Dilarang copy fic ini
Sampai suatu hari.
"Kami akan menuju Kyusu untuk rapat. Nanti mungkin akan ada telfon penting dari Mr. Haz Miler dan Toyama-sama. Maka jangan sampai kau membuat mereka kecewa dengan sikapmu." Kata Nohara pada Nagisa dengan gaya sok bosnya.
"Baik Nohara-san, kau tidak perlu kaku seperi itu." Nagisa mententuh pundak Nohara pelan, tapi langsung disingkirkan olehnya. Nohara menepuk-nepuk pundaknya sendiri seperti menyingkirkan debu yang tersisa dari telapak tangan Nagisa.
Sakit hati, tentu saja ada. Tapi ia berharap seiring berjalanya waktu, Nohara mampu menerima keberadaanya.
Dilarang copy fic ini
01.00
"Yosh akhirnya istirahat makan siang. Aku ingin pergi menemui teman-temanku. Ku rasa aku akan mampir ke bagian pemasaran sebentar." Nagisa berkata pada dirinya sendiri. Bermaksut menemui teman-teman lamanya di departemen pemasaran. Pasalnya, akhir-akhir ini ia jarang sekali bersama mereka. Karena setiap makan siang ia selalu bersama Satoru. Dan pastinya membuat teman-teman Nagisa yang lain sungkan mendekati mereka.
Perjalanannya menuju bagian pemasaran, Nagisa mendapati pemandangan aneh, yaitu banyak orang yang berbisik ketika melihatnya lewat. Ada yang secara terang-terangan menunjukan tatapan membenci, ada yang takut, ada pula yang melengos dan sama sekali tidak ingin menatapanya. Ia tidak ingin berfikir macam-macam. Mungkin hanya perasaannya saja.
Sesampainya di bagian pemasaran.
"HALO TEMAN-TEMAN." Sapa Nagisa. Semua orang sejenak melihat ke arah sumber suara. Tapi apa yang dilakukan teman-temanya sungguh di luar dugaan. Mereka langsung bubar meninggalkan ruangan tanpa menganggap Nagisa pernah menyapa mereka.
"Enaknya makan apa nih?" Kata Masato.
"Gak tau. Kita ke kantin saja. Disini sudah gak seru lagi. Ada pengganggu sih..." Kata Higemoto yang juga berasal dari devisi yang sama dengan Nagisa beberapa hari yang lalu.
Nagisa terdiam di tempatnya berdiri. 'Ada apa ini? Kenapa seperti ini? Kemarin mereka baik-baik saja. Kenapa hari ini mereka bersikap aneh padaku?' Pikirnya.
Nagisa berjalan linglung menuju kantin, berharap dapat meminta penjelasan dari teman-temanya tentang apa yang terjadi, dan mungkin ia dapat mencoba memperbaikinya.
Sesampainya di kantin. Giliran Nagisa dihadang beberapa karyawan yang bersal dari devisi personalia.
"Wah ada sahabatnya direktur nih? Tumben sendirian? Ditinggal pak direktur kencan ya?" Dengan sikap yang menantang. Semua orang yang berada di kantin kini melihat kearah Nagisa.
"Hey, kamu hati-hati kalau bicara sama sahabatnya direktur. Nanti diaduin lho!" Celetuk seorang yang lain.
Mereka seolah-olah tidak sedang berbicara dengan Nagisa. Tapi yang di saksikan dari tatapan merendahkan mereka padanya, Ia tahu. Nagisa tengah dibully.
"Ya, enak ya jadi sahabatnya Hasegawa-sama. Baru kemarin dimarahi karena salah, besoknya langsung diangkat jadi sekertaris." Kata laki-laki pertama yang tidak diketahui namanya oleh Nagisa. Nagisa hanya mampu mengepalkan tanganya tanpa mampu untuk membalas perkataan mereka.
"Tapi sayang sekali kalau hanya jadi sekertaris. Minta dinikahin aja langsung!" Salah seorang wanita diantara mereka pun menyahuti. Ternyata lelucon yang dianggap Nagisa menyakitkan itu malah mengundang banyak tawa.
Nagisa yang mulai kesal dengan perbuatan mereka, mencoba membela diri.
"Aku tidak memintanya. Dia sendiri yang menempatkanku disana." Nagisa melihat sekelilingnya. Tidak ada satupun orang yang bersedia membantunya. Bahkan teman-temannya. Walaupun mereka tidak tertawa, tetapi mereka juga tidak mencoba membela Nagisa untuk mempertahankan diri.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 3
Start from the beginning
