Nohara masih sempat terkagum-kagum pada kemampuan multitasking yang dimiliki CEOnya.

("Nagisa-sama bersedia makan Satoru-sama. Dia bertanya mengenai piring bekas sarapan anda tadi pagi yang tergeletak di meja dekat tempat tidur, dan meminta makanan yang sama dengan yang anda makan.") Tori menjelaskan dengan suara yang lebih riang.

Satoru tertawa ringan dengan pernyataan Tori mengenai tidakan Nagisanya yang selalu menginginkan hal yang sama dengannya. Rasanya ingin segera pulang dan menggoda Nagisa lagi.

"Nohara, bisakah kau membacakan dokumen itu dari awal. Aku kehilangan fokusku." Kata Satoru.

Sepertinya masih manusia. Pikir Nohara dalam hati. Tapi masih terbayang wajah senyum Satoru yang baru saja terlihat oleh Nohara adalah bekal mimpi indahnya nanti malam.

Dilarang copy fic ini

Satoru memasuki kamarnya dengan membawa bungkusan dalam tas. Metihat Nagisa yang duduk di tempat tidurnya dengan kondisi yang lebih baik dari yang ia lihat tadi pagi, membuat Satoru merasa lega.

"Kenapa? kau tidak mau menyambutku?"

"Hemh." memalingkan wajahnya.

"Kau tahu, Kurenai-san menitipkan salam padamu." Satoru berjalan kearah Nagisa dengan wajah datarnya. Kemudian Nagisa sadar mengenai arti perkataan Satoru.

"LAPORAAAAAAAAAN!!!" Nagisa hendak berlari menuju ruang tengah untuk mengambil laptop sebelum langkahnya dihentiakn oleh Satoru dengan merangkulnya.

"Ini sudah jam 6 Nagisa. Kontor telah tutup."

"Tapi, aku akan kena marah besok." Nagisa masih berusaha keras untuk melepaskan dirinya dari Satoru.

"Tidak akan, kau tidak akan bekerja di sana besok." kata Satoru singkat.

Nagisa langsung menatap Satoru dengan mata berkaca-kaca.

"Kau memecatku Nobi-chan?"

"Hm" Satoru membawa Nagisa yang syok untuk duduk kembali di kasurnya.

"Kau tega sekali padaku Nobi-chan. Kau tidak hanya membunuhku, tapi juga membunuh seluruh peliharaanku. Hua...." Nagisa menagis ala bayi sambil memeluk kakinya.

"Dasar bodoh. Aku tidak memecatmu."

"Kau sungguh-sungguh Nobi-chan? Lalu apa yang kau maksud tadi?" Nagisa sambil menghapus air matanya.

"Kau akan tau besok." Satoru singkat.

"Tapi tetap saja laporan itu harus selesai hari ini. Itu tanggung jawabku."

"Sudah selesai. Aku menyelesaikanya." Satoru naik ke ranjangnya dan duduk berselonjor di sebelah Nagisa. Nagisa memandang Satoru dengan tatapan berkaca-kaca, terharu.

"Kau sangat so sweet Nobi-chan. Terimakasih~" Nagisa langsung memeluk Satoru tanpa aba-aba. Tapi tidak lama sebelum ia melepaskan pelekunaya dan mendorong Satoru jauh-jauh.

"Kau bau Nobi-chan. Mandilah!" Kata Nagisa menutup hidung.

"Sejak kapan kau sensitive dengan bauku. Lagi pula kau lebih bau Nagisa." Satoru berdiri dan siap-siap menuju kamar mandi.

"Aku juga ingin Nobi-chan. Tapi tidak boleh sama Tori-san." Kata Nagisa sedih.

"Lebih baik memang jangan dulu. Kau baru sembuh."

"Tapi bau tubuhku sendiri membuatku mual Nobi-chan." Nagisa mengenduskan nafas keras.

"Ambilah ini." Satoru menyerahkan tas kertas besar pada Nagisa. Didalamya ternyata terdapat replica Mobil Sport merah dengan tipe sama seperti milik Satoru.

Apapun Dirimu (TAMAT)Where stories live. Discover now