Kepingan Dua Empat

61.8K 2.3K 10
                                    

Plis baca lagi ya. Seriusan isinya beda ko sama yang kemarin. LEBIH PANJANG.

Happy READING

---

Sydney pov

Jam hampir menunjukkan pukul 3 pagi. Aku belum bisa tidur. selama aku dimansion mami, aku tidur di kamar Deva.

Ponselku berdering. Menandakan adanya pesan masuk.

From: my icey husband
Wifey, aku sudah diBarcelona sejak kemarin malam. besok pagi jam segini juga aku pulang. Tunggu aku ya.

Aku tersenyum seketika. Kalau disini jam 3 pagi,  berarti di Barcelona jam 10 pagi.

To: my icey husband
Kau menyebalkan Dev. Aku setia menunggumu ({})

From: my icey husband
Kenapa belum tidur?  Bukankah disana masih pagi buta? Tidurlah.  Aku harus membelajari file-file lainnya. See you wifey :*

Aku tidak membalas pesannya, aku terlalu senang ketika akhirnya Deva membalas pesanku dan malah akan pulang, setidaknya sehari lebih cepat dari pamitnya padaku.

Akhirnya, aku tertidur damai di ranjang Deva.

***

Sydney, Cassandra dan Rose sudah berkumpul sedari lima belas menit yang lalu dimeja makan.

Tring

Bel pintu mansion berbunyi. Salah satu maid berjalan keluar melihat siapa tamunya.

Sydney, Cassandra dan Rose menikmati sarapan mereka dalam diam.

"Nyonya besar, ada wanita paruh baya diluar yang ingin bertemu dengan nona Lyn." ucap salah satu maid tersebut.

"Siapa dia Lyn?" tanya Rose kepada Sydney.

"Aku tidak tau Mi. Aku tidak mengatakan pada siapapun bahwa aku tinggal di sini, kecuali Aurora dan Kak Vano."

"Bagaimana kalau kamu menemuinya dulu Kak lyn, daripada terus menebak-nebak." ucap Cassandra memberi saran.  Sydney hanya menggangguk dan minta ijin pada Rose untuk menemui tamu tersebut.

Di ruang tamu, Sydney menemukan seorang wanita paruh baya berpenampilan mewah seperti Rose sedang berdiri menghadap jendela, membelakangi posisi Sydney.

"Permisi selamat pagi. Anda mencari saya?" kata Sydney memecah keheningan di ruang tamu.

Wanita paruh baya itu membalikkan badannya,yang seketika mampu membuat mulut Sydney menganga.

Mrs. Regina Atmaja.

"Mama" kata Sydney tidak bisa menyembunyikan kekagetannya.

"Iya sayang, mama pulang, mama rindu padamu." ucapnya lembut, sambil berjalan kearah Sydney.

"STOP!" ucap Sydney keras.

"Jangan coba-coba masuk kekehidupanku lagi. Kamu meninggalkanku dan Kak Vano saat kita jatuh miskin. Tahukah kamu, kamu hampir membuat dua anakmu ini meninggal." ucap Sydney sakartis.

"Maafkan Mama nak. Mama memang akui mama meninggalkan kalian, Mama meninggalkan kalian mencari kehidupan yang lebih layak. Setelahnya Mama akan menjemputmu dan Vano untuk tinggal bersama mama." ucap Regina lagi.

Sydney hanya mematung mendengar penjelasan Regini. 'ini tidak masuk akal'

"Mrs. Grey Redmilo!  Apa kabarmu?" ucap Rose yang berhasil membuat Sydney dan Regina menoleh seketika.

1. VOLUM I: About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang