Chapter 12

196 8 4
                                    

❤️Spesial Part❤️

Jam pelajaran terakhir segera berakhir, membuat siswa-siswi tak sabaran untuk pulang.

"Baiklah anak-anak, mungkin sampai disini pelajaran kita pada hari ini. Silahkan kumpulkan tugasnya minggu depan." Ujar Pak Dedy -guru kimia-

Sorak gembira pun terdengar di seluruh penjuru kelas. Dan siswa-siswi mulai sibuk memasukkan buku dan peralatan belajar mereka ke dalam tas masing-masing.

"Woi, gue nebeng dong. Motor gue di bengkel nih." Ujar Reno pada Andi yang sudah bersiap-siap untuk meninggalkan kelas.

"Gak bisa. Lo nebeng sama yang lain aja, gue ada urusan." Ujar Andi.

"Yaelah pelit amat lo, urusan apa? Urusan cewek iya." Ujar Reno kesal.

"Itu lo tau." Balas Andi dengan senyum gajenya.

"Jadi lo mau nembak Anna?" Tebak Reno asal.

"Maybe?" Balas Andi dan tampak senyuman di sudut bibir lelaki tersebut.

"Lo udah yakin sama perasaan lo ke dia?" Tanya Reno menyakinkan.

"Udah, pake banget malah." Balas Andi terkekeh geli.

"Yaudah gue pergi dulu." Lanjut Andi sambil menepuk bahu Reno sebelum meninggalkannya.

"Sukses deh buat lo." Ujar Reno menyemangati.

Andi hanya membalas dengan mengacungkan jempol pada Reno.

"Dasar Andi, masalah cewek aja nomor satu huh." Gumam Reno dan berlalu meninggalkan kelasnya.

•••••

Di sepanjang koridor, Andi tengah mencari sosok gadis yang selalu berada di pikirannya. Anna.

Dia mencari Anna ke kelasnya, tapi salah satu teman Anna berkata bahwa dia telah keluar lebih dulu.

Tak lama kemudian, barulah dia menemukan gadis tersebut.

"Anna." Panggil Andi dari belakang.

"Iya?" Ujar Anna menoleh ke belakang dan sedikit terkejut saat mengetahui bahwa yang memanggil dirinya adalah Andi.

"Lo pulang bareng siapa?" Tanya Andi langsung.

"Naik taksi, kenapa?" Ujar Anna dan balik bertanya.

"Hmm... Lo mau gak temenin gue?" Pinta Andi dengan nada memohon.

"Kemana?" Tanya Anna penasaran.

"Ada deh. Pokoknya lo ikut aja." Paksa Andi yang langsung menarik tangan Anna.

Anna yang ditarik pun hanya bisa pasrah dan menyeimbangkan langkah lelaki tersebut.

Entah kenapa posisi seperti ini membuat detak jantungnya berdetak tak karuan.

Anna yang sibuk menetralkan detak jantungnya tak sadar bahwa mereka telah sampai di parkiran kalau tidak karena suara Andi yang menyadarkannya.

"Yuk naik," ujar Andi yang sudah berada di atas motornya.

Anna menaiki motor Andi yang tinggi dengan bantuan bahunya sebagai pegangan.

Setelah menaiki motor tersebut, Andi mulai melajukan motornya meninggalkan pekarangan sekolah.

Anna yang sedari tadi tak henti-hentinya menanyakan kemana tujuan mereka dan selalu dibalas 'ada deh pokoknya' oleh Andi.

Karena tak kunjung dijawab oleh Andi, Anna memilih untuk diam dan menanti saja kemana dirinya akan dibawa.

Love in High SchoolWhere stories live. Discover now