Jilid 37

2.5K 45 0
                                    

Kalau bisa, dia ingin mencabut keluar pedang karat cing-peng-kiamnya dan menghancurkan bangunan dibawah tanah itu sampai rata dengan tanah.

Suatu ketika, mendadak.............

Oh Put Kui merasa terperanjat sekali.

Ia tidak melakukan pencarian lagi atas pintu rahasia dari penjara kematian itu.

Dengan suatu gerakan cepat dia menarik tangan sipengemis pikun kemudian secepat sambaran kilat menyembunyikan diri dibawah meja altar..........

"Ssssst Liok loko, ada orang datang !"

Waktu itu si pengemis pikun pun sudah mendengar ada seseorang datang kesitu dengan kecepatan tinggi.

Serta merta mereka menyembunyikan diri dibawah kolong meja dan tak berani berkutik.

Tak selang lama kemudian terdengar pintu loteng dibuka orang.

Menyusul kemudian terlihat setitik cahaya lampu memancar masuk kedalam ruangan loteng itu.

Lalu terdengar pula suara Lian Peng sedang berbisik:

"Saudara Ku, aku menduga mereka tak akan kemari, bagaimana? Disini tak nampak sesosok bayangan manusiapun bukan? Aku rasa saudara Ku kelewat banyak curiga."

Dengan suara agak sangsi Ku Bun-wi segera berkata

"Tapi nona Lian....... sudah jelas aku memperoleh laporan rahasia......."

Setelah berhenti sejenak, tiba-tiba dia berseru lagi dengan terperanjat:

"Nona Lian, mungkinkah mereka telah berhasil menemukan pintu masuknya?"

Tiba-tiba Lian Peng tertawa:

"Penjara kematian ini dibangun secara kuat dan penuh kerahasiaan, bagaimana mungkin mereka dapat menemukan pintu rahasia tersebut? Bila saudara Ku tidak percaya, silahkan kau buka pintu tersebut serta melakukan pemeriksaan!"

Oh Put Kui serta pengemis pikun yang mendengar perkataan tersebut menjadi tegang sekali dibuatnya.

Mereka sangat berharap Ku Bun-wi dapat segera membuka pintu penjara tersebut secepatnya........

Sayang sekali Ku Bun-wi segera menyahut.

"Nona Lian, aku rasa tak usah diperiksa lagi, bayangkan saja si kakek latah awet muda Ban Sik-tong pun dapat tersekap disitu, apalagi yang mesti kita takuti dengan Oh Put Kui? Hanya saja........."

Tiba-tiba ia termenung sampai lama sekali dan tidak melanjutkan kembali kata-katanya.

Tapi Oh Put Kui serta pengemis pikun yang menyadap pembicaraan itu menjadi terkejut sekali.

Benarkah si kakek latah awet mudapun terkurung dibawah penjara kematian?

Berita tersebut pada hakekatnya sukar unutk dipercaya dengan begitu saja.

Mendadak Lian Peng berkata sambil tertawa:

"Saudara Ku, lebih baik kau buka pintu rahasia itu, mari kita turun kebawah melakukan pemeriksaan."

Ku Bun-wi segera tertawa dingin:

"Baiklah, andaikata Oh Put-kui dan sipengemis sialan itu benar-benar berhasil menemukan pintu rahasia tersebut, mungkin saat inipun mereka sudah terkurung didalam."

"Kalau dilihat dari wajah mereka yang tersekap semua disitu, bisa kubayangkan tentu menarik sekali........." Lian Peng menambahkan sambil tertawa.

Dalam pada itu Ku Bun-wi telah mengalihkan langkah menuju kearah meja altar.

Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang