Part 21

5.5K 393 48
                                    

Halawww kaliann^^ maafyaa author udahlama nii ngga lanjut ff karena sibuk UAS yaa:-3 , dan alhamdulillah sekarang udah bagian santai=))) enak banget yaw=))

Oke daripada banyak basa-basi mending cuss yukk kita baca kelanjutannya^^

-------SKIP-------

Setelah kejadian kemarin, kini saat Yena berpapasan dengan Yoongi pun,Yena berusaha pura-pura tak melihat, Yena benar-benar kesal kepada Yoongi.

-Yoongi POV-

Hariini aku dihukum karena tidak mengerjakan tugas, karena hal itulah kini pada saat jam pertama aku memasuki ruang Perpustakaan untuk mengerjakannya, dan tidak disangka, kini aku bertemu dengan Yena kembali, sungguh kini Yena benar-benar terlihat tak ingin berbicara denganku, terlihat dari sorot matanya bahwa ia benar-benar membenci ku.

Tapi aku tak bisa diam seperti ini,akhirnya kudekati dirinya disaat dirinya berada ditempat yang tak jauh dari ku.

-Yoongi POV End-

--Author POV--

"Lee Yena"

"....."

"Aku bisa jelaskan,kumohon maafkan aku" -kata Yoongi

"........."

"Kumohon,bicaralah" Yoongi memegang lengan Yena

Yena melepaskan pegangan Yoongi, lalu ia pergi keluar ruangan.

---SKIP---

*tettttttt* bel istirahat berbunyi, semua murid yang berada dikelas mulai berhamburan keluar kelas, mereka bersorak karena akhirnya bel istirahat berbunyi.

Yena juga pergi ke kantin bersama Jennifer, "Jen,kau mau membeli apa?"

"Emmmm.. Molla" Jenni tertawa

"Ekhem ekhemm"

"Ehh Leon" kata Yena tersenyum

"Hai Yena, bolehkah aku ikut kekantin bersama?" Leon juga tersenyum

"Tentu"

Akhirnya mereka bertiga ke kantin, tertawa bersama, Yena akhirnya bisa tertawa karena tingkah konyol Leon

"Dia memang konyol, tak heran jika ia bisa membuat semua orang tertawa" ujar Jennifer sang sepupu Leon

"Hahaha iyaa benar benar" Yena terus menerus tertawa hingga perutnya sakit

---SKIP---

Pelajaran olahraga dimulai, semua nya berbaris dengan rapi tapi Yena tidak mengikuti pelajaran karena sang Guru olahraga tau mungkin Yena masih sakit sehingga tak kuat untuk mengikuti pelajaran, tetapi Yena hanya berdiam diri didekat lapangan basket, dan duduk.

Leon mendekati Yena, "kau pusing?"

"Aniyaa" jawab Yena tersenyum

"Jangan duduk disini, sebaiknya duduk ditempat yang teduh" kata Leon lagi yang tak berhenti menatap manik-manik mata Yena

"Ah aniyaa, aku suka duduk disini" kata Yena lagi dan tertawa kecil

"Emm baiklah, pakai ini" kata Leon sembari memakaikan topi berwarna merah kepada Yena

"Ohh gomawo Leon-ah" Yena tersenyum

"Jangan kemana-mana eoh!" Leon mencubit pipi Yena

Yena terdiam atas perilaku Leon

--SKIP--

"Lee Yena!" Jennifer berteriak seolah-olah ia adalah bocah yang merindukan sang Kakak nya

GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang