Chapter 14

232 10 0
                                    


Sepanjang koridor banyak pasang mata yang melirik dengan berbagai tatapan ke arah dua sejoli yang tengah jatuh cinta, Anna dan Andi. Senyum dari keduanya tak kunjung hilang malah semakin melebar.

Kedua tangan mereka saling berkait seakan tak ingin melepaskan satu sama lain. Keduanya tampak bahagia dan saling mencintai. Katakanlah mereka berlebihan tetapi begitulah kenyataannya.

Anna juga sudah memastikan perasaannya dan benar saja bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama dengan Andi.

Sesampai di depan kelas Anna, Mereka berhenti dan saling memandang dan tersenyum.

"Gak mau di lepas nih?" Goda Andi melirik pada tangan mereka yang tak kunjung lepas.

Seakan tersadar, Anna pun melepaskannya dan menunduk malu.

"Apaan sih! Yaudah aku masuk kelas dulu." Ujar Anna dan hendak memasuki kelas tetapi tangannya di tahan oleh Andi.

"Gitu aja pamitnya?" Tanya Andi sambil tersenyum geli.

"Trus gimana lagi?" Tanya Anna balik.

Tak lama setelah itu, Anna merasakan sesuatu yang kenyal di keningnya dan dia hanya bisa mematung.

"Yaudah, masuk gih." ujar Andi menyadarkan Anna sambil mengusap lembut pipi Anna.

Anna pun mengangguk dan tersenyum sebelum meninggalkan Andi memasuki kelasnya.

Setelah memastikan gadisnya telah masuk kedalam kelas barulah Andi pergi menuju kelasnya.

Ketika baru menduduki bangkunya, Anna telah di todong dengan banyak pertanyaan dari sahabat-sahabatnya.

"Jelasin ke kita semua gimana ceritanya lo sama Andi so sweet gitu?" Tanya Chika.

"Kalau jalan bareng gak masalah tapi tadi itu loh" ujar Verlin sambil menerawang mengingat kejadian tadi.

"Pasti ada yang lo sembunyiin nih dari kita-kita. Ayo jelasin!" Ujar Kenya tak sabaran.

"Ya ampuun... Satu-satu dong ngomongnya. Gue bingung mau jawab apa." ujar Anna kebingungan.

"Yaudah jawab aja kali Na." Ujar Kenya.

"Oke Okee... Pertama, gue baru jadian sama Andi." Ujar Anna santai.

"Whaatt!!" Pekik ketiga sahabat Anna serentak.

"Biasa aja kali ekspresi lo pada." Ujar Anna terkekeh geli.

"Lo jadian dan gak ngasih kabar ke kita?" ujar Kenya sedikit kesal.

"Dengerin gue dulu elaah, gini... Kemaren rencananya mau ngabarin kalian eh taunya gue lupa. Serius!" Ujar Anna dengan membentuk jarinya seperti huruf 'V'.

"Yaudah... Kita maafin deh." ujar Kenya sambil tersenyum.

"Trus PJ nya manaa?" Tagih Chika pada Anna.

"Mintanya ke Andi dong, Chik." Ujar Verlin sambil terkekeh.

"Iya, gue maunya dua. Dari Anna dapet dari Andi juga dapet. Hehe." Ujar Chika sambil nyengir lebar.

"Yaelaah, bangkrut dong couple kita ntar." ujar Verlin dan langsung tertawa.

Anna dan Kenya memperhatikan sikap dua sahabatnya tersebut dengan gelengan kepala.

Bel pun berbunyi, murid-murid kembali ke tempat duduk masing-masing ketika guru yang mengajar telah memasuki ruang kelas.

••••

"Na, liat tuh didepan pintu!" Ujar Kenya sambil menyenggol lengan Anna.

Anna pun langsung melihat kearah depan pintu kelasnya dan menampakkan sosok Andi yang melihat kearahnya sambil tersenyum manis.

Anna pun langsung merapikan buku-buku pelajarannya. Bel istirahat memang sudah berbunyi lima menit yang lalu.

"Cieee yang dijemput pangerannya." goda Chika.

"Udaah dong, jangan gitu. Gue kan jadi malu." ujar Anna menunduk malu.

"Yaudah, tuh samperin yang diluar." ujar Kenya.

"Kalian ikut juga laah." ajak Anna pada sahabat-sahabatnya.

"Iya, ntar kita nyusul deh." ujar Verlin.

"Yaudah, awas aja gak muncul." ancam Anna dan berlalu meninggalkan sahabatnya yang saling terkekeh.

"Maaf lama ya, Ndi." ujar Anna sambil menunduk.

"Gak papa kok sayang." ujar Andi sambil menepuk pelan puncak kepala Anna.

Mendengar penuturan Andi tersebut membuat kedua pipi Anna memerah.

"Yuk ke kantin." ajak Andi dan langsung menggenggam tangan Anna.

Tiba-tiba Andi berhenti membuat Anna kaget dan menabrak punggung Andi. Anna pun mengerutkan keningnya bingung.

"Eh, sahabat-sahabat kamu gak ikut?" tanya Andi menoleh ke belakang.

"Mereka bilang nyusul gitu." jawab Anna.

"Yaudah kalau gitu yuk lanjut." ujar Andi sambil mangut-mangut dan melanjutkan jalannya.

Sesampai di kantin, Andi dan Anna menghampiri sebuah meja yang mana sudah ada seorang laki-laki yang duduk disana sambil memainkan hpnya.

"Dari mana aja sih lo, Ndi." ujar Reno kesal.

"Maaf, gue jemput Anna dulu tadi." ujar Andi santai dan langsung duduk di bangku yang kosong.

"Yuk, duduk Na." ujar Andi mempersilakan Anna duduk di sampingnya.

"Eh, ada Anna. Kagak tau gue." ujar Reno mengarahkan pandangannya pada Anna.

"Makanya hp mulu sih yang lo liat." ujar Andi sambil terkekeh.

Anna pun tersenyum melihat kedua lelaki tersebut tampak akrab. Tiba-tiba para sahabat Anna datang menghampiri meja yang mereka duduki.

"Gabung ya gabung." ujar Chika langsung menyelonong duduk disamping Reno sedangkan Kenya dan Verlin duduk di bangku lainnya.

"Yaelaah ribut amat lo, Chik." ujar Reno yang merasa terganggu ketenangannya.

"Diam aja lo bawel." balas Chika tak kalah sengit.

"Udah-udah, belum pada pesen kan? biar gue pesenin deh." ujar Kenya menengahi Reno dan Chika.

Setelah menyebutkan pesanan masing-masing, Kenya yang dibantu Verlin pun pergi memesan makanan.

Tak lama pesanan mereka pun sampai dan mereka mulai menikmati makanan masing-masing.

Tiba-tiba Chika berdehem tak jelas. Membuat semuanya bingung dan mengarahkan pandangan pada Chika.

"Kenapa lo?" tanya Reno kebingungan.

"Ehhmmm...Gini loh. Kan ada pasangan yang baru jadian nih. Jadi, ni makanan dibayarin ya. Itung-itung PJ hehe." ujar Chika sambil terkekeh.

"Yaelaah gue kira lo kenapa tadi. Taunyaa" ujar Reno kesal.

"Eh tapi ide lo bagus juga tuh." Lanjut Reno seakan baru menyadari maksud perkataan Chika.

"Oke oke, makanannya gue yang bayar." ujar Andi.

"Waaah terima kasiih." ujar mereka kompak. Anna pun tersenyum geli melihat tingkah mereka.

Mereka semua pun melanjutkan makannya.

****

Happy reading guys😊

Jangan lupa vote and commentnya ya!
25-12-2016

Love in High SchoolWhere stories live. Discover now