Chapter IX - "Settingan dan Drama"

Start from the beginning
                                    

“Aya-chan...”

“iyah ayase”

“kamu sungguh sangat terlihat cantik sekali dengan gaun biru yang kamu pakai”

Aya-chan terkejut sekali ketika dia di bilang cantik oleh ayase laki-laki yang dia sukai.

“ee.... ayase... tutup matamu, aku sangat malu memakai gaun ini”

“tidak aya-chan, kamu sangat cantik sekali memakai gaun itu, gaun itu cocok sekali dipakai oleh mu”

Wajah aya-chan pun memerah ketika ayase mengucapkan perkataan itu.

“ayo aya-chan kita pergi berkencan”

Ayase menarik tangan aya-chan, akhirnya mereka pergi berkenca di sebuah taman yang indah. Sesampai nya di sana, mata aya-chan di tutupi oleh kain berwarna hitam, lalu ayase menungtun aya-chan ke suatu tempat.

“ayase aku mau di bawa kemana? Bukan kah kita akan kencan?”

“tunggu saja aya-chan nanti kamu akan tahu setelah membuka penutup mata mu itu”

“apakah sekarang aku sudah boleh membuka penutup mataku ini?"

"tunggu dulu aya-chan sebentar lagi kita sampe”

Akhirnya mereka berdua sampai di tempat tujuan.

“aya-chan sekarang kamu boleh membuka penutup matamu itu”

Kemuadian perlahan aya-chan meraih simpul yang mengikat menutup matanya itu, tapi tiba-tiba ayase memegang kedua tangan aya-chaan yang berusaha membuka simpulnya itu.

“biar aku bukakan aya-chan”

Ayase pun membukakan penutup mata yang di kenakan oleh aya-chan. Ketika penutup mata itu terbuka aya-chan melihat sesuatu yang sanggat indah yang jauh lebih indah dari dugaanya.

“waaaah ayase-kun apakah ini...”

Belum saja aya-chan membereskan pembicaraannya kemudian ayase memotongnya.

“iyah aya-chan ini tempat kita berkencan, bagaimana kamu suka?”

Tempat kencan mereka di atas kolam renang yang diatas nya telah di ubah menjadi sebuah tempat makan yang indah, tempat itu di hiasi oleh bunga-bunga dan lampu berwarna pink, tidak lupa dengan balon love yang menggantung di atas berwarna pink juga. Nuansa tempat mereka berkenca semuanya berwarna pink, ketika melihat ke bawah kolam berenang ternyata bukan hanya kolam berenang bisa yang berisikan air, tapi di dalam kolam itu sudah ada bola-bola berwarna pink yang berkelap-kelip setiap beberapa menit sekali secara bergantian, rasanya suasana di tempat kencan yang sudah ayase siapakan ini menjadi tambah romantis dengan diiringinya lagu romance.

“ayo aya-chan kita duduk”

Ayase menggenggam tangan aya-chan, ayase dan aya-chan pun menikmati kencan mereka pada hari ini dari mulai berbincang-bincang, makan, berdansa dan banyak lagi.

“ayase...”

“iyah aya-chan”

“terima kasih telah mengajaku berkencan”

“iyah aya-chan, apakah kamu suka dengan suasana kencan pertama kita ini?”

“aku suka sekali ayase, ini jauh lebih indah dam lebih bagus dari perkiraan ku, ini sungguh kencan pertama kita yang sangat indah, terima kasih banyak ayase”

“iyah aya-chan”

Kemudian ayase mencium kening aya-chan dengan begitu lembut, perlahan ayase mulai turun ke bibir aya-chan dan akhirnya mereka berduapun berciuman dan suasa pun menjadi tambah romantis dengan iringan lagu yang terus berputar.

Tidak terasa jam di tangan ayase sudah menunjukan pukul 9 malam, Selesainya mereka berkencan akhirnya mereka pun kembali ke rumah, ayase mengantarkan aya-chan sampai kamarnya.

“selamat malam aya-chan, semoga mimpi indah. Terima kasih sudah mau berkencan dengan ku.”

Akhirnya ayase pun meninggalkan kamar aya-chan, tapi belum saja ayase keluar dari kamar aya-chan, tiba-tiba aya-chan lari dan memeluk ayase dari belakang.

“sekali lagi aku berterima kasih ayase, hari ini sungguh menjadi hari paling spesial di hidup ku”

Kemudian ayase membalikan badannya dan membalas pelukan aya-chan akhirnya mereka berdua pun berpelukan. Tak lama kemudian akhirnya ayase pun pergi dari kamar aya-chan.

Aya-chan bergegas mengganti baju nya dengan piama, setelah itu aya-chan berbaring di kasurnya dia masih memikirkan ayase dan kencannya tadi. Karena terus kepikiran aya-chan berniat untuk pergi ke kamar ayase. Tapi sebelum dia sampai di kamar ayase, aya-chan melihat ruangan tv begitu ramai ia mengintip dari balik celah pintu, aya-chan melihat ayase dan dua saudara nya sedang mengobrol.

“ayase bagaimana kencanmu dengan si dada rata itu apakah sukses?” ujar sai

“sukses... sepertinya aku berhasil membuat aya-chan jatuh cinta kepada ku” ujar ayase

“bagus sekali kalau aya-chan sudah jatuh cinta kepada ayase berarti rencana kita akan berhasil” ujar yagami

Hah? Mereka membuat rencana? Rencana apakah itu? ( ujar aya-chan di dalam hati sambil terus mendengarkan percakapan mereka ber3)

“rencana kita untuk menumbalkan aya-chan kepada raja vampire akan berhasil, setelah itu kita akan menggantikan raja vampire dan menguasai seluruh bangsa vampire” ujar sai

Jadi.... selama ini ayase hanya memangfaatkan ku? Bahkan apa yang ayase katakan selama ini bahwa dia mencintai ku itu hanyalah settingan, dan kencan tadi... itu hanyalan drama dan bagian dari rencana mereka? Ujar aya-chan di dalam hati
Aya-chan mulai mencucurkan air matanya, tapi tiba-tiba dia menyenggol pintu.

“siapa itu?” ujar sai

Aya-chan kemudian berlari menuju kamarnya, tapi dia tetap saja ketahuan karena kecepatannya berlari kurang cepat. Akhirnya ayase, memergoki aya-chan. Ketika aya-chan mengangkat wajahnya ia melihat ayase sudah ada di depannya. Kemudian ayase mendekati aya-chan dan mulai memeluk aya-chan dengan erat.

“lepaskan aku ayase... lepaskan”

Aya-chan berusaha melepaskan pelukan ayase, tapi apadaya ayase lebih kuat dari aya-chan.

“Aku benci ayase, aku kira semua ini bukanlah settingan, aku kira semua ini bukan lah drama, tapi aku salah. Semua ini hanyalah drama dan settingan untuk mempermudah menjalankan rencana mu dan saudara-saudara mu. Kalau kamu berniat menumbalkan aku kepada raja vampire itu, tumbalkan saja aku kepada raja vampire itu. Tapi.. ayase selain kamu berniat menumbalkan ku, kamu pun berniat menumbalkan hati ini, aku kira kamu emang tulus jatuh hati kepada ku, tapi semuanya hanya settingan dan drama, kamu pandai sekali bermain drama ini ayase. Bahkan kejadian kemarin pun waktu kamu bermain dengan NORA itu settingan dan drama?”

Ayase hanya terdiam dan terus memeluk erat aya-chan walaupun aya tetap mengoceh.

“sudah cepat lepaskan aku ayase, jangan sampai kau berbuat dra....”

Belum saja aya-chan membereskan pembicaraanya, ayase dengan cepat langsung menghisap darah di bagian leher aya-chan dengan sangat kuat. Hingga aya-chan terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Kemudian ayase dan saudara-saudaranya mengurung aya-chan di ruang bawah tanah.

..........................................................................................................................

Bagaimana dengan cerita “KISSES AND VAMPIRE BITE” Chapter IX seru tidak?

Btw jangan lupa vote yah^^

Oh iyah sensei mau minta komentarnya dari kalian:

1.) kalian suka tidak cerita “KISSES AND VAMPIRE BITE”? kalau suka apa alasanya? dan kalau tidak dibagian mananya nya kalian tidak suka?

Mohon kerja samanya ya semuaaaa mohon di komen^^ yang sudah komen sensei ucapkan terima kasih banyaaaak..

Oh iyah jangan lupa recommendasikan cerita “KISSES AND VAMPIRE BITE” sama temen-temen kalian/ sodara kalian yah hehe

Tunggu kelanjutan nya yaaa^^

Sangkyuuuu...

kisses and vampire biteWhere stories live. Discover now