1

51.7K 1.5K 6
                                    

Author pov

Seorang gadis yang berusia 19 tahun sedang duduk tepat di depan seorang wanita paruh baya yang tepat ada di dalam sebuah cafe'. Terlihat jelas wajah gadis itu yang terlihat sangat - lah tegang menunggu jawaban dari wanita paruh baya itu.

Sudah hampir setengah jam yang lalu dia menunggu hasil jawaban wanita itu. Tapi sepertinya wanita paruh baya itu hanya ingin terus membolak - balikkan riwayat hidup yang diberikan oleh gadis itu.

Sesekali gadis yang di ketahui bernama Lea itu menatap ke arah arloji kecil yang ada di pergelangan tangan kirinya, sambil menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar.

Mengapa sangat lama, hanya untuk menjawabnya? Batin Lea semakin merasa resah.

Sekarang, Lea pun dengan mantap menatap kembali wanita paruh baya itu. Tidak lama, wanita paruh baya itu pun mendongakkan kepalanya Dan menatap tajam ke arah Lea.

Dan hal itu membuat Lea menelan ludahnya karena gugup. Wanita paruh baya itu pun membetulkan posisi kacamatanya tanpa melepas pandangan ke arah Lea.

"Kamu yakin mau bekerja disini?" sebuah pertanyaan keluar untuk pertama kalinya dari wanita paruh baya itu.

"I - iya bu. Saya mau bekerja disini." jawab Lea dengan sangat gugup.

"Tapi umur kamu masih sangat muda. Apa kamu tidak sekolah?" tanya wanita paruh baya itu sekali lagi sambil mensedekapkan kedua lengannya ke atas meja didepannya.

"Saya masih sekolah bu, tapi saya bisa kok bu kerja di shift malam." jawab Lea tegas.

"Hmm... Ya sudah mulai besok lusa kamu sudah boleh masuk kerja. Karena kamu masih sekolah, jadi shift kamu hanya berlaku selama 3 jam. Mengerti?!" ucap wanita paruh baya itu.

"Benarkah bu?! Terima kasih bu... Terima kasih!" jawab Lea sambil mencium telapak tangan wanita itu.

"Sama - sama. Kamu boleh memanggil saya bu Nada. Dan oya satu hal lagi, seragam kamu akan saya siapkan di dalam loker yang ada di ruang ganti khusus para pekerja. Kamu bekerja sebagai penerima pesanan dan juga sebagai pengantarnya. Ya sudah kamu boleh pergi, persiapkan diri kamu untuk besok lusa." ucap bu Nada.

"Iya bu, pasti! Saya akan bekerja dengan sangat giat! Kalau begitu saya permisi dulu!" jawab Lea sambil meninggalkan ruangan bu Nada dengan senyum lebarnya.

Lea's pov

Aku tidak menyangka, bahwa hari ini aku bisa mendapatkan pekerjaan. Aku sangat senang! Aku akan memberi tahu kak Oza, kalau aku sudah mendapat pekerjaan.

Oya, aku belum memperkenalkan diriku. Namaku adalah Leana Andara, biasanya di panggil Lea oleh teman - teman, tapi di panggil Ana oleh Kak Oza.

Kak Oza adalah kakakku satu - satunya, yang selalu ada saat aku sedang membutuhkannya. Maklum, aku dan kak Oza adalah anak yatim piatu. Kedua orangtua kami meninggal karena kecelakaan lalu lintas tujuh tahun yang lalu.

Itu artinya saat umur Kak Oza 15 tahun dan aku yang masih berumur 12 tahun. Walau begitu, mendiang mama dan juga papa meninggalkan harta warisan mereka kepada kami.

Tapi Kak Oza selalu bilang, bahwa kita tidak boleh terlalu berfoya - foya akan harta warisan yang ditinggalkan oleh mama dan juga papa. Oleh karena itu, aku dan Kak Oza sama - sama mencari pekerjaan. Dan bekerja dengan sangat kerasnya, sampai - sampai kami juga terkadabg melupakan kalau kami juga - lah masih sekolah.


Sudahlah, aku harus segera pulang, karena biasanya saat jam makan siang, Kak Oza pulang untuk makan siang bersamaku di rumah.

Berjalan menuju halte dan aku cukup lega saat sudah ada sebuah bus di halte. Dengan segera aku mempercepat langkahku, untuk memasuki bus itu. Aku pun pulang menggunakan bus menuju rumah yang jaraknya hampir satu kilometer lebih. Dan saat sudah ada di ujung jalan menuju rumah, aku pun turun dari bus dan berjalan menuju rumah. Sebuah rumah sederhana dengan dominan warna putih tulang yang bertingkat dua lantai menyambut kedatanganku. Dan aku pun segera memasuki rumah.

"Aku pulang!!" Aku berteriak saat memasuki rumah.

"Kamu udah pulang dek?" tanya Kak Oza yang keluar dari arah dapur sambil membawa nasi goreng, di kedua tangannya.

"Iya Kak baru aja. Kak, aku punya berita yang sangat menyenangkan!" jawabku dengan semangat '45 milikku, yang menjadi kebiasaanku. Berjalan dengan cepat ke arah Kak Oza.

"Oh ya, berita apa?" tanya Kak Oza sambil menyendokkan nasi goreng buatannya ke piring untuk dirinya dan juga untukku.

"Aku.... Sudah dapat pekerjaan!!!!" jawabku sambil memeluk tubuh Kak Oza dengan sangat erat.

"Benarkah?! Astaga! Adeknya kakak udah dapat pekerjaan?" ucap kak Oza tak kalah semangat dariku, nyatanya kami punya kesamaan dalam hal ini.

"Iya kak. Aduh!! Tadi itu aku tegang banget. Em.. Tapi aku kerjanya di Cafe'  Oleiner, gak apa - apa kan?" tanyaku hati - hati sambil mulai duduk di meja makan bersama kakak. Seketika merasa tidak enak, karena aku hanya bisa bekerja di sebuah cafe'.

"Gak apa - apa kok dek! Yang penting, kamu harus rajin kerjanya, kalau ada yang ganggu kamu langsung hajar aja. Pokoknya saat kamu bekerja di cafe' nanti kamu harus hati - hati, jangan membuat kesalahan sedikit pun. Mengerti?!" jawab Kak Oza sambil mengusap rambutku dengan sayang.

"Ok!" ucapku sambil mulai memakan nasi gorengnya.

Oza's pov

Aku bahagia adikku tersayang bisa menjadi gadis yang tangguh dan mandiri. Aku masih belum bisa menerima kalau adikku sudah remaja sekarang. Aku masih berfikir kalau Lea masih anak - anak.

Tapi hari ini, hari dimana dia mendapatkan pekerjaan untuk pertama kalinya, telah membuatku sadar kalau Lea sudah remaja bahkan hampir dewasa.

Tapi aku tidak akan lepas tanggung jawab seperti itu kepada Lea. Aku akan tetap menjaganya. Walau itu pun harus mengorbankan diriku sendiri.

Terlebih aku harus melindungi Lea dari seseorang yang telah membuat kami menderita karena kehilangan kedua orangtua kami. Jujur, aku juga tidak mengetahui apa yang di inginkan oleh orang itu.

Tapi aku sudah berjanji kepada mama dan papa kalau aku akan tetap bersama Lea, dan juga melindungi Lea. Dan aku pastikan orang itu tidak akan pernah bisa menyentuh Lea sedikit pun.

Bahkan jika dia menyentuh adikku seujung kuku saja, maka aku pastikan dia akan menyesal. Dan itu pasti!

Author pov

Lea pun masuk ke dalam kamarnya, dan mulai mempersiapkan barang - barang apa saja yang nantinya akan dibawa olehnya ke tempat kerjanya yang baru.

Setelah semuanya siap, Lea pun membersihkan dirinya dan mengistirahatkan tubuhnya yang sudah merasa sangatlah lelah.

Tertidur sambil tersenyum seakan Lea tidak mempunyai beban sedikit pun di dalam kehidupannya. Lea sama sekali tidak mengetahui hari esok dan esoknya lagi dimana kehidupannya pasti akan berubah seratus delapan puluh derajat.

You're Mine ✔️ {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang