6

20.5K 983 7
                                    

Lea's pov

Malam ini, kendaraan umumnya sangat - sangat padat. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari pertama berlibur semester bagi seluruh siswa sekolahan. Termasuk aku.

Omong - omong, aku merasa ada yang aneh dengan kak Oza. Dia tiba - tiba saja memberikanku sebuah kalung dan sepertinya kalung ini sangat mahal. Tapi aku menyukainya, kalung ini terlihat sangat indah.

Hffttt....
Akhirnya aku bisa sampai juga di cafe'. Jia aku telat lagi maka Bu Nada akan memarahiku lagi. Atau mungkin gajiku akan dipotong olehnya.

Tidak - tidak, aku tidak mau jika gaji pertamaku nantinya sudah dipotong. Jauh lebih baik jika aku diminta lembur setiap hari dengan begitu gajiku akan lebih banyak.

Aku pun segera mengganti pakaianku dengan seragam cafe'. Hari ini, cafe' tidak terlalu ramai pengunjung nya. Saat aku keluar dari ruang ganti, aku melihat Zaid sedang membersihkan tumpukan gelas di wastafel.

Dengan segera aku pun berdiri di dekat kasir dan menyapa setiap pelanggan yang datang dan membantu menuliskan pesanan mereka.

"Selamat datang tuan, mau pesan apa?" tanyaku kepada dua orang pelanggan, yang aku tahu salah satunya adalah orang yang menawariku tumpangan waktu itu, sedangkan yang satu lagi mungkin temannya.

"Es kopi hitam dua." jawab tuan itu.

"Baiklah tunggu ya tuan, 20 menit lagi pesanan anda akan segera datang." ucapku sambil memberikan pesanan kepada Zaid.

Hanzel's pov

Malam ini sesuai dengan rencana aku dan juga Bri datang ke cafe' tempat Lea bekerja. Saat aku masuk, Lea dengan sigap menyapa dan menanyakan pesananku.

Lea terlihat sangat cantik malam ini, rambutnya di urai. Dan rambutnya menutupi punggungnya hingga ke pinggang. Ingin rasanya aku memeluk pinggangnya dengan sangat eratnya.

Tak lama, Lea pun datang membawa pesananku dan juga Bri. Ku tatap Bri, dan seakan mengerti Bri segera berpindah tempat duduk. Mungkin caraku ini sangatlah...

Bagaimana aku mengatakannya, hanya dengan cara ini aku bisa mendapatkan Lea untuk selamanya. Lea berjalan ke arahku, membawa nampan berisi dua es kopi. Rencana yang sangat sederhana, yang pastinya harus berhasil dilakukan.

Author pov

Bri menjulurkan salah satu kakinya ke arah Lea, sedangkan Lea sama sekali tidak menyadarinya. Dan tepat sekali, kaki Lea pun seketika tersandung dan es kopi yang dia bawa mengenai jas milik Hanzel.

Hanzel berpura - pura kesal, dia segera berdiri sambil mengibas - ngibaskan jasnya. Sedangkan Lea mulai membersihkan jas milik Hanzel dengan sapu tangan miliknya, sambil terus mengucapkan kata maaf.

"Maafkan aku tuan, aku sungguh tidak sengaja. Aku mohon maafkan aku." ucap Lea masih sambil membersihkan jas milik Hanzel.

Sedangkan Hanzel hanya diam, memasang wajah kesalnya walau sebenarnya hatinya sedang sangat gembira.

Shit bahkan sentuhan Lea di jasku saja bisa membuatku merasa sangat terangsang. Batin Hanzel.

You're Mine ✔️ {TERBIT}Where stories live. Discover now