Saka : Long List of Ex-Lovers

34.6K 4.4K 227
                                    

Author's Note :D

Cerita ini masih puaanjjaaaaang... Sampe bingung dewe. Tapi pasti diselesaikan kok, hanya saja yah demikianlah. Sesempatnya update-nya. Jadi ya mohon bersabar. Terima kasiiihhh semwaahhh.... :*

____________________________


Aku terbangun, dengan lengan yang terasa sangat kaku. Wangi bunga yang mirip-mirip melati menyerbu penciumanku. Enak sih, baunya. Ini wangi Laksmi. Aku baru menyadari apa yang membuatku lenganku kebas. Laksmi membaringkan kepalanya di sana. Tertidur dengan pulasnya.

Semalam, setelah Laksmi memelukku begitu erat, dan mengatakan kalau dia merasa sangat terberkati dengan memiliki aku, aku jadi terharu. Seharusnya aku yang bilang begitu! I'm so blessed to have her as my wife. Namun aku hanya terdiam. Sebagai gantinya, aku meminta Laksmi untuk tidur bersamaku. Dia tampak terkejut, tapi mengiyakan tanpa banyak tanya. Walaupun sempat terjadi perselisihan, tidurnya di kamar siapa, di kamar dia atau di kamarku, yang sudah jelas dimenangkan telak olehnya. Tapi aku tetap senang. Entahlah, aku hanya sangat ingin bersamanya. Memeluknya seperti sekarang.

Pelan aku menyingkirkan kepala Laksmi. Sebenarnya aku mau saja begini terus. Persetan dengan lenganku yang kesemutan. Tapi kan udah masuk waktu shubuh. Nanti saja habis sholat diterusin...

"Mmmh..." Laksmi mengerang pelan saat aku memindahkan kepalanya ke bantal.

"Jam berapa, Ka?" tanyanya dengan suara serak karena baru bangun tidur. Muka bantalnya terlihat menggemaskan.

"Morning, sleepy head. Udah jam 5. Shubuh yuk," ujarku. Laksmi menggeliat, lalu berusaha bangun. Aku tertawa, Laksmi terlihat lucu sekali. Buru-buru aku meraih tangannya, dan membantunya duduk.

"Aku berasa kaya' paus terdampar di pantai..." gerutunya.

"Paus yang cantik," ujarku. Laksmi mendelik.

"Jadi menurut kamu aku kaya' paus?" rajuknya manja.

"Yeei, tadi kan kamu sendiri yang bilang, kalau kamu kaya' paus..."

"Yaaa, dihibuuur dooong. Bilang, nggak Sayang, kamu nggak kaya' paus... Kamu kaya' ikan koi..."

Aku tergelak. Laksmi bisa ngelawak juga ternyata.

"Malah ketawa..." omelnya. Aku membantunya bangun dari kasur, dengan tawa yang masih tersisa. Sungguh menyenangkan bangun di pagi hari dengan cara seperti ini.

"Morning kiss for my whale..." Secepat kilat aku mendaratkan kecupan di pipi Laksmi yang langsung merona. Dia menatapku.

"Pipiku masih bau iler, Ka..." ujarnya malu-malu.

"Berati kamu punya iler paling wangi sejagat raya," ujarku sambil nyengir.

"Ck, kamu tuh. Aku kan jadi mupeng pengen nambah..." Laksmi tertawa. Aku mengacak rambutnya, gemas.

"Udah yuk, sholat dulu. Keburu terang," ujarku. Laksmi mengangguk.

"Aku tunggu di musholla ya ..." ujarku sambil keluar dari kamarnya.

Dan pagi yang menakjubkan itu diakhiri dengan sholat bareng, lalu menemani Laksmi senam pagi sambil ngemil pisang goreng panas yang dibuatkan oleh Mbok Siti di samping kolam renang dan menikmati udara pagi yang sejuk menyegarkan.

Menyenangkan kalau ini berlangsung selamanya.

***

"Kamu tuh bego, payah, nyebelin, egois, nggak peka, jahat, eeeng..." Nania kehabisan kata-kata. Aku nyengir.

SAKA - SILVIA : SELALU BERSAMAMUWhere stories live. Discover now