It's the last time

72 30 0
                                    


"Sepertinya kau yang memaksaku memberikan opsi ketiga." Pandangan Mingyu berubah menjadi semakin gelap, Jihyun semakin takut apalagi Mingyu menatapnya sekarang.

"Jika kau sudah melewati usia 18 tahunmu dan kau belum datang padaku, Jungkook akan mati."

******

Mingyu sudah mengantarkan Jihyun kembali dari minimarket, walaupun pada saat dimobil, atmosfir disana menjadi kaku dan mencekam apalagi Mingyu sudah membeberkan bahwa drinya bukanlah manusia.

"Bodoh kau." Myungsoo merutuki kebodohan Mingyu sekarang. Ia bahkan tidak habis pikir,bagaimana Mingyu tetap membeberkan soal ramalan dan memaksa Jihyun memilihnya sedangkan Mingyu memiliki Minyoung. Myungsoo dan Taehyung bahkan tidak habis pikir bagaimana Mingyu bisa seserakah ini.

"Sekarang bagaimana caranya kau menyeretnya ke istana sedangkan aku yakin dia akan takut pada kami." Gumam Taehyung sembari berfikir apa yang harus ia lakukan. Menemui Jihyun dalam waktu dekat bukanlah pilihan yang bagus, ia tahu bahwa Jihyun akan takut dengannya.

"Ah sial !" berbeda dengan Taehyungdan Myungsoo, Mingyu terlihat santai dan memamerkan senyumannya yang tidak berdosa. Ia bahkan tidak berpikir apa yang akan terjadi kedepan.

"Hyung, jika bukan aku yang mengatakannya lalu siapa yang ingin memberitahu Jihyun?" Mingyu menarik nafas sebentar. "Taehyung hyung bahkan tidak berani mengatakannya pada Jihyun."

"Bagaimana dengan Younggi?" Myungsoo menyela Mingyu dengan emosi.

"Jika memang benar dia adalah mate-ku, aku akan melepaskan Younggi." Jawabnya pelan. Taehyung terhenyak, hatinya diliputi rasa takut sekarang. Bagaimana jika ramalan itu benar dan Jihyun adalah Mate Mingyu?

****

Jihyun melangkahkan kakinya pelan menyusui pantai berpasir putih, sesekali kakinya menendang membuat pasir terbang kemana-mana. Ia menghela nafas dan memandangi tangannya dengan tatapan nanar.

Ia sadar benar, kemarin Mingyu mengoyak tangannya dan kemdian tangannya kembali ke bentuk seperti semula. Ini gila jika orang lain tahu, beberapa kali bahkan Jihyun hampir tidak bisa membedakan mana dunia mimpi dan dunia nyata, pikirannya kacau karna hal itu.

"Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?" Tanya Taehyung yang tiba-tiba muncul di hadapan Jihyun dan membuatnya tersentak kaget kebelakang.

"K-kau?" Bayangan Mingyu kemarin terlintas begitu saja, ia reflek menghindari Taehyung dengan segera berlari menjauhi pria itu. berbeda dengan pria itu, ia tersenyum tipis karna ia tahu bahwa ini akan berakhir seperti ini.

" Jika kau mundur satu langkah, aku akan maju tiga langkah." Taehyung berbicara dengan lantang tanpa menghiraukan orang sekitar yang sudah memandang mereka dengan tanda tanya.

Seolah waktu berhenti, entah bagaimana caranya Taehyung kini sudah berada di depan gadis itu membuat gadis itu semakin takut dan berjalan mundur untuk menghindarinya tapi sia-sia karna Taehyung mencekal tangan Jihyun dengan erat

"Sudah kubilang, jika kau mundur selangkah, aku akan maju tiga langkah Jihyun-ssi." Suara berat Taehyung membuatnya semakin takut, suara ombak tiba-tiba tidak terdengar lagi, Jihyun sadar sesadar – sadarnya jika sekarang sudah tidak ada lagi orang-orang di tempat ini. Ini diluar akal manusia, pandangannya tentang pantai yang berhenti berombak kini sudah berubah menjadi sebuah ruangan klasik berwarna merah darah yang mendominasi seluruh dindingnya.

"Lepaskan aku. Tolong.." jihyun berbicara dengan suara parau, hati Taehyung teriris mendengar suara parau gadis itu membuat hatinya semakin bergetar.

New Life With 'Him'Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ