Bertemu dengan mu.

1.5K 50 0
                                    

*Michael P.o.V*

"ringgg...ringg"

suara alarm yang sangat keras membangun kan tidur ku yang lelap ini, aku bergegas menuju ke kamar mandi membasuh badanku. Selama hampir 15 menit di kamar mandi terdengar bunyi pintu yang diketuk berkali-kali akhirnya dengan diriku yang hanya memakai handuk saja aku membuka pintu itu. Mira berdiri didepan pintu memasang wajah terkejut dan berteriak seakan-akan aku ini hantu? aku menatap wajahnya dengan heran, lalu ia menunjuk-nunjuk tubuh ku dan seketika itu juga aku ikut berteriak ._. v .

''m-m-maaf..." kata Mira belum sempat ia melanjutkan perkataannya aku mulai menutup pintuku dan memakai baju sekolah, lalu aku kembali membuka pintu.

"Mari masuk" tawarku pada Mira yang sudah memakai baju seragam lengkap sambil menenteng kotak bekal.

''Ini buatmu, aku membuatnya sendiri sebagai tanda selamat datang kembali dariku dan bukannya aku tlah berjanji untuk memasakan mu makanan setiap hari?" kata Mira sambil tertawa.

"engg.. terimakasih?" kata ku.

"Mau berangkat kesekolah bersama?" tanya ku pada Mira.

"Ayok.." kata Mira.

Setelah menutup pintu, kami berjalan berdua menuju sekolah sambil menikmati udara pagi yang segar ini, tak ada satu pun yang berbicara di antara kami.

Setelah sampai disekolah , semua orang menyapa Mira dengan ramah dan ia membalas nya dengan anggukan, aku tak menyangka bahwa dia sepopuler ini disekolah, dan ada juga yang menatap ku dengan tatapan memuja oleh para gadis-gadis.

"Mengapa mereka semua menatap ku dengan tatapan seperti itu?" bisik ku pada Mira.

"Mungkin karena kau tampan?" kata Mira tak menatap ku sambil tersenyum pada seorang gadis yang menyapanya. Aku tak menggubris jawaban Mira tadi.

"Dan ini loker mu" Kata Mira.

"Kita akan bertemu setelah makan siang nanti" kata Mira lagi, aku menanggapinya dengan anggukan.

Aku berjalan memasuki ruang kelas, tak disangka aku bertabrakan dengan seorang gadis berambut brunette panjang dan bermata hijau yang tengah membawa map berisikan buku-buku, alhasil buku-buku itu berhamburan dimana-mana, gadis yang membawa buku itu tercengang dan mulai mengambil buku-bukunya , aku yang merasa bersalah mulai membantu gadis itu dan tak terasa tangan kami berdua tersentuh (ps: noh kok scenenya kayak sinetron yak?._.v hehe -Abaikan-) gadis itu mulai menatap ku , aku pun juga menatapnya , aku mencoba mengingat-ngingat gadis itu, aku yang terkejut langsung berbicara.

"A-A-Alva?! m-maaf" kata ku gugup.

"Kau!" kata gadis itu dan menampar ku, awalnya aku kaget entah kenapa ia menamparku, dan ia langsung berlari setelah merapikan buku yang berjatuhan tadi.

Aku memasuki ruang kelas dan disana aku bertemu dengan 2 orang sahabat ku yang herannya tak ku lupakan, mungkin karena mereka berdua yang paling membuat keributan dan mereka kembar? jadi mudah untuk diingat? entah lah yang pasti aku tidak melupakan wajah mereka.

"Alana Axel?!" kata ku pada mereka, Axel dan Alana yang sedang mengejek satu sama lain mulai menatap ku dan seketika itu juga kami berpelukan.

"Hey bro , bagamana kabarmu? aku ga pernah mendengar mu selama 10 tahun ini semenjak kepergian mu ke German" kata Axel menepuk bahuku.

"bra-bro lo kira apa manggil orang bro" kata Alana pada Axel.

 Aku yang mendengar Alana berbicara menggunakan kata "lo gue" jadi tercengang masalahnya hanya dia lah diantara kami yang paling polos dan sekarang? haha aku tertawa mendengarnya.

"Gue baik-baik aja" kata ku pada Axel.

"Yang tadi itu Alva gak?" tanya ku pada mereka.

"Gue gak liat" kata Alana.

Aku menceritakan semua yang terjadi pada Alva dan Axel mereka hanya mengangguk dan menatap satu sama lain sambil tersenyum, entahlah mungkin itu yang biasa orang sebut telepati bersama sodara kembar?.

Dan akhirnya kami berdua mulai berbicara menggunakan "Lo gue" setelah Axel dan Alana memberi tahuku kalau di Indonesia sekarang yang memakai bahasa "aku kamu" itu hanya untuk orang pacaran. Aneh atau aku yang ketinggalan jaman? entahlah.

Setelah aku di greet oleh teman-teman yang lain aku duduk di pojok kiri bangku nomor 3 abaikan menurut ku itu gak penting yang pastinya Alana di belakang ku dan Axel disamping ku.

Guru mata pelajaran pertama datang sambil membawa buku-buku dan seorang gadis brunette yang berambut panjang itu atau Alva mengikutinya dari belakang. Setelah guru itu duduk dan memperkenalkan dirinya pada ku, ia menyuruhku untuk memperkenalkan diri didepan, kaya jaman dulu aja pikirku.

"Nama gue Michael San Adelard , lo boleh manggil gue apa aja" kata ku pada semua murid.

Kebanyakan para gadis menatap ku sambil tersenyum dan berbisik-bisik tak jelas.

"Oke kau boleh duduk" kata Mrs. Lora.

Aku kembali ke tempat duduk ku semula dan mulai mendengarkan Mrs. Lora.

"Dan mumpung sekarang awal semester saya akan memilih ketua kelas dan wakil yang baru" Kata Mrs. Lora.

"Dan ketua kelas kita Axel ? kau mau?" kata Mrs. Lora lagi ia menatap Axel yang sibuk men-doodle di buku bagian belakangnya.

Aku menyenggol lengan Axel.

"What?!" katanya terkejut, aku melirik Axel.

"Siapa yang setuju jika Axel menjadi ketua kelas?" kata Mrs. Lora lagi dan sekarang ia bertanya pada semua murid.

Ternyata banyak yang setuju.

Alana yang mendengar kakaknya dipilih untuk menjadi ketua kelas tertawa cekikikan dan menjulurkan lidahnya pada kakanya sambil melihat kakaknya dengan tatapan rasain-lo-makanya-kalo orang ngomong-denger.

Dan Axel membalas nya dengan tatapan awas-lo-pas-pulang-sekolah.

"Dan kau Alana akan menjadi wakil" kata Mrs. Lora yang memergoki Alana menertawai Axel.

"Aku udah beberapa kali jadi wakil" "dan aku juga udah pernah jadi ketua kelas" sahut mereka berbarengan.

"Ya sudahlah, lain kali jika ada orang yang berbicara dengar! hmm bagaimana kalau kau Alva menjadi wakil ketua kelas" kata Mrs Lora kepada Alva.

"emm baiklah" Alva hanya mengangguk dan kembali terdiam.

"Dan ketua kelasnya hmmm.." kata Mrs. Lora melihat murid-muridnya.

"Buk, Michael aja! dia udah berbakat jadi ketua kelas seumur hidupnya lho buk" Kata Alana dan Axel yang menyetujuinya.

Aku yang mendengar itu mulai menolaknya.

"sante aja nanti gue yang bantu lo" kata Alana.

"Engg baiklah" kata ku akhirnya.

Nanti setelah pulang sekolah ada rapat ketua kelas dan wakil jangan lupa kalian berdua datang.

*Alva's P.O.V*

Kenapa juga sih aku harus ketemu sama dia? setelah kemarin dia pura-pura tak mengenalku dan sekarang ia membantuku! anehnya juga Axel dan Alana mencalonkan Michael buat jadi ketua kelas selama 2 tahun.

Dan sekarang aku harus bersamanya setelah pulang sekolah!.

A/N : Alva kenapa ya? .-. kok jutek sih sama El ? vote or comments ya  :D

3.650 days without youحيث تعيش القصص. اكتشف الآن