Massage

6.7K 657 16
                                    

Lagi-lagi gadis bertubuh mungil itu menghentikan langkahnya. Kali ini ia langsung membalikkan badannya mengahadap Jungkook yang sengaja jalan dibelakangnya.

"Ani! Aku tidak mau!" cegah gadis itu dengan cepat. Ia pun kembali melanjutkan langkah kakinya dengan amat cepat.

Tapi tetap saja langkah kakinya dapat dengan mudah disusul oleh Jungkook yang kini berada tepat disebelahnya. Gadis itu langsung menggumam tak jelas karena kesal.

"Wae?" Yoora hanya menoleh sebentar kearah Jungkook yang tengah berjalan dengan santainya. Sementara dirinya sudah terengah-engah sekarang.

"Besok aku ada ujian matematika." jawabnya dengan singkat. Jungkook menahan tangan Yoora sehingga Yoora hampir terjungkal akibat ulah pria manis itu.

"Aku akan membantumu." kedua mata Yoora langsung berbinar saat mendengar perkataan Jungkook barusan.

"Jinjja?" Jungkook menggangguk kuat sebagai jawabannya. Yoora mengerjap dengan cepat. Ia sangat senang sekarang.

"Tapi dengan satu syarat." senyuman itu menghilang seketika digantikan dengan wajah masamnya. Seharusnya ia tidak percaya dengan mudahnya.

"Pergi kencan bersamaku, maka aku akan membantumu." Jungkook menaik turunkan kedua alisnya bersamaan. Sedangkan Yoora hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Haish. Kalau begitu tidak jadi. Ah ya, terima kasih untuk tawarannya tuan Jeon." itulah kalimat terakhir yang keluar dari bibir mungil Yoora sebelum ia melanjutkan langkah kakinya agar segera sampai ke halte bis yang sudah berada didepan matanya.

"Eoh?" Yoora terkejut saat melihat Mingyu yang baru saja memasuki gerbang sekolah dengan berjalan kaki. Mingyu yang menyadari kehadiran Yoora langsung melambai seraya menunjukkan senyuman andalannya.

"Kau mau kemana?" tanya Mingyu yang sekarang sudah berdiri tepat dihadapan Yoora. Bahkan ia tak perduli dengan kehadiran Jungkook disana.

"Pulang." jawabnya singkat. Mingyu menaikkan alisnya sebelah.

"Tidak ikut latihan?" Mingyu mendapatkan anggukan dari gadis itu sebagai jawabannya.

"Aku harus belajar. Karena besok akan ada ulangan matematika." Mingyu mengacak gemas rambut gadis itu lalu memberikan jalan agar Yoora bisa melanjutkan langkah kakinya. Jungkook?

"Kau mau kemana he?" Mingyu langsung menarik kerah seragam Jungkook saat pria bergigi kelinci itu melewatinya.

"Kita harus latihan. Kajja!" gagal sudah rencana Jungkook untuk mengajak Yoora kencan hari ini.

"Aku membencimu hyung." tapi Mingyu tak menggubrisnya sama sekali. Ia masih saja menyeret Jungkook agar kembali ke lapangan basket.

****

Yoora sudah mengatur semuanya sesampainya dirumah. Ia juga sudah mempersiapkan buku apa-apa saja yang harus dipelajarinya tadi.

Sebenarnya Yoora tergiur dengan tawaran Jungkook siang tadi. Tapi setelah mendengar syarat yang diajukan pria itu membuatnya mengurungkan niatnya.

Kencan dengannya sama saja membuat luka lama yang telah tertutup kembali terbuka dengan mudahnya. Ah sudahlah! Tak ada gunanya memikirkan pria itu sekarang.

CKLEK

"Sayang ayo kita makan malam dulu. Appa sudah menunggumu dari tadi." nyonya Yoon datang menghampiri Yoora yang masih sibuk menyusun buku-bukunya diatas meja.

"Ne eomma." Yoora mendapatkan senyuman hangat dari ibunya itu. Setelah merasa semuanya beres ia langsung mengajak ibunya untuk turun ke ruang makan.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang