"Untuk apa ini Nobi-chan?" Nagisa heran dengan apa yang dilakukan Satoru dengan memberikan mainan anak-anak dengan model tiruan Mobil Sport yang sama denga miliknya.
"Itu celengan Nagisa. Kau ingin membeli Mobil kan? Kau bisa memulai dari sekarang." Satoru melonggarkan dasi, membuka kancing kemeja pada pergelangan tangan dan kerah bajunya.
"Kalau kau memberikanku yang asli juga tidak apa-apa Nobi-chan. He-He-He... Tapi terima kasih."
"Hm."Sahut Satoru yang kini mengambil sesuatu dari ruang gantinya yang besar dan penuh baju dan barang-barang brandit.
"Nobi-chan!"
"Hmm?"
"Kau tidak mau memberi makan peliharaan baruku. Sumbanglah sedikit." Nagisa menyodorkan celenganya di hadapan Satoru.
Satoru mengeluarkan beberapa uang 10 ribu yen dari dalam dompet yang langsung ia masukan pada lubang celengan Nagisa.
"Terimakasih Hasegawa-Sama. Saya berharap anda sudi menjadi donatur tetap untuk peliharaan saya ini."
Satoru hanya tersenyum dengan tingkah konyol sahabatnya. Tanpa mempedulikan apa yang dikatakan Nagisa selanjutnya, yang sepertinya berbicara pada peliharaan barunya, Satoru langsung pergi menuju kamar mandinya untuk memersihkan diri.
Dilarang copy fic ini
"Se-sekertaris?" Nagisa menyatakan dengan nada terkejut dan sedikit takut. Ia saat ini sedang mendegar penjelasan tentang dirinya yang akan diangkat menjadi Sekertaris Satoru.
"Hem, asisten sekertaris tepatnya. Kau akan membantu Nohara melakukan tugas-tugasnya selama kami rapat di luar kantor. Selebihnya kau bisa bertanya pada Nohara." Satoru meninggalkan Nagisa untuk kembali pada kursinya.
Sekertaris dan asisten sekertaris menempati satu ruangan bersama direktur. Hanya saja Sekertaris memiliki wilayah pojok kecil disudut ruangan, dan hampir seluruh ruangan besar adalah ruang kerja Satoru dan sofa peneriamaan tamu yang pernah diduduki Nagisa.
"No-Hasegawa-sama tidak seharusnya menempatkanku di posisi ini." Bantahnya masih belum percaya.
"Percuma Nagisa, Posisi yang dulu sudah terisi orang lain." Satoru mulai membuka Applenya.
"Bukan seperti itu Hasegawa-Sama."
"Hm?" Satoru menatap Nagisa bertanya.
"Harusnya kau memilih orang yang montok dan seksi." Kata Nagisa konyol.
Cup. Chocochip
Dasar baka mesum Nagisa.
"Hentikan pikiran konyol dan anehmu Nagisa. Duduk dan kerjakan tugasmu."
Bagi Nagisa ini bukanlah pekerjaan yang tidak ia inginkan. Gajinya termasuk besar dan tempatnya bekerja saat ini lebih bagus dan nyaman dibanding ruangan lamanya yang penuh dengan buku-buku dan dokumen yang berserakan. Diatambah dengan atasan seperti Kurenai yang super lampir. Ruangan yang ia tempati saat ini sangat besar, satu ruangan dengan Direktur, fasilitas lengkap. Dan yang paling penting adalah bau Satoru yang sangat membuatnya kecanduan.
Bahkan saat ia bangan tidur tadi pagi, rasa mual yang biasanya menyerang, langsung hilang ketika Satoru yang rapi dan wangi membagunkanya. Sungguh nikmat hidup bila Satoru selalu didekatnya.
Penyesuaan dalam tugasnya sebagai sekertaris ternyata tidak mudah bagi Nagisa. Bahkan Nohara pun tidak sama sekali memihak padanya. Bahkan mungkin memusuhinya.
Nagisa tidak tahu alasan Satoru menempatkan dirinya pada posisi ini. Padahal jelas-jelas dia merupakan lulusan akuntan. Tapi Nagisa tidak ingin menyerah begitu saja. Maka ia bertekat untuk melakukan yang terbaik untuk posisi barunya saat ini.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 3
Start from the beginning
