"Tidak saat di kondisi normal. Tapi, dia interseksual Morinaga Sensei. Dia berkelamin ganda, dan salah satunya berfungsi. Yaitu organ reproduksi wanitanya. Ketika dalam masa mesntruasi, Ia sering mengalami kejadian seperti ini." Satoru menjelaskan.
" Kalau begitu ia mungkin dalam masa pra menstruasinya. Ketika hormone esterogen meningkat dan menekan hormone tetosteron milik Nagisa. Sehingga berdampak buruk bagi tubuhnya. Aku sarankan dia untuk tidak terlalu capek dan setres." Morinaga menjelaskan teorinya.
"Tetapi dia baru saja mengalami siklusnya sebulan yang lalu. Ia biasa melalui masanya 3-4 bulan sekali. Seharusnya masih tersisa 2-3 bulan lagi untuk menuju pra menstruasi," sanggah Satoru.
"Aku tahu kau orang yang kritis Satoru. Tapi jika kita teruskan pembicaraan kita, hanya akan ada dugaan, dan itu bukan gayaku. Kalau kau ingin informasi yang akurat, kau bisa mengantarnya ke rumah sakit untuk pengecekan, dan aku akan menjabarkanya sampai kau puas," Morinaga menenteng tasnya, dan bergerak meninggalkan ruangan. Satoru yang berterimakasih dan mengantarkan Morinaga sampai depan pintu kediaman Hasegawa.
"Sepertinya dia bukan seorang yang biasa saja bagimu. Melihatmu cukup paham mengenai dirinya. Apa mungkin kalian?" Morinaga memiringkan kepala tanda bertanya, "Ah... Sudahlah. Itu urusan kalian. Kau bisa menghubungiku lagi kalau demamnya naik lagi. Kalau begitu sampai jumpa." Morinaga keluar dari kediaman Satoru.
Satoru kembali ke kamar tempat Nagisa terbaring tak berdaya. Ia mengawasi Nagisa dan kulit pucatnya. Teringat kata kata Morinaga tentang kondisi Nagisa yang terlalu kelelahan dan stres. Satoru sama sekali tidak ingin melihat kondisi sahabatnya yang seperti ini. Kelelahan akibat bergadang, dan stres akibat pekerjaan. Atau mungkin pertengakaran mereka kemarin. Pertengkaran yang menyebabkan Nagisa harus drop pagi ini. Masih segar di ingatan Satoru apa yang terjadi tadi malam.
--Flash Back--
Di dalam mobil Sport milik Satoru.
Nagisa menyandarkan punggunya yang kaku pada kursi depan tepat di samping Satoru yang bersiap untuk mengemudi.
"Aku tidak pernah bosan mengagumi mobilmu Nobi-chan. Ini sangat keren! Kalau aku punya mobil sport seperti ini, pasti banyak cewek yang bakalan takluk di hadapanku." Sambil melihat tiap detail dari mobil milik Satoru.
"Apa lagi-lagi kau akan menambah celengan konyolmu untuk membeli mobil seperti ini? Kau sungguh tidak masuk akal. Kalu hanya untuk pamer kau bisa meminjamnya padaku." Satoru mengemudikan mobilnya dalam kecepatan standart.
"Kenapa kau selalu sensi sama peliharaanku Nobi-chan! Mereka adalah satu-satunya harapanku di masa depan." tidak terima Satoru menghina celenganya.
"Karena hal itu merusak kesenanganmu. Kau merusak masa mudamu yang berharga. Disaat kita bersenang-senang dengan gaji pertama kita. Kau malah lebih memilih mendekam dirumah dan menabung uangmu. Aku heran, aku tahu kau bukan orang yang pelit atau kikir pada hartamu. Tapi hobimu mengoleksi celengan sungguh di luar batas dan mematikan gaya hidup normal seorang yang masih berumur 24 tahun. Seharusnya kau lebih menikmati uangmu tanpa harus terikat dengan celengan konyolmu," entah kenapa tiba-tiba Satoru tersulut emosi. Ia telah memendam kekecewaanya pada Nagisa selama ini, kemingkinan hari ini adalah saat ledakan itu harus terjadi.
Nagisa yang menyadari kemarahan Satoru, memilih untuk bersabar dan menyatakan pendapatnya dengan hati-hati.
" Kau tau, aku masih belum menyerah untuk mendapatkan uang oprasi kalaminku. Aku akan mengumpulkan uang itu, walau itu harus terjadi ketika umurku tidak lagi muda. Walau mungkin aku akan mati dalam prosesnya,"
DEG
Kata-kata Nagisa menampar Satoru dengan keras. Membayangkan Nagisa meninggal di ruang oprasi bukanlah sesuatu yang baik bagi jantunganya. Akhirnya ia memutuskan untuk menepikan mobil untuk menenangkan diri.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 2
Start from the beginning
