04

2.1K 240 5
                                    

Chapter 04:
ANNE

Yang dapat seorang Harry Styles lakukan adalah menunduk, mendengar ceramah panjang sang Ibu yang tak juga berhenti. Padahal, Harry yakin, jika ada yang menulis tiap kata yang ke luar dari mulut sang Ibu, sudah pasti tebal tulisan itu mengalahkan tebal buku novel The Fault Is In Our Stars.

"Kalau sudah begini, besok-besok aku ingin kau memakai jasa stuntman ketika kau harus melakoni adegan berbahaya! Sungguh, Harry, kau tak tahu bagaimana perasaanku saat mendengar berita jika kau terjatuh dari pohon yang cukup tinggi itu?"

Benar. Anne Styles langsung terbang menuju Nashville setelah mendengar kabar mengenai sang putra yang terjatuh dari pohon berketinggian 2 meter. Nyatanya, saat Harry terbangun setelah tidur cukup pulas selama beberapa belas jam di hotel, dia sudah mendapati sang Ibu yang menatapnya dengan cemas. Padahal sebelumnya Harry tahu jika Anne berada di Washington DC.

"Aku baik-baik saja, Mom. Seperti yang kau lihat. Besok aku sudah mulai syuting lagi." Harry berusaha membuat Anne lebih tenang.

Namun yang terjadi malah sebaliknya. Anne memicingkan mata. "Apa?! Kembali syuting lagi setelah kau terjatuh dari ketinggian 2 meter dan mengalami patah tulang?!"

"Tidak patah tulang, hanya sedikit terkilir, Mom." Harry mengoreksi ucapan sang Ibu.

Anne menggeleng. "Kau tak mengerti. Mau patah tulang atau hanya terkilir, tetap saja kau sedang berada dalam kondisi yang tak memungkinkan untuk syuting! Aku akan bicara dengan Jill, atau bahkan Charles! Kau harus istirahat minimal satu bulan!"

Harry membulatkan mata. Apa-apaan?! Istirahat hanya karena terkilir sampai satu bulan lamanya? Astaga.

"Mom, sungguh, aku tak apa. Aku sudah bisa memulai syuting besok." Berusaha keras Harry untuk meyakinkan sang Ibu yang benar-benar keras kepala. Sikap keras kepala itu juga menurun pada Harry, sepertinya.

Anne menghela nafas. "Kau yakin kau sudah bisa kembali memulai syuting? Tanganmu baik-baik saja?"

Harry mengangguk mantap. "Sangat yakin. Tanganku baik." Harry memukul tangan kanannya dengan tangan kiri, setengah mati menahan sakit. Sial, masih terasa sakit ternyata.

Senyuman Anne muncul. Bukan senyuman, tapi seringaian. Wanita berusia nyaris setengah abad itu menggelengkan kepala. "Tapi aku tak yakin kau baik-baik saja. Kau harus tetap istirahat, titik."

"Tapi aku ingin menyelesaikan syuting secepatnya, Mom! Ayolah!" Harry memohon.

Anne memicingkan mata sebelum melipat angan di depan dada dan menggeleng. "Aku bilang tidak, ya tidak. Kau tetap di sini, beristirahat yang cukup sampai keadaanmu membaik."

"Damn! Aku sudah merasa sangat baik sekarang!" Harry berkata keras dan membuat Anne melotot kepadanya.

"Memang kau siapa yang bisa memutuskan bagaimana keadaanmu yang sebenarnya? Baiklah, kau bisa mulai kembali syuting besok setelah kita periksa keadaanmu ke dokter!" Anne bersikeras dan Harry diam.

Ke dokter? Sepertinya ide yang bagus. Harry menyeringai dan menormalkan wajahnya lagi.

"Ayo, ke dokter! Di sekitar sini ada sebuah klinik."

Doctor SwiftWhere stories live. Discover now