-3- Pergi

1.9K 279 5
                                    

Don't forget to tap the star ⭐️ and leave some comment☺️❤️

👉🏻👈🏻

Author POV

Hari ini, sudah terhitung seminggu sejak terakhir kali Suho dan Irene saling berbicara, entah bagaimana caranya menghilangkan perkataan Suzy yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Malam ini, di sebuah taman kota yang ada di kota Seoul, Irene duduk sambil memperhatikan bintang-bintang yang tampaknya sedang asyik bercengkrama dengan kawannya di saat malam tiba.

Pikirannya terlalu kalut, sampai akhirnya sebuah pesan masuk membuyarkan lamunannya.

Suho Kim sent a message

Suho: Well, aku kira kita bisa menjadi teman, but I think I was wrong. Bukankah aku harus waspada dengan gadis ular seperti mu?

Wanita itu, menatap benda yang di pegang nya dengan tatapan nanar. Dari raut wajahnya tergambar jelas bahwa kenyataannya dia setengah mati membendung air matanya.

Irene: Baiklah Suho, ah Ani, should I call you Junmyeon-ssi? Baiklah Junmyeon-ssi gadis ular ini akan pergi dari kehidupanmu, tolong biarkan aku mendoakan kebahagiaan mu. Ah satu lagi, tolong jaga sahabatku.

Percayalah kalau Irene hanya gadis biasa, dia berani bersumpah. Balasan pesannya barusan berhasil mengoyak batin dan perasaannya.

***


"Bagaimana Irene, apa kau sudah memutuskan untuk ikut Eomma ke Jepang?" tanya wanita paruh baya yang tampak mirip dengan Irene

"Ne Eomma, aku akan ikut Eomma dan Appa ke Jepang."

"Oke chagi, kalau begitu segera kemasi barang-barangmu. Kalau untuk masalah tiket dan paspor akan Eomma urus." kata wanita itu lagi sembari berjalan meninggalkan Irene

***


Irene POV

Ini adalah hari terakhirku di sekolah ini, kalau kalian bertanya bagaimana keadaanku, jujur aku sedang tidak baik-baik saja. Bagaimanapun, sekolah ini, teman-teman, dan juga Suho is always being my favorite things. Jadi seperti ini aku berakhir? Cinta ku di tolak bahkan pada saat belum sempat aku katakan, ini terlalu sakit untuk di tanggung anak seumuran ku. Bagaimanapun aku hanya gadis belasan tahun yang menganggap orang yang aku cinta adalah segalanya.

"To: Kim Junmyeon

Junmyeon-ssi maaf karna selama ini aku selalu merepotkan mu, tolong lupakan saja kalau aku pernah menyukai mu, aku tidak ingin mengganggu mu lagi bersama Suzy. Aku ingin jujur padamu, memang awalnya hatiku sakit melihat mu dengan sahabatku, ani mungkin dia memang tak pernah menganggap ku sahabat, tapi aku tidak pernah sampai ada niatan menyakiti perasaannya bahkan membencinya karena dia bersamamu, aku tau aku tak pantas ada didekat mu dan hanya dialah yang pantas. Junmyeon-ssi gomawo kaerna kamu sudah menjadi pangeran dihatiku, meskipun ini cinta sepihak tapi aku pikir ini menyenangkan. Oh ya satu lagi, aku tidak akan pernah muncul dihadapan mu lagi sesuai yang kamu minta.

From the deepest of my heart,
Irene."

Kira-kira seperti itu isi surat yang sengaja aku tulis sebelum kepergianku. Meskipun ragu Suho akan membacanya, aku akan tetap menitipkan surat ini dengan Seulgi.

"Seul-ya, jika seandainya Suho bertanya tentangku, tolong berikan surat ini kepada nya, Jebal."

"Heung, meskipun kemungkinan itu sangat kecil, aku akan menyimpannya untukmu."

"Gomawo uri Seulgi."

Akhirnya pada siang itu aku berakhir di pelukan sahabatku, Seulgi.

***

Author POV

Irene kini sedang duduk di bangku penumpang lebih tepatnya di bangku nomor 13 seat A, menatap keluar jendela, menatap kota Seoul yang sebentar lagi akan menghilang dari pandangannya akibat pesawat yang telah lepas landas.

Aku berani bertaruh perempuan itu pasti sedang memikirkan pria yang merajai pemikirannya beberapa hari terakhir ini.

Irene menatap dengan mata sayu nya itu lalu bergumam dan memilih untuk memejamkan mata setelahnya.

***

Irene POV

"Good bye Seoul, good bye Kim Junmyeon, I love you."

TBC

He is my prince -kjm (Slowupdate)Where stories live. Discover now