12

874 163 23
                                    

Author POV

"Maaf," kata Soonyoung.

Alis Eunha berkerut. "Untuk?"

"Karena tidak bisa mengatakan pada Wonwoo untuk mengajakmu kencan," sahut Soonyoung.

"Apa maksudmu? Aku baik-baik saja, tahu," sangkal Eunha.

"Dalam suratku, aku disuruh untuk memberi kalian dukungan kuat, tapi aku sulit melakukannya." Soonyoung menunduk. "Apakah intruksi dari diriku di masa depan dalam surat itu benar-benar tepat?"

"Hah?"

"Apakah dalam suratmu tertulis kalau Wonwoo akan pingsan hari ini?" Tanya Soonyoung.

Eunha berpikir sesaat, lalu menggeleng.

"Itu tandanya masa depan yang baru akan terjadi di dunia kita. Aku pikir itu terjadi karena Wonwoo masuk ke dalam ekskul sepak bola."

"Apa maksudmu?" Tanya Eunha.

"Dia masih baru di ekskul tersebut. Jadi, dia harus berlatih dua kali lebih banyak dibandingkan anggota lain," Soonyoung melanjutkan, "Dan dia membuat dirinya sendiri menjadi kelelahan.

"Jika ekskulnya malah membuat Wonwoo seperti itu, apakah mengajaknya ikut ekskul sepak bola adalah pilihan yang tepat?" Tanya Soonyoung, matanya menerawang.

Eunha terdiam sesaat. "Tentu saja itu pilihan yang benar. Aku bisa lihat kalau Wonwoo benar-benar menikmati hal itu."

"Hanya karena kejadian dia pingsan tidak ada di surat, bukan berarti itu kesalahan dari ekskul," lanjut Eunha.

Soonyoung menghela napas. "Mungkin surat itu bisa membantu kita mengubah masa depan, tapi kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Itu yang membuatku gugup."

"Untuk saat ini, sepertinya aku mengerti... kenapa Wonwoo takut untuk membuat keputusan." Kata Soonyoung.

~

Eunha POV

Aku tidak pernah terpikir dengan hal itu. Tapi aku tahu bahwa suratnya tidak salah.

Justru suratnya benar-benar membantuku.

Aku mengambil surat yang terletak di dalam laci meja belajarku, dan membacanya.

1 Agustus

Di mata pelajaran olahraga, semuanya melakukan tes lari sprint 100 meter. Kami semua dipilih satu persatu untuk lomba lari estafet nanti. Enam orang dari kelas kami, 3 perempuan dan laki-laki, akan melakulannya. Wonwoo adalah pelari tercepat diantara kami semua, dan akan menjadi pelari terakhir.

~

"Semua sudah hadir?"

"Ya, ssaem!"

"Oke, sekarang saya akan mengumumkan anak-anak yang akan ikut lomba lari estafet." Tuan Lim melihat ke arah kertas yang dia pegang. "Pertama, Jeon Wonwoo."

Aku menoleh ke arah Wonwoo. Bisa terlihat dia terkejut.

"Kau adalah pelari tercepat, dan akan menjadi pelari terakhir," kata Tuan Lim.

"Heol, itu keren Wonwoo!" Puji Yebin.

"Kau pasti bisa melakukannya!" Tambah Jiho.

"Dua laki-laki lainnya, akan ada Jung Jaehyun dan Yook Sungjae. Sementara para perempuan, Minatozaki Sana, Kim Namjoo dan Jung Yein," lanjut Tuan Lim.

reset | wonwoo, eunha✔Where stories live. Discover now