Part 4

9.7K 311 2
                                    

Haiiii semuaaa!!!
Akhirnya hari ini bisa update juga hehe
Maafkan kalo update ceritanya lama. Oh iyaa aku mohon ya buat para sider mohon dong buat votenyaa. Ayo belajar untuk menghargai penulis hehe..
Kan kalo banyak yg vote si akunya jdi semangat buat nulis. Sebelum aku kebanyakan omong. Happy reading yaa! Semoga kalian sukaaa..

Author POV
Setelah kejadian Maura mengerjai Andre di Kampus, Andre tetap sabar menghadapi semua sikap keras kepala dan kurang ajar yang dilakukan Maura kepadanya. Mulai dari mempermalukan Andre saat Maura berkunjung ke Rumah Sakit Medistra tempat andre bekerja. Waktu jalan berdua di Mall dan masih banyak lagi. Maura sepertinya memang sangat menolak untuk di jodohkan dengannya. Andrepun terkadang rasanya ingin menyerah saja. Namun Andre masih mencoba bersabar dan terus bersabar dengan hanya diam dan mengalah terhadap semua sikap Maura. Meskipun Maura sudah Mahasiswa namun sikapnya masih kekanak - kanakan sekali. Sama sekali tidak mencerminkan umurnya. Namun hal itu yg justru kadang membuat Andre berpikir bahwa Maura adalah perempuan yang unik dan apa adanya. Disaat banyak perempuan berusaha mempercantik dirinya dengan menghabiskan biaya banyak, Maura justru cuek dengan hal itu dan tampil apa adanya. Namun tampil apa adanya tidak mengurangi kecantikan Maura. Maura adalah perempuan muda yang cantik dan sangat imut apalagi di tambah dengan sifat ke kanak - kanakannya tersebut. Namun sepertinya Maura juga masih sangat cuek terhadap kehidupan percintaan sehingga orang tuanya bersikukuh untuk menjodohkannya dengan anak temannya.

Andre POV
"Mah hari ini Andre pulang larut malam karena nanti Andre ada jadwal operasi dan membantu dokter ahli untuk operasi pasien." Jelas Andre saat akan berangkat bekerja.

"Loh tumben kamu ikut operasi? Bukannya kamu bertugas di UGD?"

"Iya, Mah. Andre gantiin temen Andre yang harusnya tugas di ICU. Dia sedang honeymoon dengan istrinya." Jelas Andre lagi.

"Kamu juga cepet nikah gih! Mamah juga pengen menimang cucu yang imut dan mungil gitu."

"Nah kan Mamah mulai lagi." Andre mulai malas jika Sang Mamah mulai menyuruhnya segera menikah.

"Yaudah Andre brangkat ya, Mah. Bye, Mah. Hati - hati di rumah." Sambung Andre sambil menyalami Mamahnya.

Maura POV
Hari ini mama nyuruh aku nganterin makanan ke Rumah Sakit Medistra tempat Andre bekerja. Katanya hari ini Andre pulang larut karena pekerjaan menumpuk dan harus membantu operasi pasien. Sebenarnya aku sangat malas mengantarkan makanan untuk di dokter sok ganteng dan sok cool itu. Tapi karena mama yang menyuruh aku bisa apa. Meskipun sepertinya aku anak yang bandel dan keras kepala namun aku tetap berusaha berbakti dengan orang tua terutama mama. Jadi kuturuti perintah mama yang menyuruhku mengantarkan makan malam ke dokter sok itu.

Aku mengendarai mobil sendiri ke Rumah Sakit Medistra. Setelah aku sampai dan parkir. Aku langsung bertanya kepada Bapak Satpam yang ada di Lobby Rumah Sakit dan menanyakan keberadaan Andre. Oh ya Andre bukan hanya sekedar dokter saja disini, namun dia juga pemilik saham terbesar di Rumah Sakit ini. Sehingga dia mempunyai ruangan khusus yang nyaman untuknya.

Lalu Bapak Satpam mengantarkan aku ke ruangan Andre. Dan aku di persilahkan menunggu di ruang tunggu sampai Andre datang.

Dengan penuh kebosanan aku menunggu Andre sambil memainkan HPnya. Setelah 30 menit Andre bersama dokter perempuan yang cantik dan mereka sedang asik bercanda ria tanpa menyadari keberadaanku.

Songong banget nih dokter. Aku udah bela-belain kesini. Ini balesan dia? Hah dasar semua cowok sama aja. Sama-sama PLAYBOY DAN TUKANG RAYU!!

Aku paling benci seperti ini. Emang dia siapa sih kok songong banget? Apa ceritanya dia balas dendam sama aku? Karena aku suka ngerjain dia? Tapi kan nggak gini juga caranya. Aaarrrghhh..

Akhirnya aku berdehem untuk menyadarkan dokter sok itu akan keberadaanku. Lalu dia sedikit kaget melihat bahwa ada aku di tempat kerjanya.

"Nggak usah GR Pak Dokter. Saya hanya menjalankan mandat orang tua saya untuk memberikan makanan ini untuk Bapak terhormat. Selamat Malam!" Selanjutnya aku pergi tanpa permisi. Tapi Andre dengan sigap menangkap tanganku dan menariknya sehingga posisiku sekarang berhadapan dengannya. Dan sangat dekat sekali. Dia menatap mataku. Suasana tiba-tiba menjadi canggung.

"Kenapa kamu ke kanak-kanakan banget sih? Kapan kamu sadar? Ngomong kan bisa baik-baik. Salah aku apa sih sama kamu kok kamu sepertinya membenciku? Cecar Andre.

"Lagian siapa sih yang marah. Aku kan nggak marah. Aku permisi dan maaf mengganggu waktu bermesraan kalian." Jawabku sambil melirik dokter yang tadi sedang bercanda dengan Andre yang ternyata bernama Vanessa.

Dan Andre hanya melihatku pergi meninggalkan ruangannya. Dan entah kenapa aku sangat sebal dengan Andre.

I got a funny feeling


Me And The Doctor ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang