42

1.1K 157 15
                                    

Chapter 42:
DOUBT

Harry menatap surat kontrak yang harus ditandatanganinya dengan tatapan hampa. Manajer Jill yang sedari tadi menunggu, mulai geram. Harry bahkan tak membuka halaman lainnya. Dia benar-benar melamunkan surat kontrak tersebut.

"Apa kau akan menandatangani kontrak itu atau kau akan diam dan terus menatapnya?"

Manajer Jill meraih kontrak yang diletakkan di atas meja itu dan mendekapnya di dada. Harry memejamkan mata dan menghela nafas sebelum beralih menatap manajer Jill.

"Aku tak akan menandatangani kontrak sebelum membacanya dan aku belum membacanya."

Manajer Jill menghela nafas. "Tapi kau bahkan tak ada niatan sedikitpun untuk membacanya. Aku menunggumu, berdiri di sini melihatmu melamun dan tak melakukan apapun."

Harry tersenyum tipis. "Manajer Jill, kau tahu kapan kontrakku dengan Charles berakhir?"

Manajer Jill mengangkat satu alisnya. "Kenapa kau menanyakan hal itu, eh?"

"Karena aku tak sempat membaca kontrak itu ketika kau mendesakku untuk segera menandatanganinya. Aku tak mau melakukan hal yang sama." Harry menjawab tenang.

Manajer Jill menelan saliva dan menggeleng. "Ba—baiklah. Itu salahku. Kumohon, maafkan aku."

Harry menggeleng. "Bukan salahmu. Aku tahu Charles memperalatmu. Dia tahu perusahaannya akan menyusut drastis jika dia tak menggunakan aku dan Cara sebagai pemeran utama, karena nama kami adalah yang berada di poin tertinggi ketika dia melakukan voting dengan nyaria semua pengguna internet."

Manajer Jill diam dan memejamkan mata.

"Maafkan aku. Aku sudah berjanji denganmu, ini yang terakhir. "

"Aku percaya denganmu, manajer Jill. Dari awal sampai detik ini, aku sangat mempercayaimu." Harry menatap lekat manajer Jill yang matanya mulai berair. "Aku sangat tak mengerti, kenapa kau lebih memilih untuk melakukan apa yang dia perintahkan di saat kau bekerja untukku. Menurutku itu sangat aneh."

Manajer Jill memejamkan mata. "Kontrakmu dan Charles berakhir minggu depan. Tapi kemungkinan besar, beberapa acara penting akan tetap memasangkanmu dengan Cara."

Harry mengangguk. "Apa aku bisa meminta ponselku lagi setelah kontrak selesai?"

"Ponsel?"

Lagi, Harry tersenyum miring—sinis—dan berkata, "Ponselku tidak hilang, kau yang menyembunyikannya."

Manajer Jill memejamkan kepala dan mengangguk. "Ponselmu masih aman bersamaku. Aku menjaganya dengan baik." Manajer Jill mengambil jeda sejenak sebelum lanjut berkata, "Dokter itu sangat sering mengirimimu pesan. Tapi tidak akhir-akhir ini."

"Aku mencintainya." Harry berkata mantap, membuat manajer Jill terpaku untuk sesaat.

"Kau—bercanda?"

Harry menggeleng. "Aku akan berbohong jika mengatakan aku menyukainya, di saat satu tahun belakangan ini aku terus memikirkan gadis yang tak sama sekali tak kutemui secara langsung. Aku melewatkan banyak pesta karena tak ada dia di sana. Aku tersenyum seperti orang bodoh saat mendengar namanya." Harry memejamkan mata. "Apa kau yakin aku hanya sekedar menyukainya, bukan mencintainya?"

Doctor SwiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang