Tournament

6.1K 600 17
                                    

Semuanya tengah sibuk sekarang. Begitu juga dengan Yoora, gadis itu tak henti-hentinya menghitung jumlah anggotanya. Ia sangat takut kalau akan ada anggota yang tertinggal nantinya. Berbeda dengan Yoora, Jungkook lebih memilih untuk duduk seraya meneyesap kopi panasnya.

Matanya terus saja melihat lurus kedepan. Lebih tepatnya pada Yoora yang sibuk dengan tumpukan kertas yang ada ditangannya. Kedua ujung bibirnya tertarik begitu saja saat melihat gadis itu kewalahan. Ia membatalkan niatnya untuk membantu gadis itu saat melihat sosok Mingyu yang datang kesana.

Ekspresi wajahnya langsung berubah tak kala melihat Mingyu yang tengah mengacak rambut gadis itu dengan gemas. Sepertinya ia tidak suka dengan apa yang sedang dilihatnya. Ternyata Mingyu mengetahui bahwa Jungkook tengah menginterupsi kegiatannya dengan Yoora dari sana. Ide gila tiba-tiba saja muncul dikepala pria bertubuh tinggi itu.

"Omo... Pipimu sangat dingin Yoora-ya." Mingyu menangkupkan kedua telapak tangannya dipipi putih milik gadis itu. Ada rasa senang yang membuncah dari dalam dirinya saat melihat Jungkook terlihat sangat kesal.

Jungkook tak habis pikir. Bagaimana bisa Yoora membiarkan Mingyu memegang kedua pipinya begitu saja. Harusnya ia marah pada pria itu. Kedua mata Jungkook terlihat memerah karena menahan amarah yang bisa meledak kapan saja.

"Dimana Jungkook?" Yoora memutar tubuhnya kesegala penjuru hingga mau tak mau tangan Mingyu terlepas dari pipinya. Jungkook melambaikan tangannya sebentar seraya memasang senyum terpaksa di wajahnya. Yoora tak perduli sama sekali, ia kembali melihat kertas yang dipegangnya.

****

Bis yang mereka tumpangi sudah berhenti tepat di parkiran sekolah Paran. Paran? Yup, ia sudah pernah kesini sebelumnya bersama Jungkook untuk mengikuti olimpiade matematika beberapa waktu yang lalu. Yoora langsung saja turun saat pelatih Kang sudah turun terlebih dahulu.

"Ups, maaf aku tidak melihatmu nona." hash, bagaimana ia bisa lupa kalau tim pemandu sorak mereka juga diutus untuk memberi semangat. Dan itu otomatis membuat Haneul juga ikut. Tawa Yoora hampir saja meledak saat melihat dandanan Haneul sekarang.

Bibirnya terlihat bergitu mengkilap. Apa dia habis memakan satu plastik makanan berminyak? Yoora langsung membuang mukanya saat melihat Haneul yang tengah berusaha menggoda Jungkook. Sementara Jungkook yang merasa risih langsung mendorong tubuh Haneul agar segera menjauh darinya.

"Kajja." ajak Mingyu seraya membawa tas punggung Yoora menggunakan tangannya yang kosong. Yoora mengikuti langkah kaki pria tinggi itu menuju koridor utama. Jungkook? Ia masih saja digelayuti Haneul. Beberapa siswi yang ada disana langsung berteriak histeris saat melihat kehadiran mereka.

Bagaimana tidak, saat ini ada lebih dari dua orang pria tampan yang lewat tepat dihadapan mereka. Kini mereka sudah sampai didalam lapangan utama yang nantinya akan digunakan sebagai tempat pertandingan. Disini bahkan sudah sangat ramai. Semua orang sudah memenuhi bangku penonton.

Pelatih Kang langsung menyuruh Mingyu dan anggota lainnya untuk mengganti pakaian mereka diruang ganti yang sudah disediakan sebelumnya. Sementara Yoora, ia tengah sibuk membalas pesan dari Jeonghan. Ia tidak harus mengganti pakaiannya lagi. Karena ia sudah lengkap dengan setelan sport ditubuhnya. Ah jangan lupakan topi berwarna putih yang menutupi kepalanya.

Ada sepuluh sekolah yang mengikuti turnamen ini. Dan nantinya hanya akan ada satu juara turnamen basket antar sekolah di Seoul. Mata Yoora saat ini sedang terfokus dengan tim pemandu sorak yang tengah berlatih dipinggir lapangan. Harapannya hanya satu, semoga saja sekolah mereka dapat membawa pulang medali emas itu. Karena ia tau benar bagaimana perjuangan timnya selama ini.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang