14 - MY TEACHER MY ENEMY

2.6K 106 7
                                    

Malam itu mungkin menjadi malam yang terindah bagi Sophie karena ia menikmati malam itu bersama dengan Mr. Dean. Di lain sisi Andreas, pasangan yang seharusnya berdansa dengan Sophie hanya bisa melihat dari kejauhan sambil menikmati vodkanya. Ia tidak menyesal membawa Sophie sebagai pasangannya tetapi di dalam hati kecilnya Andreas merasa sesak meliha perempuan yang ia sukai bersama lelaki lain bahkan perempuan itu terlihat lebih bahagia dan nyaman bersama lelaki itu yang tak lain adalah Mr. Dean,

Sophie dan Mr. Dean masih berdansa menikmati alunan lagu yang mellow itu,

"Kau cantik." Mr. Dean tersenyum simpul sambil menatap Sophie dengan penuh makna,

"O-oh uh terimakasih." Sophie terbata-bata,

Mr. Dean melebarkan senyumannya melihat Sophie yang salah tingkah,

"Sepertinya aku harus mengalah sebentar, kelihatannya pasanganmu juga ingin berdansa denganmu." ucap Mr. Dean

Sophie melihat kearah Andreas yang hanya memberikannya senyum kecil, Ia sampai lupa bahwasannya ia ke acara prom ini bersama Andreas. Sophie pun mengangguk dan melepaskan tangannya dari Mr. Dean, ia langsung berjalan ke arah Andreas. Ia bukannya tak ingin lebih lama lagi bersama Mr. Dean hanya saja ia tidak ingin membuat Andreas kecewa.

"Andreas, mau berdansa denganku?" ajak Sophie yang seketika membuat Andreas kaget,

"Oh tentu saja." Andreas mengenggam tangan Sophie dan mengajaknya ke lantai dansa,

Sophie dan Andreas sesekali berbincang tentang kegiatan mereka disekolah saat berdansa, Andreas merasa nyaman bersama Sophie begitupun sebaliknya tetapi tidak bisa di pungkiri bahwasannya hati Sophie hanya tertuju pada Mr. Dean.

Saat Sophie dan Andreas menikmati waktu mereka berdansa, Mr. Dean hanya melihat dari kejauhan sambil menikmati minumannya. Ia sesekali tersenyum kearah Sophie, bukannya tak sadar Sophie malah melempar senyum indahnya kembali pada Mr. Dean. Sepertinya keduanya sudah mengetahui perasaan masing-masing.

Pukul 11 malam teng, acara prom itu berakhir. Sophie masih belum bisa melupakan kejadiannya dengan Mr. Dean. Andreas mengantar Sophie pulang kerumahnya, Sophie bernafas lega akhirnya ia bisa menyelesaikan tantangannya yang diberikan oleh teman-temannya itu.

Saat berada didepan gerbang rumah Sophie, dan saat ia hendak masuk kedalam rumahnya Andreas memanggil Sophie,

"Sophie.." Panggil Andreas lembut,

Sophie sontak memutar balik tubuhnya kearah Andreas, "Ya?" Sophie tersenyum tipis kearah Andreas

"Terimakasih. Ini malam yang sangat indah." Andreas mengatakannya dengan penuh canggung,

"Tidak, aku yang berterimakasih." Sophie berjalan kearah Andreas perlahan-lahan.

Andreas menatap Sophie dengan tatapan yang begitu mendalam seakan ia ingin mengatakan sesuatu kepada Sophie,

"A-aku harus masuk." ucap Sophie,

"Tunggu dulu," Andreas mengenggam tangan Sophie, menahannya.

"Ada apa?" tanya Sophie bingung.

"Kau tau, aku selama ini selalu memperhatikan mu. Entah kau sadar ataupun tidak, aku seakan tak bisa mengeluarkan mu dari pikiranku. Dan itu sangat mengangguku. Dan, akhirnya aku tau alasan mengapa aku tak bisa berhenti memikirkanmu. Itu semua karena aku suka pada mu." ucap Andreas lembut tapi penuh ketegasan disetiap katanya,

"A-apa maksudmu?" Bukannya Sophie tak tau maksud dari Andreas, tapi ia hanya ingin memastikan.

"Maksud ku, apakah kau mau jadi pacarku?" Akhirnya, Andreas mengungkapkan perasaannya.

"A-aku um.." Sophie menatap Andreas penuh kebingungan, ia menggaruk lengannya canggung padahal sama sekali tak terasa gatal.

Andreas tersenyum ramah, "Kau tidak harus menjawabnya sekarang. Jawablah ketika kau sudah siap dengan keputusanmu ok?"

"Ok, baiklah."

"Sekarang masuklah, selamat malam." ucap Andreas sambil melepaskan genggaman tangannya dari tangan Sophie,

"Selamat malam." Sophie memberikan senyum tipis sebelum ia masuk kerumahnya,

Tak bisa dipercaya, malam ini penuh dengan kejutan. Pertama, ia bertemu dengan Mr. Dean dan yang kedua, Andreas menyatakan perasaannya.

Andreas memang cowok populer disekolahnya dan Sophie menyukainya lama sebelum ia bertemu dengan Mr. Dean tetapi perasaan yang ia miliki untuk Andreas tak sedalam perasaannya kepada Mr. Dean.
Ia bingung, di lain sisi ia tak ingin menyakiti hati Andreas dengan menolaknya namun ia tak ingin menghabiskan waktunya sia-sia hanya dengan pria yang tak begitu ia cintai.

Meskipun ia belum mengetahui perasaan Mr. Dean terhadap dirinya.

MY TEACHER MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang