9 - MY TEACHER MY ENEMY

6.8K 243 7
                                    

Sampai akhirnya...

Mr. Dean menyentil hidung mungil Sophie,

"Hey kau pasti berpikir bahwa aku akan mencium kan?" Ucap Mr. Dean

Sophie mengerutu kesal, Ia mengelus lembut hidungnya yang memerah akibat ulah Mr. Dean.

"Cih, enak saja." Tegas Sophie yang kemudian mencoba mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Ah ayolah tidak usah berpura-pura begitu." Goda Mr. Dean sambil tertawa kecil,

Sophie memutar bola matanya kesal sambil sesekali mengeluarkan umpatan,

"Hey Sophie, apa kau masih ada kelas setelah ini?" tanya Mr. Dean sambil menutup buku yang ia baca sedari tadi,

Sophie mencoba berpikir apakah setelah ini dia masih ada jam pelajaran atau tidak, "Sepertinya, tidak ada lagi."

"Baguslah. Kau ikut denganku sekarang." Perintah Mr. Dean sambil menarik lengan Sophie memaksanya untuk bangkit dari bangku.

"Mau kemana lagi?" tanya Sophie, ini sudah kesekian kalinya Mr. Dean memerintah Sophie seenak jidatnya.

"Ikutlah saja." Paksa Mr. Dean,

Mereka melangkah cepat menyusuri koridor sekolah sampai akhirnya berada di parkiran,

"Kita mau kemana?!" tanya Sophie yang mulai bingung,

"Pokoknya ke suatu tempat. Jangan banyak protes!" Ucap Mr. Dean,

"Kenapa harus selalu aku yang menjadi target mu Mister!" Lawan Sophie kesal,

"Karena kau murid favoritku!" Mr. Dean mengatakan pernyataan itu dengan nada yang cepat,

Sophie mendengar perkataan Mr. Dean yang cepat sehingga terdengar tidak jelas,

"Kau bilang apa?!" tanya Sophie sekali lagi karena tidak mendengar jelas perkataan Mr. Dean,

"Bukan apa-apa. Pakai helm ini." Mr. Dean menghela nafasnya lega, dan kemudian mempercepat gerakannya, berusaha mengalihkan pembicaraan mereka. Ia memberikan helm bercorak bunga kepada Sophie,

"Naiklah." Ucap Mr. Dean,

Sophie mengeram kesal karena tingkah Mr. Dean yang sangat otoriter, 'Dia pikir kalau dia guru dia bisa seenaknya saja memerintah? Lihat saja pembalasanku nanti!' Batin Sophie,

Dengan terpaksa Sophie naik ke motor Mr. Dean.

Mr. Dean menarik tangan Sophie untuk memeluk perut kekarny, Sophie terkejut dengan perlakuan Mr. Dean yang secara tidak langsung membuatnya memeluk Mr. Dean.

"Peluk yang erat. Aku tak ingin mengambil resiko kau terjatuh, mengerti?" ucap Mr. Dean dengan tegas,

Percayalah, sekarang wajah Sophie berubah menjadi merah padam. Pipinya terasa panas.

Tubuh Sophie dan Mr. Dean sangat dekat, bahkan menempel. Sophie dapat mencium aroma tubuh Mr. Dean yang berbau mint, hal itu membuat Sophie sangat nyaman dan ia semakin mempererat pelukannya ke Mr. Dean.

Selama diperjalanan, tidak ada dari mereka yang membuka percakapan hanya terdengar suara kendaraan lain.

10 menit perjalanan, Sophie dan Mr. Dean akhinrya sampai ketempat tujuan mereka.
Mr. Dean membawa Sophie ke danau yang memiliki aliran yang air sangat tenang. Sophie melihat ke sekelilingnya.

"Beautiful." puji Sophie seraya melihat keseluruh arah disekitarnya,

"Yes, you are." bisik Mr. Dean pelan dan hampir tidak terdengar, dan seketika itu pula terukir senyuman khas di wajahnya.

Danau, pepohonan, dan masih banyak pemandangan alam yang luar biasa menemani mereka dalam diam. Canggung, kata canggung itu lah yang mampu menggambarkan keadaan sekarang. Tidak ada satu pun dari mereka yang membuka percakapan.

Sophie memandangi alam disekitarnya yang sangat indah, begitu pula Mr. Dean memandangi ciptaan Tuhan yang indah yap Mr. Dean sedari tadi memandangi Sophie dengan wajah tenangnya.

"Soo, untuk apa kau membawa ku kesini?" Sophie mengalihkan pandangannya kearah Mr. Dean.

Mr. Dean tersenyum simpul, "Aku hanya ingin memperlihatkan alam indah ini kepada mu."

Deg

Entah mengapa hati Sophie kini berdetak lebih kencang dari biasanya, pipinya seketika memanas membuat pipi pucatnya berubah menjadi merah.

'Kau tidak boleh terhasut akan pesonanya, dia monster.' batin Sophie berbicara seakan melawan perkataan hatinya. Complicated.

"Bagaimana menurutmu?" Mr. Dean kemudian menuntun arah mereka ke bangku yang ada di sekitar danau tersebut,

"Apa? Maksudmu tempat ini?" tanya Sophie sebelum ia mendaratkan bokongnya ke bangku,

Mr. Dean menganggukan kepalanya,

Sophie mengembangkan senyumnya, pandangannya kini menelusuri tanah yang di penuhi dengan daun-daun yang sudah gugur.

"Indah." Sophie mendeskripsikan tempat ini dengan satu kata,

"Kau juga." ucap Mr. Dean spontan,

"Aku kenapa?" Sophie bingung dengan ucapan Mr. Dean yang selalu terdengar tidak jelas, sungguh membingungkan.

Mr. Dean kemudian memandang intens Sophie, Jantung Sophie bekerja 60 kali lebih cepat dari biasanya.

"Maksudku, kau juga indah." Jawab Mr. Dean,

"Kau bercanda." sangkal Sophie. Sophie menundukan kepalanya untuk kembali melihat tanah itu, bisa di katakan Sophie salah tingkah atas perkataan Mr. Dean.

"No, I'm not." ucap Mr. Dean dengan intonasi suara menyakinkan.

Dan kemudian, Mr. Dean memperdekat jarak di antara mereka. Membuat Sophie mengalihkan pandangannya kearah Mr. Dean dan dalam hitungan detik

Cup

Mr. Dean mencium bibir Sophie.

Sophie berusaha melepaskan pangutan bibirnya dengan Mr. Dean, tetapi hasilnya nihil. Mr. Dean sudah berhasil memeluk erat pinggang kecil Sophie.

Sophie menikmati setiap gerakan bibir yang di lakukan Mr. Dean kepada bibir ranum miliknya, Ia terbuai akan perlakuan Mr. Dean.

Ya Mr. Dean, guru yang ia benci itu mulai menumbuhkan perasaan-perasaan yang belum pernah di rasakan Sophie sebelumnya.

-----------------to be continue---------------------

HELLO I'M BACK SEBELUMNYA AKU MAU MINTA MAAF KARENA PERTAMA SUDAH LATE UPDATE DAN KEDUA PASTI MASIH ADA KESALAHAN.

I still need your advice to make this story better and better than before.

don't forget to leave a voment readers!
comment yang perasaan kalian gimana pas baca chapter ini

Enjoy !

MY TEACHER MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang