CHAPTER 12

3.9K 316 26
                                    

"How am I supposed to do? When my heart beating only for you" - Redsqueen

RaeHee's POV

Kenapa aku harus bertemu dengan Professor hari ini. Padahal sudah susah payah aku berusaha menghindar darinya. Aku tidak ingin bertemu atau bahkan melihatnya ada didepanku, tidak untuk saat ini. Kejadian tempo hari membuatku tidak tahu harus melakukan apa atau bersikap seperti apa dihadapannya.

Belum lagi masalah DongHae Oppa, ia begitu marah sampai-sampai mendiamkanku hingga detik ini. Bahkan, aku harus naik bus umum pagi ini karena Oppa berangkat lebih pagi. Aku yakin, sungguh sangat yakin, ia hanya berusaha menghindar dariku.

Ya Tuhan, kenapa hidupku penuh dengan kerumitan?

Sekarang, aku sedang sedih dan...... lapar. Kenapa Professor harus melewati jalan di dekat vending machine dari sekian banyak jalan yang ada di universitas ini. Aku sedang tidak ingin pergi ke kantin, karena aku akan terlambat untuk mengikuti jam kedua.

Memegangi perut sambil berjalan lemah menuju loker untuk mengambil binder. Mataku terbuka lebar ketika melihat pintunya sedikit terbuka, dan bukan aku yang membukanya. Karena terakhir kali aku meninggalkannya dalam keadaan tertutup dan terkunci. Untungnya aku tidak meninggalkan barang-barang yang bernilai berharga didalamnya.

Coklat?

Apa aku sebegitu laparnya hingga menghayalkan ada sebungkus coklat didalam lokerku yang terbuka. Untuk memastikan bahwa yang kulihat adalah nyata, sedikit kuulurkan tanganku untuk memegangnya. Kuambil lalu kuamati perlahan, membolak-balik, aku tahu ini memang coklat, maksudku ini nyata. Yang kubingungkan hanya.... Kenapa ada coklat di dalam lokerku? Tidak mungkin kan seseorang salah menaruhnya?

Ternyata ada sebuah note kecil yang dituliskan diatas kertas pink berbentuk hati,

"I hope you're feeling okay. -CKH"

Professor? Ingin rasanya kubuang langsung coklat ini kedalam tempat sampah. Sungguh, aku benar-benar sedang tidak ingin melibatkan diriku kepada apa-apa yang berhubungan langsung dengan Professor. Saat aku siap mengulurkan tangan keatas tempat sampah, tiba-tiba ponsel didalam sakuku bergetar.

"Jangan dibuang, marahlah kepadaku tapi jangan pada makanan yang tidak berdosa"

Pesan singat itu kuterima tepat sebelum aku membuang coklat pemberian darinya. Rasanya jika dipikir-pikir ada benarnya, untuk apa aku membuang makanan yang seharusnya dapat kusyukuri. Bahkan banyak orang yang belum tentu bisa menikmati sebatang coklat ini. Untuk itu aku memutuskan menyimpan coklatnya.

Akhirnya aku memasuki kelas jam kedua. Kembalilah aku menjalani rutinitas menjadi seorang mahasiswi. Ketika Professor Kim menjelaskan mata kuliah, aku hanya bisa diam, diam yang kumiliki adalah antara memperhatikan dan tidak mengerti. Aku tidak bisa memfokuskan pikiranku terlebih setelah kejadian yang kualami terasa begitu menyerang dan bertubi-tubi hingga tak dapat kucerna.

Yang ada dipikiranku saat ini adalah bagaimana cara meminta maaf kepada DongHae Oppa, tidak bagaimana agar Oppa bisa memaafkanku. Ya, itu lebih tepat. Namun jika mengilas balik, sesungguhnya apa yang membuat Oppa begitu marah, apa karena aku tidak pulang semalaman dan membolos? Tidak, kurasa bukan itu penyebabnya.

Aku akan berusaha bicara dengan Oppa secara baik-baik jika keadaan sudah mulai membaik.

"Nona Han!!!" seseorang menggebrak dengan lantang meja yang ada di depanku. Dan orang itu tidak lain tidak bukan adalah Professor Kim.

"Aku berbicara padamu. Apa kau akan melamun selama mata kuliah ini berlangsung dan tinggalkan kelas ini. Atau kau akan memperhatikan dan tetap dikelas?" tanya Professor sambil mengerutkan alis dibalik kaca mata tebal yang dipakainya.

FIEND (Cho Kyuhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang