Lets try

700 75 21
                                    

Menemukan deretan dengan huruf abjad diperpustakan jadi rutinitas yang entah ke berapa kali yang ia lakukan . Chanyeol melakukanya sebaik mungkin membantu sang terkasih yang belum menjadi resmi.

"Kenapa kau bisa dihukum Baekki?" tanyanya kini fokus pada sang obyek yang melakukan hal yang sama, mencari buku dengan yang diperintahkan oleh guru.

"Aku terlambat okay, jangan tanya kenapa karena si Kris sialan itu," ucapnya santai.

Ingin bertanya kenapa namun suara ditenggorokanya terkait ditengah tak keluar. Ia lebih diam sambil mendekati Baekhyun yang kini kesusahan mengambil buku.

Tanganya mengulur ke atas tapi tak sampai, Chayeol yang jengah langsung mengambilnya dengan posisi badan dibelakang Baekhyun. Mengambil buku yang jadi target . Baekhyun merasakan sesuatu dibelakangnya, aroma Chayeol dan degup jantung yang beriringan.

"Thanks," suaranya agak mencicit karena posisi tidak mengenakan.
Dadanya bergemuruh wajahnya blank hingga saat Chanyeol duduk ia masih terdiam disitu.

"Ayo Baekki , kita ada kencan setelah semua tugas ini selesai,"

Baekhyun yang sadar kini mengucapkan kata yang baru di dengarnya.

"Ken-can,? Kita bukanya latihan terakhir untuk festival?" Baekhyun berkata dengan nada agak canggung .

Suara tawa Chanyeol terdengar lucu ditambah kerucutan bibir Baekhyun yang mencebik , gemas Chanyeol mencubit pipi Baekhyun.

"Ck maksudku itu."

"Nah taro disana," Yixing dengan senyuman santai sambil menginstrukan beberapa orang mengatur meja dan kursi untuk puncak festival sekolah yaitu peragaan busana ditambah tampilan kesenian.

Untuk masing-masing kelas sendiri mengadakan bazaar kecil-kecilan per-kelas. Contohnya kelas Yixing dan Jumyeong yang mengubah kelas menjadi rumah hantu. Kini ia duduk mengambil sebotol air menyodorkan pada sang junior yang berpatisipasi tanpa disuruh.

"Kelasmu mengadakan apa Zitao?" dia bertanya seolah Zitao adalah adik kecil yang mudah hilang, sangat-sangat lembut.
Yang ditanya menatap mata itu sejenak ."Karena dikelas kami berisi gadis-gadis, mereka mengambil tema cafe-cute,"

"Wow jadi siapa yang jadi pelayannya?" Yixing sendiri merasa heboh dengan idea itu.

"Pembagiannya sudah selesai, mungkin sunny dan teman-temannya sih, walau aku juga harus ikut," ucapnya menyedot jus jeruk yang diberikan Minseok padanya saat lewat tadi. Minseok bagian Redaksi majalah dan mading dia bertugas menyebarkan leafleat.
"Aku pasti kesana jika tidak sibuk," Yixing bersuara ,

"Sebaiknya iya, makanan Jessica melebihi makanan bintang lima, ia jadi kokinya dan rata-rata lelaki dikelas jadi anak buahnya,"

"Hahaha, kau termasuk dimana,?"

"Aku jadi front liner, melayani tamu,"

Sesorang lewat dengan jalan santai dan angkuhnya. "Yixing laporan administrasinya dimana?" Si wakil ketua. Yixing lebih suka menjawab dengan nada sebalnya. "Tanya Key, itu kan tugas bendahara,"

"Kenapa anak ini disini," tatapan matanya masih sama tajamnya. Jika bukan kawannya sendiri Yixing pasti menendang si wakil karena etika nya sangat buruk.
"Aku hanya ikut membantu," ucapnya santai.

"Gege, nanti datang ke kelasku ya kami mengadakan cafe," ucapnya riang dengan senyuman polos.

"Tidak, aku sibuk," ia berlalu begitu saja tanpa menoleh.

Yixing hanya mendengus kesal, ia kan bagian sekretaris kenapa coba Si wakil menanyakan admin padanya. Ia kini memandang wajah Zitao yang duduk santai tanpa peduli bahwa ini penolakan entah keberapa kalinya. /karena terbiasa kah dia berwajah seperti itu,/ Yixing memandang unik Zitao yang tak peduli pada hal-hal atau perkataan keji Kris terhadapnya.

EgoismeWhere stories live. Discover now