Melepasnya

183 16 2
                                    

Part 15

Kei sudah rapi dengan seragam sekolahnya, sembari menikmati roti panggangnya ia pun melirik jam dinding.

Matanya membelalak, secepat kilat dia menyambar tas lalu menggendongnya.

"Eomma,, aku berangkat..." pamit Kei, dg suara lantang. Lalu dia menyerubut segelas susu, tp hanya sedikit Kei meminumnya.

Kei pun dg buru-buru keluar rumah dan menghiraukan panggilan ibunya.

"Kei... Bekalmu..." teriak ibunya, tp ternyata anaknya sudah tak ada.
"Kenapa akhir-akhir ini dia berangkat pagi sekali.." gerutu ibu Kei,

Dia pun hendak masuk kerumah tp karena melihat Myungsoo yg siap berangkat sekolahpun akhirnya menyapanya.

"Myungsoo-ah" panggil ibu Kei,

"Ne, selamat pagi ahjumma." sapa Myungsoo

"Myungsoo, bisakah ahjumma menitip bekal ini untuk Kei?" pinta Ibu Kei,

Myungsoo tampak mempertimbangkannya, pasalnya sudah 3 hari ini Kei selalu menghindarinya. Bertemu disekolah tanpa sengaja pun dia sangat acuh.

"Aku mohon, tadi dia sedikit sekali sarapannya dan sangat buru-buru. Ahjumma takut dia jatuh sakit lagi. Ahjumma minta tolong padamu, berikan bekal ini padanya." pinta Ibu Kei dg sangat memohon.

"Baiklah, akan ku berikan padanya." jawab Kei, tersenyum.

"Gomawo.." ucap ibu Kei, lalu menyerahkan bekal itu pd Myungsoo.

"Geurom, aku berangkat Ahjumma.." pamit Myungsoo

"Ne, hati-hati" balas ibu Kei.

Myungsoo pun menyalakan mesin motornya lalu melaju.

"Kau pasti terburu-buru karena tak ingin melihatku kan?" gumam Myungsoo dalam hati, sembari fokus ke jalan.

                           ******

Woohyun, Jiae dan Jisoo terlihat dalam satu mobil. Jiae masih melihat kecanggungan diantara Woohyun dan Jisoo.

Flashback,
Jiae dg susah payah menjalankan kursi rodanya menuju kamar Jisoo. Dilihatnya, adik perempuannya sedang tengkurap dikasur. Bahunya bergetar dan terdengar isakan tangisnya.

Jiae mendekatinya, diapun mengelus-elus rambut adiknya itu.

"Jisoo-ya, terima kasih karena kau sangat menyayangiku. Aku pun begitu, setelah appa dan eomma meninggal hanya kau yg aku punya. Seharusnya, sebagai eonni mu aku yg menjagamu. Tapi ini malah sebaliknya. Kau rela mengorbankan perasaanmu untukku. Aku tahu, kau begitu mencintai Woohyun. Tapi kau menyuruhnya agar tetap menjagaku. Gomawo Jisoo, kau sungguh peduli dg eonnimu ini." kata Jiae,

"Woohyun, dia sangat baik pd kita. Dia yg selalu disisiku saat aku terpuruk. Menyemangatiku dan menyadarkanku  tak seharusnya aku selalu sedih dg kelumpuhanku ini. Saat itu, Aku pun mulai tertarik padanya. Tapi aku sadar, dia bukan hanya penyemangatku tp dia juga sumber kebahagiaan adikku." tambahnya,

Lalu Jisoo bangun, matanya begitu sembab dan wajahnya basah oleh air mata.

"Aku tak apa, eonni." kata Jisoo dg suaranya yg parau,

Jiae tersenyum,
"Aku percaya itu, tp aku tak ingin. Meskipun aku tahu kalian tulus padaku." kata Jiae, dg menatap Jisoo.

"Jisoo-ya, mungkin ini terdengar kejam dan tak adil bagimu." Jiae menangkup wajah Jisoo.
"Ayo, kita sama-sama relakan Woohyun." lanjut Jiae,

Jisoo menatap Jiae,
"Ini yg terbaik untuk kita. Kau, aku dan Woohyun."

Air mata Jisoo mencelos keluar, dia kembali menangis. Jiae segera memeluknya.

Love Again (Woohyun-Myungsoo-Mijoo-Kei)Where stories live. Discover now