Jilid 1

12.4K 150 10
                                    

DALAM DUNIA PERSILATAN tersiar berita yang mengatakan begini:

Di tengah lautan timur yang luas terdapat pulau kecil yang tak berpenghuni setiap malam bulan purnama, di atas pulau itu akan bermunculan banyak sekali kejadian aneh...

Kentongan ketiga baru saja lewat, ketika suasana amat hening, sepi tak kedengaran sedikit suarapun, ombak laut pelan-pelan surut ke tengah samudra, di atas pulau itu pasti akan terdengar bunyi seruling yang tinggi melengking.

Menyusul suara seruling, maka akan terdengar pula suara petikan harpa yang merdu.

Ditengah keheningan malam, irama seruling itu sedih dan menusuk perasaan, membuat orang merasakan hatinya lara dan duka.

Sebaliknya irama hampa itu ibaratnya beribu-ribu prajuritnya berkuda yang menyerbu ke medan laga, bersemangat dan membuat darah dalam badan mendidih.

Kemudian akan membuat juga suara nyanyian yang lantang membelah keheningan malam, membawakan syair Toa kang-tang-ki yang bernada keras dan membetot sukma....

Bila nyanyian telah selesai, perpaduan irama seruling dan harpa telah sirap, gelak tertawa panjang yang memekikkan telinga akan bergema membumbung tinggi ke angkasa.

Kemudian akan muncul gulungan cahaya merah yang menyambar-nyambar di atas pulau seperti jilatan api yang membara, dalam kegelapan malam, cahaya itu terasa menusuk pandangan mata.

Diantara kobaran api yang membara, akan muncul pula selapis hawa pedang yang menyilaukan mata.

Mungkin di sana terdapat seorang jago pedang yang sedang hidup mengasingkan diri?

Akhirnya berkumandang suara pujian kepada sang Buddha yang menggelegar bagaikan guntur membelah bumi.

Kemudian suasana menjadi hening, sepi dan tiada kejadian apapun.

Orang persilatan yang mendengar dengan cepat menyebarkan peristiwa itu ke seluruh dunia persilatan.

Dalam waktu singkat, peristiwa aneh itu menjadi bahan cerita orang banyak, menjadi buah bibir setiap jago-jago persilatan.

Ada diantara mereka yang menduga kalau pulau itu dihuni tokoh sakti, bila mereka berhasil mencapai pulau tersebut, siapa tahu bakal menemukan kitab-kitab pusaka peninggalan mereka?.

Ada diantara mereka yang menduga pulau itu dihuni siluman atau iblis yang hebat, dengan nekat melenyapkan semua kejahatan dari maka bumi mereka berangkat ke pulau itu.

Ada pula yang menduga di pulau itu akan dijumpai senjata mustika peninggalan tokoh sakti di jaman dulu kala, siapa tahu kalau mereka berjodoh dengan senjata itu.

Ada pula yang menganggap di pulau itu berdiam tokoh silat yang sedang diliputi kesedihan, mereka ingin menyambangi dan berkenalan dengannya.

Selain dari pada itu ada pula jago-jago muda dalam dunia persilatan yang ingin menjadi tenar, ada yang ingin menghindari kejaran musuhnya, ada yang ingin mencari guru pandai, tanpa memperdulikan bahaya yang bakal dihadapi, mereka berangkat untuk beradu untung. Namun hasil yang dijumpai kawanan jago itu setali tiga uang.

Diantara sepuluh bagian, ada sembilan bagian diantaranya sudah mundur teratur ditengah jalan mencapai lima li dari pulau tersebut, Mungkin ada pula diantaranya yang berhasil lolos dan menyusup ke atas pulau dalam kegelapan malam.

Namun mereka yang berhasil mencapai pulau tersebut, tak pernah nampak kembali lagi.

Setahun, setahun, kembali setahun.

Waktu berlalu bagaikan kilat yang menyambar diangkasa .. ..

Orang yang bertujuan menyerempet bahaya masih berdatangan tiada hentinya, namun kebanyakan menjadi manusia-manusia yang bisa pergi tak pernah kembali.

Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang