~Nagisa POV~
Haruka memberikan sebuah pembalut dan menunjukan bagaimana cara memasangnya di celana dalam. Pastinya tidak mempraktekan cara memasangnya di sana. Hanya cara memasang di celana dalam. Itu pun dengan perasaan canggung dan malu menekanku sampai ubun-ubun. Aku menerima pengetahuan darinya dengan rasa syukur memiliki satu-satuya sahabat wanita yang sangat baik dan cantik. Di saat itulah rasa sayangku pada Haruka semakin besar dan juga kandas pada saat yang sama, oleh karena kesamaan gender yang kami miliki.
Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama. Menurut penjelasan Haruka, siklus menstruasi terjadi setiap bulan pada setiap wanita. Tapi aku tidak mendapatkanya dibulan selanjutnya, juga bulan berikutnya.
Senang, gembira, dan lega. Itu yang aku rasakan ketika mendapati tubuhku menjadi tidak jelas lagi setatusnya. Tidak masalah bagiku untuk menjadi ambigu kembali, yang penting aku bukan perempuan. Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama. Karena sebulan kemudian siklus itu kembali datang dan menamparku untuk kedua kali.
Tidak seperti wanita normal, aku mengalaminya 3-4 bulan sekali, dan terjadi selama 6 hari. Itu pun dengan pendarahan hebat dan rasa sakit yang amat menyiksa di hari pertama dan kedua.
Bulan-bulan selanjutnya bukan Haruka yang menemaniku di saat aku harus koleps menjalani hari pertama dan kedua siklusku. Tetapi Satoru. Ya Satoru. Aku sangat malu padanya. Dan berhutang budi sangat-sangat besar pada sahabatku itu. Ia selalu menyempatkan diri datang ke apartemen kecilku sepulang kerja untuk merawatku saat dalam masa siklus. Mengompresku ketika demam, menuntunku menuju kamar mandi, tapi sama sekali aku tidak ingin menunjukan kelemahanku. Itu adalah pantangan. Ia boleh merawatku, tapi di saat yang sama aku tidak ingin ia melihat sisi kewanitaanku padanya.
Dari semua itulah hubungan persahabatan kami sedikit mengendur. Satoru lebih sering bersamaku, dan Haruka lebih sering bersama Takahasi. Hal tersebut juga terjadi karena tempat bekerja kami yang berbeda. Aku bekerja di perusahaan milik Satoru sebagai seorang akuntan. Sedangkan Takahasi menjadi sekertaris di perusahaan Haruka. Berbeda dengan Satoru yang merupakan kekasih Haruka, tentunya mereka lebih sering bertemu.
~End Pov Nagisa~
Kembali ke Nagisa yang masih mendekam di kamar mandi.
Tadi pagi ia masih heran dengan rasa sakit yang pada bagian bawahnya. Saat berdiri ia merasakan ada yang mengalir dari dalam vagina. Cepat-cepat ia berlari meuju kamar mandi. Ia takut hari ini adalah hari menstruasi.
Tapi ia merasa ini berbeda. Biasanya itu terjadi hanya pada area bawah perut atau tempat rahim berada, dengan rasa ngilu yang luar biasa. Tetapi pagi ini Nagisa merasakan sakit pada vagina dengan perih dan sakit seolah ada yang telah robek, tapi juga hangat di saat yang sama. Ia berjongkok di kamar mandi untuk melihat apa yang terjadi. Bukan hanya darah yang mengalair di sana, melainkan sebuah cairan putih susu yang kental bercampur darah keluar dari dalamnya.
Sedikit bingung dengan apa yang terjadi, kemudian memutuskan menganggap ini hanya tanda-tanda awal siklusnya. Darah putih yang biasanya ada sebelum menstruasi terjadi. Dari kesimpulan tersebut, akhirnya ia menelfon Satoru untuk menyatakan absenya hari ini. Syukurlah Nagisa selalu melembur sebelum siklusnya terjadi sehingga tugas-tugas kantor tidak terlalu menumpuk setelah dua hari ia absen.
"Moshi-moshi"
("Ya, ada apa Nagisa?") Suara Satoru dalam telfon.
"Kenapa Nobi-chan? Kenapa suaramu terdengar lebih aneh dari biasanya?" Nagisa merasakan kejanggalan.
("Tidak ada apa-apa. Hanya sedikit masalah dibagian pemasaran. Dan aku sudah memperingatkanmu untuk tidak memanggilku Nobita,") protes Satoru.
"Ha-ha-ha... Siapa yang merengek meminta Doraemon dan memaksakan diri memakai kacamata sejak kecil?" Olok Nagisa tersenyum sendiri, teringat akan tingkah dirinya dan Satoru saat masih berusia 10 tahun.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 1
Start from the beginning
