BAB 27

114K 2.7K 45
                                    

Hayyy, happy reading kembali😊🎉
Warning! Typo ada dimana, mohon di maklumi

-----**----

Karna Cinta yang tulus tidak akan pernah menuntut kesempurnaan.

-Siti Zatiyah-

------------------------------------------------------

"Kamu belum lulus smk aja kakak udah mau nikahin kamu, kakak itu tulus Zee gak minta apa-apa sama kamu cukup kamu terima kakak apa adanya saja udah itu cukup" jawab Gerral dengam senyuman lembut.

"Yaudah semuanya, kayaknya gak ada yang Zee ragukan lagi. Zee mau kok nikah sama kak Gerral. Tapi Zee masih belum terlalu paham seperti apa menjadi seorang istri yang baik untuk kakak" ucap Zee dengan jujur sambil menundukkan kepalanya lemas. Yahh, memang benar itu salah satu beban yang ada dipikiran Zee saat Gerral membahas soal nikah(?) Zee gak mau, kalo nanti Gerral akan menyesal menikah dengan dia.

"Hhm, mama ngerti sayang. Mama dulu juga begitu, lama kelamaan kamu juga paham." ucap mama sambil mengelus kepala ku dengan sayang, karna sekarang aku duduk diampit sama mama dan bunda. Bunda disamping kanan dan mama di samping kiri.

"Iya sayang, mbahkan bunda dulu juga tidak tau sama sekali gimana caranya menjadi istri yang baik. Tapi bunda selalu berusaha memberikan segala yang terbaik untuk ayah. Dan sudah terlalu banyak pengalaman yang bunda lewati sehingga bunda sekarang paham betul gimana menjadi istri yang baik. Kamu akan paham dengan sendirinya nanti sayang." lanjut bunda memberikan ku ketenangan.

"Benar mantu, semuanya berjalan dengan sendirinya hmm" sambung papa.

"Ekhemm, gak papa kalo kamu belum siap sayang. Kamu pikirin dulu saja, kakak sekarang ngerti gimana posisi kamu. Maafin kakak yang egoisnya" Ucap kak Gerral tersenyum lembut ke arahku.

"Semua keputusan ada sama kamu sayang, kami akan selalu mendukung keputusan kamu. Tapi ingat, tuh liat Gerral dia ngebet banget mau nikah sama kamu. Jangan sampai Gerral berpikiran mau bikin cucu dulu buat kita hmm" Goda ayah yang mengundang tawa.

"Hahaha kamu ini, masa begitu sih. Jangan sampai deh. Kalo sampai Gerral begitu hmm, kita tunda nikahan mereka sampai mantu lulus s2 eh" sambung papa terkekeh geli melihat ekpresi Gerral. Seakan ingin protes, tapi Gerral cuma diam.

"Papaaaaaaa" teriak Gerral geram. Nunggu Zee lulus s2 demi apapun demi dewa neptunus demi langit dan bumi demi avatar dan sebangsanya aku gak bisa!! Nunggu Zee lulus s1 saja, gak mau. Apalagi nunggu s2. Terlalu-_-

"Tenang anakku hahaha papa gak akan ngebiarin anak papa ini jadi perjaka selama itu eh. Tapi semua ada ditangan Zee, papa gak bisa bantu hmm" ucap papa. Itu memang benar.

"Kasih Zee waktu seminggu ya kak, gak papa kan kak?" Ucap Zee akhirnya bicara.

Dengan senyuman yang mengembang Gerral pun menganggukkan kepalanya tanda setuju. "Tentu sayang, tapi kakak gak terima penolakan. Oke" ucap Gerral enteng tanpa beban dan mereka yang mendengar Gerral ngomong begitu seakan menatap Gerral dengan horor sama pulanya dengan Zee.

"Kok gitu?" refleks mereka semua menyahuti begitu. Mereka -mama, papa, bunda, ayah, dan Zee tentunya-

"Apanya kok gitu sih, arghh mama papa belain Gerral dong. Biar Zee cepat jadi mantu papa sama mama" ucap Gerral memalas.

"Ya tuhan, sifat muda seorang Verdan Deniel sangat tercermin jelas sama sifat Gerral sekarang hmm" kata mama Gerral dan nama yang disebut cuma terkekeh geli.

"Benar, mbahkan ini 2 kali lipat eh" jawab ayah yang terkekeh geli juga.

"Ya gak papa dong, kalo berusaha kan harus begini" jawaban santai itu terucap dari seorang Verdan Deniel yang tak lain adalah papa Gerral.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang