat cerita kami sudah berada di ballroom hotel tempat acara ini berlangsung, dekorasi megah terpampang kala pertama kali kaki menginjak red carpet yang tergelar dari pintu utama.

Dalam hati aku hanya bisa terkesima dengan pesta yang lebih pantas menjadi pesta pelantikan perdana mentri daehan minguk ini, acara ini terlalu mewah untuk ukuran pesta perayaan berkurangnya jatah hidup(re: ulang tahun).

Aku mengikuti Suho menghampiri kerumunan orang yang aku yakin tuan yang berulang tahun adalah salah satu dari mereka. Tenang saja, Suho menggandeng ku dengan manusiawi kok jadi tidak akan terlihat seperti maid yang mengikuti tuannya.

"Ku kira kau tidak akan datang, Junmyeon-ssi," kata pria berkulit Tan itu

"Tentu saja aku akan datang di acara pertambahan usia rekan bisnis terbaikku sekaligus sahabat ku dari masih berbentuk embrio," timpal Suho lalu melirik ke lelaki yang diketahui bernama Jongin itu

Kalau kalian pikir Suho orang yang kaku, kalian salah besar. Dia juga lelaki biasa selayaknya lelaki seusianya diluar sana, dia juga mempunyai banyak teman.

"Lalu ini?" kata pria itu lagi seakan memberi Suho isyarat untuk memperkenalkan ku

"Irene, Bae Irene," kataku cepat

Keadaan hening sesaat sampai akhirnya Suho angkat bicara.

"Nae yeoja."

Bisa kulihat rekan-rekan Suho yang ada disitu menampilkan senyuman penuh arti, aku tidak tahu maksud mereka dan tidak mau tahu.

"Nice to meet you, Irene," ucap salah satu dari mereka

"Ah n-ne," ucapku kaku

"Dimana Sehun?"

"Anak itu kebiasaan, tidak pernah datang tepat waktu," sanggah pria berpipi tembem, bermata bulat dan bibir yang berbentuk love itu

Mereka hanya terkekeh mendengar perkataan dari lelaki yang jika sekilas kulihat sangat irit dalam hal mengeluarkan suara.

Setelah sekitar 15 menit kami berbincang, Suho mengajak ku untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Irene-a, cangkaman, aku ingin ke toilet dulu."

"Ah ne."

***

Author POV


"Bagaimana dengannya dia Suho-ya?"

Irene yang memutuskan untuk menyusul Suho yang tak kunjung kembali mendengar nama lelaki itu disebut.

"Dia siapa?" kata lelaki yang sudah dipastikan Suho itu

"Irene."

"Ah aku mulai muak dengannya, aku pikir sekarang aku sudah cukup berpura-pura cinta padanya untuk membalas rasa bersalah kita."

BANG!

Kenyataan baru yang membuat Irene akhirnya meneteskan air mata.

Tak cukup dengan masalah yang dihadapi gadis itu selama ini, tuhan seakan tak puas menguji Irene dengan kenyataan-kenyataan yang membuat pertahanannya runtuh.

Irene dengan langkah bergetar berjalan meninggalkan tempat itu, mungkin lebih tepatnya sedikit berlari.

Gadis dengan pikiran kalut itu tetap saja berlari dengan bercak air mata di pipinya dan mengabaikan tatapan para hadirin yang seolah bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya.

BUGH

Lagi-lagi kesialan menimpa Irene, tubuhnya tampak menabrak tubuh pria yang jauh lebih tinggi darinya.

"Mianhe," kata Irene sembari menunduk menunduk

"Gwaenchanha?" ucap pria itu

"Gwaenchanha, ah mianhe sudah menabrakmu tadi," katanya masih dalam keadaan menunduk

"Gwaenchanha, tapi mengapa kau terburu-buru? Apa kau habis menangis?" tanya pria itu

"Ah ani," kata Irene mencoba mengelak

"Geojismalhaji mala! Aku tahu kau habis menangis, mari kita duduk dulu di situ," ajak pria itu lalu menuntun Irene untuk duduk di salah satu anak tangga

"Mengapa kau menangis? Apa kau habis putus cinta? Terkadang putus cinta memang menyakitkan tapi kau harus tetap tegar," jelas lelaki itu yang tak tahu mengapa mampu mengembangkan senyum di wajah Irene

Irene POV

"Mengapa kau menangis? Apa kau habis putus cinta? Terkadang putus cinta memang menyakitkan tapi kau harus tetap tegar."

Pertanyaan yang sungguh tidak sopan tapi entah mengapa alih-alih marah, aku memilih untuk tersenyum.

"Mulai sekarang jangan mudah menjatuhkan air matamu itu eoh? Apalagi untuk orang yang tidak pantas untukmu," tuturnya lagi dengan senyuman menghiasi wajahnya yang membuat matanya seakan tenggelam ditelan pipi tidak chubby-nya

"Gomawo," ucapan ku terhenti, aku yang memberi isyarat ternyata langsung di tangkap olehnya

"Oh Sehun, tapi kau bisa memanggil ku Sehun."

"Arasseo," ucapku

Sebenarnya siapa pria ini? Aku tak mengenalnya dan bahkan tak pernah bertemu dengannya sebelumnya, tapi entah mengapa dia berhasil membuat aku tersenyum dan melupakan masalah ku sejenak.

Aku harap aku bisa bertemu nya di lain waktu.

"Kalau begitu aku akan pergi dulu," ucapnya berpamitan

"Tenang saja kita pasti akan bertemu lagi. Ini, simpanlah kartu namaku dan hubungi aku jika kau memerlukan bahu untuk menangis," sambungnya sambil terkekeh

Belum sempat aku menjawabnya dia langsung pergi selepas memberi kartu nama itu.

See you again my angel.

TBC

He is my prince -kjm (Slowupdate)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن